Yohan menatap calon bakal teman segroupnya dengan antusias. Mereka adalah para trainer yang sebelumnya sudah cukup Yohan kenal. Bahkan ada satu anggota yang berasal dari ajang survival yang sama dengannya. Yohan merasa lega setidaknya ia tidak akan merasa canggung dan beradaptasi lagi dengan members di group barunya.
Antusiasme Yohan bertambah ketika dirinya langsung di perlihatkan koreo asli dari lagu debut mereka. Rupanya perusahaan sungguh serius dan tidak ingin terlalu lama membuatnya menunggu. Apalagi dengan nama group barunya yang terdengar sangat indah 'we*Star'
Secara harfiah perusahaan memang menggambarkan group baru besutan mereka sebagai kami kumpulan bintang. Semoga saja dengan group baru ini Yohan bisa kembali sukses seperti bersama XStar.
"Hyeong kapan kau akan pindah?" Soekhwa adik satu groupnya yang juga rekannya dimasa survival dulu menghadangnya di depan pintu tempat pertemuan tadi. "Secepatnya aku akan pindah. Aku harus membereskan barang ku dulu di apartement" soekhwa mengangguk paham.
"Sekarang hyeong mau kemana?" Yohan mengigit bibirnya ketika menyadari hampir membongkar rahasia besarnya. Ia akan kembali debut lagi sebagai idola. Ia mulai harus berhati-hati dengan lisan dan tindakannya. Saat ini seokhwa maupun teman groupnya belum saatnya tahu.
"Aku mau bertemu dengan teman. Aku pergi yah" seokhwa mengangguk membiarkan Yohan pergi.
Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya, Yohan dengan hati-hati masuk kedalam mobil yang tentu saja berisi yena di dalamnya.
"Maaf menunggu lama?" Yena tersenyum hangat menunggu Yohan yang kini bertukar posisi dengan yena yang tadi menempati kursi kemudi. "Banyak trainer baru yah? Aku tadi lihat banyak pria bermasker yang sekitara basement" sudah hal lumrah ketika para trainer tidak pernah menunjukan identitasnya dengan jelas jika berada di sekitar perusahaan yang menaunginya.
"Yah sepertinya akan dipersiapkan group baru setelah debut kami akhir bulan ini" yena tersenyum bangga. "Aku yakin kamu akan sukses seperti seharusnya, sayangku" Yohan mengusap lembut ribut yena yang kini bersandar di lengannya.
"Semoga setelah bubar nanti, kamu juga akan sesukses sekarang" yena memilih tak berkomentar dan maju menyelusupkan kepalanya ke dada bidang Yohan.
"Oh yah Changi, besok aku ada show dengan jooe loh" yena menarik diri dari posisi ternyaman nya agar bisa menatap Yohan yang kini serius menyetir.
"Benarkah? Kok jooe tidak bilang yah kepadaku?"
"Mungkin dia tidak sadar aku ada di daftar bintang tamu. Maklum lah dia senior di dunia ini. Jadi tidak banyak persiapan jika dihadapkan dengan situasi seperti ini" yena tersenyum jahil "jooe bisa jadi spy untukku, jadi berhati-hatilah" Yohan mengulas senyum kalem seraya menepuk kepala yena lembut.
"Kalau menurutmu aku bisa semudah itu berpaling, aku tidak akan bekorban banyak untuk mendapatkanmu" senyum yena mengembang sempurna. Yena sangat tahu bagaimana berlikunya Yohan untuk mendekatinya. Yohan juga berkorban banyak demi niat gilanya.
"Aku cinta kamu, sangat!" Yena terbahak melihat Yohan hampir oleng karena tindakannya yang berbisik mesra dengan suara di pasang se cute mungkin.
"Yena kumohon stop menggodaku" tawa yena lagi-lagi membahana memenuhi mobil Yohan.
Dan Yohan hanya merengut pasrah. Dia terkadang lupa kekasihnya ini agak gila..💞💞💞💞💞
Yohan yang baru menuruni mobilnya di basement gedung penyiaran, di suguhi pemandangan menarik dari mobil yang terparkir tak jauh dari sana. Yohan tadinya ingin segera memasuki gedung harus bersabar sedikit dan memberi ruang kepada pasangan yang tentunya cukup di kenalnya.
Bolehkan Yohan menyebut kedua orang yang sedang berinteraksi hangat di dalam mobil sebagai pasangan? Percayalah mereka tidak sedang bermesraan. Keduanya hanya saling berinteraksi santai. Namun tatapan si pria lah yang membuat Yohan menyakininya.
Mata Yohan tak di duga mendapati aktifitas tak biasa dari sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari sana. Benar saja, seseorang sedang berusaha mengabadikan kebersamaan pasangan di sana. Dengan gerakan cepat Yohan menghampiri mobil yang menjadi incaran bidikan kamera tersebut.
"Jooe'ya" Yap gadis yang itu adalah jooe. Sahabat yena yang belakangan ini juga menjadi sahabat Yohan. Yohan tersenyum canggung ketika pria yang bersama jooe menatap Yohan dengan ekspresi penuh ancaman. Apalagi saat jooe keluar dari mobil menyambut antusias Yohan.
"Ya kau disini juga?" Yohan meringis saat pria yang juga soenbaenya ini mendelik tak bersahabat kearahnya. Oke fin! Ia juga akan memperlakukan seluruh pria non keluarga yena dengan tingkah yang sama.
"Oppa jangan menatapnya seperti ingin menerkam Yohan! Dia ini temanku! Tidak lupakan kalau dia kekasih Choi yena" Yohan mengulas senyum termanisnya menanggapi ucapan jooe. Tetapi soenbaenya ini masih setengah hati menanggapi keberadaannya. Apalagi wajahnya yang ramah entah mengapa terlihat dingin. Apalagi saat ia ikut keluar agar berdiri sejajar dengan mereka.
"Maaf kalau saya menggangu kalian" Yohan sedikit membungkuk "jangan menoleh, di belakang kalian ada mobil yang sedari tadi mengintai kalian" tentu saja kedua orang itu langsung menegang di tempat mendengar ucapan Yohan.
"O-oppa bagaimana ini" raut wajah jae Hyun soenbae yang sedari tadi menatap dingin Yohan kini melunak. Ia tersenyum hangat seperti wajah yang sering dirinya perlihatkan di televisi.
"Tidak apa. Kita tidak terlihat mencurigakan kok" jaehyun beralih menatap Yohan "terima kasih yohan-ssi dan maaf sikap saya sebelumnya" Yohan justru meringis malu. Pesona jae Hyun memang sangat luar biasa.
"Tenang saja jooe' ya! Kau mau menerima saran dari ku tidak?" Jooe yang tadinya tegang langsung berubah keki melihat Yohan meledeknya.
"Oppa masuklah duluan. Kau kan harus persiapan sebelum recording inki*star?" Jae Hyun agak ragu meninggalkan jooe bersama Yohan. Tapi melihat situasi tidak memungkinkan membuatnya akhirnya mengangguk.
"Aku duluan yah" Yohan berusaha menahan tawanya ketika jooe refleck mendorong jae Hyun ketika hendak mencium keningnya. "Jangan bodoh oppa. Kau ingin mendapatkan satu fhoto untuk deadline" jae Hyun nampak meringis malu dan segera pergi dari sana.Jooe menghadiahi yohan sikutan di perutnya ketika dengan kurang ajarnya tertawa geli setelah kepergian jae Hyun.
"Ya! Bagaimana bisa akhirnya kau berlabuh kepada jae Hyun soenbae? Bukankah pembicaraan terakhir kita kau masih menyukai Johhny soenbae?" Ya mereka 99line memiliki group chat yang isinya lebih banyak membully jooe.
"Lucas bilang Johhny oppa gag akan pernah bisa aku raih" jawab jooe sekenanya yang sukses membuat Yohan berdecak kesal. "Kau tidak akan menjadikan pelarian saja bukan?" Jooe sekali lagi menyikut Yohan.
"Kau pikir dengan wajah sepertimu bisa melakukannya? Ya! Aku sadar kalau aku tidak secantik itu" ucapnya sebal "lalu? Kenapa kau berkencan dengannya di saat kau tahu kau menyukai orang lain?"
"Aku jahat tidak sih kalau aku memilih untuk tidak tersakiti?" Yohan berdecak kali ini menimpali pukulan ringan di kening jooe. "Kenapa kau memukulku?"
"Supaya kau sadar! Apa menurutmu jae Hyun soenbae juga berhak untuk di sakiti?"
"Aku tidak tahu. Saat ini aku sudah mulai nyaman dan terbiasa dengan keberadaan oppa" yohan menghela nafas pelan.
"Lebih baik kau jujurlah dari awal. Aku tak ingin jika dia memilih pergi saat tahu perasaanmu sebenarnya"
"Tapi bagaimana jika oppa tetap memilih pergi saat aku bicara sebenarnya?" Yohan menepuk ringan bahu jooe "bertahan atau tidaknya biar jadi pilihan soenbae. Setidaknya dia tidak akan terlalu kecewa jika kau mau jujur" jooe menunduk gamang. "Sebuah hubungan harus dilandasi dengan kepercayaan dan ketulusan. Jika satu saja kau tidak bisa tepati, aku rasa hubungan kalian tidak akan berjalan baik" jooe masih merenungi ucapan Yohan.
"Aku bicara sebagai seorang teman dan juga seorang pria. Jika aku di posisi jae Hyun soenbae aku akan memilih bertahan denganmu" jooe menatap Yohan lekat "karena jika mencintaimu dengan tulus, aku rasa dia akan memilih bertahan"
"Apa kau akan tetap melakukan hal yang sama jika yena berada di posisi yang sama denganku?" Yohan mengulas senyum simpul "tentu saja. Memiliki yena adalah impian gilaku sejak awal. Jadi apapun dan bagaimana perasaan yena kepadaku bisa diusahakan belakangan" jooe mendengus geli mendengar jawaban Yohan yang tidak di prediksinya.
"Aku ikut bahagia yena memilih pria bodoh sepertimu menjadi kekasihnya. Aku berdoa semoga kalian selalu bahagia"
"Aku harap kau juga" jooe tersenyum kecil dalam hatinya mengamini ucapan Yohan. Kemudian keduanya menjadi hening sibuk dengan segala pemikirannya. Hingga lift yang kini membawa mereka berhenti di lantai yang akan di tuju.
"Pikirkan semua itu nanti saja. Ayo profesional" jooe mendengus "hey aku soenbae disini" Yohan balik mencibir "sok senioritas sekali kau" keduanya tertawa. Entah apa yang jelas mereka tertawaan. Setidaknya mereka butuh vibe positive saat ini.
"Hwating" keduanya sebelum menuju backstage masing-masing.
💞💞💞💞💞Huwaaa😘 akhirnya bisa update kita🤦
Liburan bukannya bikin produktif, ini justru bikin gabut beraktivitas.
Semoga chapter ini bisa menebus kegabutan saya✌️✌️
Happy reading😘😘
YOU ARE READING
fall for You
Fiksi Penggemaryohan sama sekali tidak menyangka jika cinta terpendamnya bisa berakhir gila! Malam terindah yang dalam sekejap menjadi Boomerang ! Bisakah akal sehatnya tetap berjalan ketika obsesinya sudah terlalu gila?