Couple

7.8K 1.1K 105
                                    

Junhui masih tenang ketika duduk di pinggiran meja billiard dengan manik fokus ke bola-bola yang saling bertabrakan.
Bibirnya sedikit menukik kala giliran ia memposisikan stik di tangan untuk mengarah pada benda bulat di sana.

Namun sepertinya fokus si tuan tampan kita langsung buyar saat dirasa seseorang datang dengan permukaan kulit kaki yang terekspos, sengaja memancingnya untuk menoleh dan meleset.

"Hao.."

"Nah, lanjutkan saja. Aku masih ngantuk."

"Terus kenapa disini? Sana kembali ke kamar. Aku sengaja membiarkanmu tidur. Lelah, kan."

"Entahlah.
Aku sedang ingin di sampingmu."

"Okay, aku temani di kamar, ya?"

"No, kamu main. Aku tunggu, gwaenchana."

"Tapi..

..kamu lupa pakai celana, keluar dari kamar?"

"Ck. Pakai, bodoh! Mesum sekali."

"Ani, maksudnya-
Yaish Kim Mingyu! Jangan lihat!
Paha Minghao adalah milikku!"

Yang dibentak hanya terkekeh. Melirik jahil ke arah sosok pemain satunya yang seperti masa bodo dengan keadaan.

Yap. Wonwoo.

Orang ini sepertinya memanfaatkan situasi dengan baik sehingga permainan bisa ia menangkan saat datang giliran.

Makanya tidak protes saat sang suami mengganggunya dengan menyentuh pipi namja manis tersebut dari seberang dengan stik billiard di tangan.

"Sayang.
Lihat istrinya Junhui. Sexy, ya?"

"Oh, Minghao-ssi. Baru bangun?
Kkkk~ pengantin baru lelah sekali ne?"

"Ya ya yaaa Wonwoo-ya! Sebaiknya kau tusuk mata suami mu dulu sebelum memuji istriku!"

"Tenang saja, Jun. Aku bukan tertarik pada karyawan sendiri.
Cuma mau bilang, dia sexy, tapi ku harap Wonwoo tidak menggunakan  celana pendek dengan kemeja kebesaran begitu."

"Hm. Kau berharap aku tidak menggunakan celana sama sekali, iya kan daddy?"

"Dats my baby."

Junhui sudah bersiap melayangkan bola ke arah pasangan yang kini saling melemparkan tatapan penuh arti di depannya. Beruntung pahatan tampan pemuda Wen ini langsung Minghao alihkan dengan kedua tangan cantiknya supaya hanya menghadap dirinya seorang.

Bisa kita lihat sebenarnya pria berambut mullet ini sudah menanggalkan satu kancing teratas kemeja yang ia kenakan. Sengaja memamerkan tinta bercorak di kulit bagian bahunya yang mana merupakan objek favorit sang suami.

Oh, ya. Suami.

Mereka sudah resmi.

Terima kasih kepada Kim Mingyu yang merencanakan segalanya dengan sangat baik walaupun sempat bercekcok ria dengan pengantin pria lantaran kamar yang disediakan untuk  pasangan baru ini tak dilengkapi dengan persediaan kebutuhan malam pertama.

Gila.

"Junie."

"Ah, sorry. Apa sakit?"

"Ini tempat umum."

"Satu tanda saja. Yang semalam sudah mulai pudar."

"Ughh brengsek-"

Benar brengsek. Karena Minghao ingat kalau pria ini pernah berjanji untuk menahan nafsunya selama 9 bulan ke depan, namun janji tersebut seperti tak pernah terjadi ketika malam setelah resepsi kemarin, si dominan malah memohon diri untuk dipuaskan dan melunjak sampai sekarang.

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang