first snow

16 3 0
                                    

Yena POV

Yena menutup laptopnya kasar menahan segala sesak di dadanya. Yena sudah mempersiapkan dirinya sejak lama, namun ia tetap tidak bisa menahan perasaan tak karuan ini melihat kekasihnya sendiri berciuman dengan wanita lain. Meski konteksnya hanya sandiwara belaka, tetap saja yena tidak kuasa melihatnya.
Tanpa terasa sisi matanya terasa memanas dan berikutnya air mata mulai mendesak keluar membasahi kedua pipinya.
"Ish! Bagaimana bisa aku tahan menontonnya sampai tamat. Yohan maafkan aku" yena menutup wajahnya dengan bantal untuk meredam segala tangisannya.
Entah bagaimana bersama Yohan ia merasa sangat sentimentil. Sangat berbeda dengan percintaannya yang selama ini yena jalani. Dengan Yohan yena selalu merasa takut kehilangan yang berlebihan. Apa secinta itu yena dengan Yohan?
"Oennie" ketukan pintu dari luar kamar membuat yena segera menyeka air matanya "sebentar" yena bangkit dari posisinya setelah merapihkan penampilannya.
"Ada yang mencari oennie" wajah Yoo jin terlihat sangat bingung "siapa?"
"Jung woo soenbae-nim " Tentu saja yena sangat terkejut. Bagaimana mungkin Jung woo bisa nekad mendatanginya mengingat scandal mereka belum sepenuhnya hilang.
"Soenbae menunggu di ruang tamu" yena mengangguk sebelum menutup pintunya "ada apa oppa?" Jung woo tersenyum canggung menyambut yena. "Maafkan aku yena'ya. Tapi aku butuh bantuanmu" Jung woo melirik Yoo jin yang mengintip di belakang yena. Yena melirik Yoo jin menyuruhnya untuk pergi.
"Minta bantuan apa oppa?" Ujar yena saat Yoo jin sudah pergi dari sana. Jung woo mengigit bibirnya bingung "em, aku ingin bertanya apa yang di sukai seorang gadis?" Yena terdiam sejenak sebelum terbahak-bahak.
"Ya kenapa tertawa?" Yena berusaha mengendalikan dirinya untuk berhenti tertawa "ya tuhan oppa kau lucu sekali"
"CK! Kau begitu sekali sih. Aku kan malu harus minta bantuan siapa lagi"
"Maaf oppa, aku hanya tidak habis pikir saja kau nekad menemuimu di saat scandal kita belum redah" Jung woo mendengus "Yohan yang menyuruhku menemuimu" mendengar nama Yohan di sebut membuat mood yena mendadak jatuh.
"Kau sepertinya sudah menonton dramanya" yena mendengus tak menanggapi Jung woo dan memilih duduk di sampingnya "aku tidak tahu oppa sedekat itu dengan kekasihku?"
"Ya kami sekarang menjadi dekat karena scandal itu. Dia pria yang baik"
"Tentu saja dia pria baik. Makanya banyak wanita yang berusaha mendekatinya" Jung woo menepuk kepala yena ringan.
"Pria yang baik akan selalu menatap satu wanita di pandangannya. Aku bicara seperti ini karena aku juga pria. Dan tentunya juga aku sama setianya dengan Yohan" yena mendengus.
"Jadi, apa yang harus aku belikan kepada seorang gadis?" Yena nampak berpikir "em, ini selera sih oppa. Kalau aku lebih suka dibelikan makan oleh Yohan. Tapi tidak tahu dengan yang lain. Coba cari kesukaannya saja oppa" Jung woo menjentikan jarinya.
"Dia sama suka makan sepertimu. Baiklah! Aku akan menganjaknya mencari makanan enak" yena mengamati Jung woo yang nampak kesenangan sendiri "apa dia idol juga?" Jung woo menggeleng tegas.
"Aku menolak keras mengencani idol!" Yena mendengus.
"Memangnya ketika kau jatuh cinta kau bisa memilih siapa yang akan kau cintai oppa?"
"Tentu saja tidak. Tapi aku sebisa mungkin tidak membuka celah diantara mereka. Dari awal harus membentengi diri" yena menggeleng tak habis pikir. Pandangannya tertuju keluar jendela unitnya.
"Ya tuhan kenapa harus dengan oppa aku melihat salju pertama di tahun ini?" Jung woo ikut menoleh keluar "sudah sejak semalam bodoh! Aku menyaksikannya bersama dengannya tadi malam"
"Serius oppa?" Jung woo mengangguk. Yena merengut sedih. Biasanya ia tidak pernah melewatkan salju pertama di setiap tahunnya. Karena sangat lelah dan terlalu kesal dengan drama Yohan membuat yena melupakannya.
"Aish! Kim Yohan kau harus membayarnya" Jung woo begidik ngeri menatap yena yang sedang emosi. "Aku kasihan dengan Yohan" dan delikan sinis dihadiahkan yena kepadanya.

Yena POV end

💞💞💞💞💞

Yohan mengigit bibirnya cemas. Sejak semalam yena mengabaikan panggilannya. Yohan mengacak rambut frustasi. Dipikirnya yena akan memahaminya kali ini mengingat sebelumnya ia juga melakukan kissing scene dengan lawan mainnya. Namun nyatanya Yohan keliru. Sangat keliru! Jika berada di posisi kekasihnya tentu saja Yohan akan sangat marah. Apalagi Yohan yang sama sekali tidak ingin membayangkan yena di cium pria lain.
Bukankah yohan sangat egois? Ia bisa mencium lawan mainnya tapi ia tidak pernah ingin yena menyentuh pria lain selain dirinya. Mengingat scandal yena kemarin saja Yohan sudah sangat murka.
"Hyeong bisakah aku keluar malam ini?" Dong Han yang baru ingin masuk ke kamarnya langsung berbalik menatap Yohan yang nampak kacau "kau ingin menemui yena?" Yohan mengangguk dengan tatapan memohon.
"Sudah nyaris tengah malam, apa tidak sebaiknya esok saja?" Yohan menggeleng "aku tidak akan bisa tidur kalau menunggu besok lagi hyeong. Seharian yena mengabaikan panggilanku" dong Han menghela nafas berat.
"Coba izin ke hyeong manager. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi tengah malam lagi. Ingat! Tidak ada perlakuan istimewa diantara members" Yohan ikut menghela nafas berat.
"Kumohon hyeong" dong Han nampak menimbang sejenak melihat betapa memelas wajah Yohan kini. "Baiklah! Tapi aku ikut" Yohan mengangguk tanpa berpikir.
"Aku ganti pakaian dulu" Yohan sekali lagi mengangguk heboh.

💞💞💞💞💞

Tepat tengah malam kini mobil yang dikendarai dong Han terparkir di basement dorm iz*star. Sebelumnya Yohan sudah menghubungi Yoo jin untuk menemui mereka di depan lift. Yohan tidak memiliki card accses mengingat hubungan keduanya masih tertutup dari manager.
Yohan yang tengah menunggu kedatangan Yoo jin,justru dikejutkan dengan kemunculan Jung woo yang tengah keluar lift bersama yena di sebelahnya. Keduanya nampak sangat akrab membuat Yohan tidak biasa untuk tidak berpikir negative. Apalagi Jung woo dengan santainya menyentuh rambut yena.
Mereka nampak sangat asyik berbincang tanpa sadar melintasi Yohan yang menatap tajam kearahnya. Tak lama terdengar lift kembali berbunyi dan Yoo jin yang muncul di sana. Wajah Yoo jin nampak terkejut dan bingung menatap kearah Yohan dan yena bergantian.
"Oppa, mereka-" ucapan Yoo jin memelan saat Yohan memintanya untuk diam "jika aku memang salah paham, bukankah yang aku lihat ini terlalu berlebihan?" Yoo jin diam menunduk. Dong Han menghampiri Yohan yang kini nampak murka.
"Lebih baik kita pergi dulu, melihatmu saat ini aku yakin tak akan baik. Wajahmu tidak akan menerima penjelasan mereka apapun" Yohan diam saja di tarik paksa oleh dong Han kemobilnya.
"Jangan berspekulasi apapun dulu. Tenangkan dirimu jika tidak ingin kehilangan yena" dan Yohan memilih menuruti hyeongnya. Dia marah tentu saja. Tapi satu sisi Yohan takut kehilangan yena. Dipikirnya salju pertama tahun ini bisa ia lewati dengan romantis seperti angannya. Namun konflik baru justru tercipta. Entah bagaimana ia menghadapi masalah baru kali ini?

💞💞💞💞💞

Gag ada gregegtnya 🤦 gag tau setiap mulai nulis alurnya justru makin gaje. Saya orang yang paling gag konsisten. So, klo ada unlike mungkin lebih baik unlike aja👎

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

fall for YouWhere stories live. Discover now