Sudah hari ke sepuluh rumor yena dan Jung woo muncul. Namun herannya tidak ada bantahan dari kedua belah pihak. Jujur Yohan sudah mulai gerah dengan keadaan seperti sekarang. Ia belum berhubungan dengan yena sampai kini.
Kemarahannya bahkan seakan melupakan nalar melihat bagaimana yena maupun Jung woo masih bisa beraktivitas senormal biasanya. Tidak seperti Yohan yang tidak bisa berkonsentrasi penuh di dalam kegiatannya.
"Yohan'ah kau terlihat murung?" Yohan tersenyum samar menanggapi lawan mainnya di dalam drama. "Ada masalah?"
"Tidak Noona. Hanya terlalu lelah saja" Noona itu tersenyum seraya mengusap lembut pundak Yohan "jangan terlalu di paksakan. Tidak baik" Yohan mengangguk singkat menanggapinya. Pandangan yohan tiba-tiba tertuju kearah pintu masuk dan sukses membuatnya membeku.
Di sana berdirilah yena dengan ekspresi dingin kearah Yohan dan lawan mainnya. Yohan refleck menepis tangan sang lawan main sebelum mengejar yena yang kini setengah berlari meninggalkan mereka.
"Yena'ya tunggu" tangan Yohan berhasil menangkap yena yang beruntung belum belum memasuki lift. Melihat sekelilingnya Yohan membawa yena ke arah pintu darurat.
"Kenapa berlari?" Yena menepis tangan Yohan yang mencekal lengannya. "Sepertinya aku ganggu kamu" Yohan menyentuh bahu yena agar menatap kearahnya. "Kamu salah paham. Dia sudah ku anggap Noona dan senior yang ku hormati. Tidak lebih" yena masih enggan menatap Yohan. Dirinya terlalu marah melihat bagaimana lawan main Yohan itu bebas menyentuh kekasihnya. Apalagi mengingat adegan kissing scene mereka Lusa kemarin.
"Tatap aku, kumohon" mendengar suara Yohan yang memelas mau tidak mau membuat yena menurunkan amarahnya.
"Kenapa tidak menghubungiku jika ingin datang?" Yena mendengus "tanyakan kepada dirimu sendiri kenapa mendadak hilang! Aku nyaris gila karena membutuhkanmu!" Dan tangis yang yena tahan akhirnya turun juga. Semua tekanan yang mengimpitnya dalam beberapa hari ini sukses membuatnya nyaris bunuh diri. Melihat bagaimana yena sekarang membuat Yohan yang sebelumnya sangat kecewa dengan yena ikut luruh. Ditariknya yena kedalam pelukannya mendekapnya erat.
"A-aku pikir aku akan gila yohan'ah! A-aku merindukanmu setengah mati dan kamu dengan jahatnya mengabaikan ku" Yohan tidak mengatakan apapun dan hanya mendekap yena erat dalam pelukannya.
Selama beberapa saat mereka hanya saling berpelukan tanpa sepatah katapun hingga yena menarik diri untuk menatap Yohan.
"Semua yang terlihat tidak bukanlah hal yang sebenarnya. Aku tidak mengkhianati mu dan tidak akan pernah melakukannya" Yohan menghela nafas pelan seraya menatap lekat yena.
"Aku percaya denganmu, sangat! Tapi kenapa saat malam kejadian kamu tidak bilang kepadaku kalian pergi bersama? Jujur aku sangat kecewa" yena menunduk bingung harus berkata apa. Ya itu kesalahan yena yang tidak mengabari Yohan malam itu.
"Maafkan aku" yena mengangkat wajahnya kaget ketika Yohan yang justru meminta maaf kepadanya. "Aku seharusnya tetap percaya padamu tanpa perduli apapun. Maafkan aku yena'ya~ aku hanya pria biasa" yena menghela nafas kasar menatap Yohan.
"Aku juga minta maaf karena tidak mengabarimu malam itu. Aku pikir kami hanya say hello dan pergi. Namun Lucas justru memaksaku untuk ikut mereka makan dan terjadilah scandal gila itu" Yohan menyentuh kedua tangan yena dan menggenggamnya.
"Aku mengabaikanmu karena aku ingin memberi diriku waktu. Aku tidak ingin ada kemarahan percuma saat kita bertemu saat itu. Aku sangat mencintaimu dan perasaan ku yang teramat besar ini bisa menjadi Boomerang untuk kita. Maka dari itu aku butuh waktu dengan menghindarimu" yena mengulas senyum sendu me dengar rentetan kalimat Yohan untuknya.
"Sekarang kamu percaya aku kan?" Yohan mengangguk "iya aku selalu mempercayaimu sayang" yena tersenyum lebih lebar dan menyandarkan dirinya di pelukan Yohan.
"Minggu depan hari jadi kita yang pertama. Dimana kamu ingin merayakannya?" Yena bersemu merah saat tahu kemana arah ucapan Yohan "aku harus menyiapkan diri. Jangan memaksa yah" Yohan mengusap lembut pipi merona yena "aku akan menunggumu Choi yena" di akhiri dengan ciuman lembut.💞💞💞💞💞
Hubungan Yohan dan yena kembali membaik. Kini kedua berusaha untuk saling memahami. Jika ada sesuatu yang mengganjal sebisa mungkin mereka akan bicarakan. Seperti ketika Yohan meminta izin untuk beradegan mesra dengan lawan mainnya.
Bukan karena tuntutan yena sebagai kekasih, namun karena Yohan menghargai yena. Yohan sadar sebagai public figure mereka di tuntut untuk profesional. Tapi bukan berarti Yohan mengabaikan perasaan yena.
Sebuah hubungan dapat disebut berhasil apabila di jalani adil oleh keduanya. Bukan berat sebelah bahkan mendominasi. Yohan ingin yena sama bahagianya berkencan dengannya. Bukan karena paksaan.
Mengenai rumor yena dan Jung woo? Tentu saja rumor itu masih tetap beredar karena tidak ada agensi yang buka suara mengenai scandal keduanya. Jujur saja Yohan cukup kecewa dengan tindakan perusahaan yang menaungi yena dan Jung woo yang membuat public berspekulasi lain.
Lalu bagaimana dengan Yohan? Yohan tentu saja percaya yena dan Jung woo tak memiliki hubungan apapun. Yohan tahu bagaimana yena. Jung woo secara pribadi pun sudah menghubunginya. Entah dari mana dia mendapat nomor Yohan, tentu saja ia sangat mengapresiasi niat baiknya.
Yohan tahu scandal yena dan jung woo adalah ulah tangan jahat para pencari berita. Mereka yang mencari uang dari bidikan penuh manipulasi membuat Yohan merinding dibuatnya.
Yohan berpikir dunia sudah sangat kejam. Namun dunia entertaint jauh lebih kejam . Banyak manusia yang sikapnya lebih menyeramkan dari iblis. Semua yang di temui terasa palsu dan penuh pengaturan. Mereka bahkan bisa dengan teganya menipu mimpi anak kecil yang tak mengetahui kerasnya dunia mereka dengan berbagai macam janji yang di tawarkan.
Apa Yohan menyesal? Terkadang! Namun sudah begitu terlambat. Ia sudah terlanjur masuk kedalamnya. Yang bisa Yohan lakukan saat ini adalah bekerja keras agar dunia yang kejam ini tidak menindasnya.
Apapun itu, di saat ketidak Adil an yang di dapatkan Yohan, ia beruntung masih memiliki yena sebagai reward dari kejamnya dunia entertain.
YOU ARE READING
fall for You
Fanfictionyohan sama sekali tidak menyangka jika cinta terpendamnya bisa berakhir gila! Malam terindah yang dalam sekejap menjadi Boomerang ! Bisakah akal sehatnya tetap berjalan ketika obsesinya sudah terlalu gila?