Yohan berusaha bangkit dari masalah hatinya. Ia tidak ingin membuat debut groupnya berantakan karena ketidak profesionalnya. Meski terasa berat, ia berusaha untuk menjalaninya. Ia mulai menata dirinya dan mencari sesuatu yang mungkin saja bisa merubah menjadi penyemangat barunya.
Sejak malam itu yena pun entah bagaimana juga tak pernah lagi menghubunginya. Entah karena kesibukannya atau alasan lain. Setidaknya ini cukup bisa membuat Yohan melupakan patah hatinya. Apalagi debut groupnya secara otomatis menjadi pengalihan terbaik dari segala masalahnya.
"Perhatian semuanya" Yohan bangkit ketika Seung woo sang leader meminta untuk berkumpul di tengah ruangan.
"Kita akan debut kurang dari seminggu lagi, hyeong harap kalian jaga kesehatan dan jangan sampai cidera sampai D-Day kita" seruan heboh langsung memenuhi ruang koreo. Punya sebelas members merupakan keseruan tersendiri. Ia tidak pernah merasa kesepian dan justru aneh apabila sepi.
"Kim Yohan visual dan center kami. Tolong group kita yah" Yohan mendengus mendengar gurauan Seung woo. Ia justru merasa leadernya lebih punya aura yang luar biasa dibanding dirinya. Dan tentunya ke sembilan members lainnya yang tentunya punya keunikan tersendiri.
"Kalau begitu ayo kita istirahat. Besok kita akan fhotoshot untuk majalah"
"Oke hyeong!" Kesebelas members mulai meninggalkan ruangan dan tinggalah Yohan dan Seung youn di sana.
"Hyeong tidak pulang?"
"Kau duluan saja. Aku menunggu yena" oke Yohan memang harus pulang sekarang. Ia belum siap jika harus bertemu yena lagi. satu bulan belum sama sekali cukup untuk menenangkan hatinya.
"Kalau gitu aku pulang hyeong" Seung youn mengangguk samar dan kembali sibuk dengan ponselnya. Yohan secepatnya masuk kedalam mobil yang membawa ke dorm mereka.
"Kau seperti di kejar hantu hyeong?" Yohan tak menanggapi gurauan minhee dan duduk di kursi depan.
"Menghindar ehm?" Yohan tak perlu menoleh untuk menebak keberadaan Han gyul disebelahnya. "Kau tidak bisa berdamai dengan perasaanmu rupanya" Yohan mengabaikan Han gyul dan menyumpal telinganya dengan ipod. Ia lelah sangat! Ia tidak ingin menambahnya dengan masalah hati lagi. Ia takut tidak sanggup dan melakukan kebodohan. Ia harus mengendalikan dirinya.
💞💞💞💞💞Yena kecewa tidak melihat keberadaan Yohan maupun Han gyul di ruangan. Kesibukan yang menggila membuat yena tidak bisa sekedar berbasa basi. Ia bahkan tidak bisa mengabari keluarga maupun kekasihnya dengan benar. Padahal yena sangat senang bisa menghabiskan waktunya dengan teman barunya itu.
"Ini oppa untukmu" Seung youn tersenyum melihat makanan kesukaanya. "Wah thank you superstar" yena mendengus. Sudah sering dia di goda seperti itu, siapa dia? dirinya masih Choi yena yang biasa, belum sehebat itu sampai dibilang superstar.
"Yohan dan Han gyul tidak tahu aku datang?"
"Tahu kok. Tapi mereka sangat lelah makanya langsung pulang" yena merenggut kecewa. Ia berharap bisa hang out dengan keduanya. Ah next time mungkin ia akan kembali lagi.
"Oppa aku langsung pulang yah"
"Oppa antar" yena mengangguk setuju. Tadi manager oppa hanya men dropnya sampai depan karena dipikirnya ia akan pergi bermain dengan teman barunya.
"Bagaimana hubungan kalian?" Yena menoleh kearah Seung youn yang serius menyetir. "Oppa hanya berbasa-basi. Aku tau oppa tidak tertarik menanyakannya" Seung youn melirik singkat sebelum serius menyetir.
"Oppa khawatir denganmu yena'ya" yena menghela nafas pelan "aku akui hubungan kami tidak semudah pasangan lain oppa" yena memasang senyum lebar "tapi aku bahagia oppa, Hyun woo oppa mirip denganmu yang begitu menyayangiku"
"Yah sudah kodratnya kan pria tua seperti kita lebih membimbing gadis sepertimu. Tapi seperti oppa" Seung youn menekan kata oppa untuk mempertegas bentang usia keduanya.
"Tapi cinta tidak mengenal usia oppa. Sama seperti seorang pria menyukai gadis yang lebih pantas jadi noonanya"
"Oppa tidak suka wanita lebih tua"yena menghela lagi. Sulit memang merubah pikiran oppanya. "Oppa tidak perlu khawatir. Aku akan bahagia" Seung youn ikut menghela sama lelahnya.
"Istirahatlah" yena tersenyum kecil saat mobil Seung youn telah berhenti di depan dormnya.
"Oppa berharap kau benar bahagia yena'ya"
💞💞💞💞💞Hari-hari selanjutnya Yohan menjadi extra padat. Dari pemotretan, recording, syuting music video debut hingga wawancara silih berganti mengisi waktu sebelum debutnya. Yohan bahkan sudah tidak terlalu memikirkan kegalauannya saking sibuknya kegiatan pra debut.
Ternyata menyibukan diri cukup ampuh mengobati patah hati. Yah meski tidak menjamin bisa move on dengan mudah, setidaknya tidak berlarut dalam keputus asaan.
"Yohan kau keren sekali" Yohan tersenyum puas saat sutradara MV memuji kemampuan actingnya. Sebenarnya Yohan juga bingung bagaimana ia bisa se natural itu mengingat ia tidak pernah punya pengalaman sebelumnya. Beda dengan members lain yang memang sudah terlatih di perusahan mereka.
Background Yohan sebagai atlet sebenarnya cukup membuat Yohan khawatir tidak bisa menyeimbangkan rekan se groupnya yang tentunya sudah sangat pengalaman. Obsessinya sebagai atlet yang selalu ingin menang ini yang paling di waspadai nya karena Mereka adalah teman se group. Yohan takut keinginannya itu justru akan membuatnya mendominasi. Apalagi dengar gelar juara yang di sandangnya kemarin.
"Ada kiriman makanan" sebuah truk makan tiba di depan gedung berhasil mencuri perhatian. Apalagi si bungsu do Hyun yang sudah berlari semangat.
"Kiriman makanan dari Yoo jin iz*star" ujar seorang kru yang kontan membuat seluruh members menggoda min hee. Yah kini seluruh member's telah mengetahui hubungan rahasia min hee dan Yoo jin.
"Dukungan yang manis" Yohan ikut menggoda min hee yang terlihat sangat bahagia. Beberapa kali ia terlihat mengabadikan food trucknya dengan ponselnya.
"Aku turut bahagia dan iri melihat ini. Kalian manis sekali" min hee meringis "kami sudah sering merasakan pahit hyeong. Jadi biarkan kami bermanis sebentar" Yohan menepuk pundak min hee. Ia tidak pernah berada di posisi min hee. Tapi ia yakin semua itu sangatlah berat.
"Yoo jin bilang, yena Noona kirim salam" mata Yohan melebar sempurna "yena?"
"Iya, selamat debut untuk kita. Katanya lain kali biar dia yang kirim food truck" begitu saja sudah sukses membuat Yohan berdegub tak terkendali. Ya Tuhan! Yohan sama sekali tak menyangka yena sebegitu berpengaruhnya bagi dirinya.
Ia tidak percaya segala usahanya dua bulan ini tak ada artinya..💞💞💞💞💞
Yeay kelar jg part ini
Sumpah lancar jaya banget nulis part ini🎉🎉
See you next chapter😘😘😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/243748718-288-k5182.jpg)
YOU ARE READING
fall for You
Fanfictionyohan sama sekali tidak menyangka jika cinta terpendamnya bisa berakhir gila! Malam terindah yang dalam sekejap menjadi Boomerang ! Bisakah akal sehatnya tetap berjalan ketika obsesinya sudah terlalu gila?