Huan Wen

7.8K 1K 152
                                    

"Astaga, Hao baby!"

"Nunaaaa~!"

Anggaplah reuni.

Atau yaa sekedar berkunjung ke tempat kerja lama, namun kali ini ia tidak sendiri.

"Kenapa datang? Mau lamar kerja lagi disini? Kkk~"

"Eyy, aku suka pekerjaanku sekarang. Lihat."

"Aiguuu~ ini pasti Huan~
Huan, annyeong!"

"Nuna jadi bibi sekarang."

"Senangnyaa!
Senang juga lihat kamu sehat kembali-
Tunggu. Chef Wen tau?"

"A-ah.. hehe. Justru aku ke sini mau jemput sekalian buat surprise."

"Aku mau lihat Chef Wen jantungan!"

"Nuna, jangan begituuu!"

Keduanya asik bercengkrama. Melupakan bayi laki-laki bermanik hitam sipit yang berbaring di dalam stroller, sibuk memakan jarinya sendiri.

Umur satu bulan.
Berhasil terlahir ke dunia dengan sempurna, lengkap dikaruniai ketampanan luar biasa bahkan sejak belia.

Huan Wen namanya.

Mama biasa panggil Xiao Huan.

Hampir 30 hari di rumah sakit terasa sangat membosankan. Ini adalah kali pertama putra kecil tuan Wen keluar menatap indahnya langit ditemani sang mama dan harabeoji yang mengantar sampai tujuan.

Yaaa tentu saja tujuan mereka adalah papa sayang. Pria tangguh yang tak bosan mengunjungi rumah sakit tiap hari bahkan setelah lelah bekerja.

Makanya kali ini, gantian giliran mereka yang datang berkunjung.

Semoga Jun tidak serangan jantung seperti apa yang nuna kasir bilang.

"Mau ku antar?
Aku bantu dorong stroller Huan sampai dalam."

"Tidak, aku bisa sendiri.
Cha. Sampai nanti~"

Tapi kenapa.. perasaan Hao agak tidak enak?

Tepat setelah kakinya memasuki resto, semua mata pelayan dan kru dapur tertuju padanya.

Salam hangat diterima. Senyum serta lambaian kecil dari beberapa orang yang dikenal, ia balas tak kalah sopan.

Dan jangan lupa, Junhui yang mematung di tempatnya berdiri.

Sangat lucu. Tapi Hao tidak boleh ganggu, jadi mau tidak mau cuma bisa beri isyarat kalau dirinya akan duduk di salah satu kursi kosong dekat pintu masuk.

"Ku bilang, biarkan kepala chef nya yang antar!"

Oh, waw.

Sepertinya.. bukan Jun.
Melainkan Hao yang jantungan sesaat setelah menempatkan diri di kursi.

"Mana kepala chef nya huh?! Kenapa dia tidak menghormati pelanggan padahal hanya mengantarkan makanan-"

"Mwoya?
Dia minta Junie kasih pesanannya?"

"Aku bayar mahal!
Oh. Aku bahkan rela bayar dengan tubuhku sendiri, jadi CEPAT PANGGIL DIA!"

"PFFFTTTT-"

Orang normal pasti akan cemburu apabila berada di posisi Hao.

Menyaksikan sendiri seorang wanita cantik, elegan, rupawan, menginginkan suami mu.. siapa yang tidak akan terbawa emosi kan?

Apalagi kesannya ia terlalu memaksa.

Sayang pemandangan ini malah lucu di mata Mama Huan. Sampai tidak sadar kalau seseorang meletakkan air mineral di depannya.

✓Black and White [JunHao MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang