"Ini namanya pemaksaan, sialan."
"Lalu kau akan menolaknya?"
"Mana bisa."
"Geuchi.
Kau selalu punya hutang budi padaku yang telah mempertemukan si bodoh Mingyu dan si pintar Wonwoo.
Belum lagi kebaikanku selama kalian pacaran, menikah, punya anak. Ya kan?"Pria ber alis runcing di hadapan Jun hanya bisa mengusap wajah kasar. Ingin sekali protes, tapi ya omongan si sahabat memang ada benarnya.
Masih terpatri jelas di kepalanya kala menyusuli Junhui yang kabur dari asrama kampus ke negri orang nan jauh di belahan dunia lain, hanya karena stress belajar bisnis dan ingin pindah jurusan katanya.
Siapa sangka bukannya bertemu dengan sobat karib di Paris, Tuhan malah mempertemukan Mingyu dengan sosok yang kini telah menjadi ibu dari putra putri Tuan Kim.
"Tidak usah flashback tentang kebodohanmu, Kim Gyugyu."
"Diam."
"Kkkk tapi tidak apa. Lucu kalau diingat bagaimana kau dengan percaya dirinya pergi ke Paris, padahal jelas aku bilang sekolah di Gastronomicom."
"Ya kan aku taunya sekolah masak di Perancis cuma Le Cordon Bleu."
"Nah, makanya aku bilang kau bodoh.
Okay, cukup omong kasarnya. Nanti aku tidak dipinjamkan ballroom, lagi.""Um..aku tidak yakin. Sepertinya bulan depan sudah penuh jadwal untuk penyewaan di hotel."
"Kalau hotel cabang?"
"Kau mau?"
"Negara mana saja, Gyu? Aku lupa."
"Canada. Singapore. France. Spain. China-"
"Nah! China!
Sekalian aku pulang kampung.""..kau pasti ngelunjak minta pesawat gratis juga, kan?"
"Tidak boleh?"
"Duh, Jun."
"Arasseo. Potong gaji ku. Pokoknya aku mau terima jadi."
"Cih.
Baiklah.
Jangan nangis lihat rekening mu nanti.""Ya. Ya.
Ngomong-ngomong, kau tidak merasakan sesuatu dari tadi?""Apa?"
"Makananmu.
Dari sini saja aku tau loh, kalau udang yang kau makan masih kotor."Perlu dicatat kalau disini Mingyu bukanlah Minghao, meskipun sama-sama disayang Jun tapi ya porsinya beda.
Itulah alasan yang membuat Junhui diam tak ikut Mingyu pergi guna melemparkan protes ke penanggung jawab restoran mall tempat mereka bertemu sekarang.
Bicara tentang Minghao, sebenarnya sosok tersebut tidak jauh dari tempat Jun duduk.
Karena para dominan bertemu di mall pusat kota dengan membawa pasangan masing-masing. Dan siapa sangka kalau Wonwoo cepat sekali akrab dengan namja satunya ketika melihat putri Kim begitu lekat pada Minghao.
"Ah, gawat.
Minghao kalau bergaul dengan istrimu bisa-bisa tertular selera orang kaya.""Diam kau, brengsek. Yang gawat itu aku! Kenapa kau baru bilang kalau udangnya kotor setelah kuhabiskan?!"
"..biar cepat meninggal?
Aku ingin harta warisanmu, mungkin?""Jun, kita putus."
"Oke, sayang."
Ucapnya ringan setelah memanggil pelayan dan memberikan kartu untuk membayarkan semua pesanan satu meja. Tidak lupa menambahkan beberapa bungkusan jajanan ringan guna di bawa pulang para keponakan dan minuman segar untuk menetralisir leher Kim Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Black and White [JunHao MxM]
FanfictionBukankah mereka sama, meskipun penampilannya berbeda? Warn! MxM Alternative Universe OOC Mpreg Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only. They're not mine and credits belong to their original owners.