Drive me crazy

15 4 0
                                    

Senyum Yohan mengembang menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Hari ini setelah kesibukan promosi yang menggila akhirnya Yohan bisa libur juga. Kebahagiaan nya bertambah ketika mengingat hari ini ia akan pergi dengan yena.
Sebenarnya Yohan kemarin sudah sering menghabiskan waktu pergi ke Disneyland Tokyo setelah merampungkan jadwal mereka di Jepang kemaren. Namun karena Yohan memaksa yena untuk naik wahana roller coaster, yohan jadi berjanji untuk mengajarkan yena menyetir.
Yohan meringis mengingat pengalaman dia menyetir tidak bisa dibilang baik. Sudah pernah di ceritakan sebelumnya bahwa Yohan gag pernah bersahabat dengan kesabaran. Makanya Yohan merasa tidak percaya diri untuk mengajari yena.
"Gyul'ah kau tak ingin ikut?" Han gyul yang sedang meminum coffe nya melirik Yohan "untuk apa? Aku sedang menikmati me time ku. Jangan ganggu aku" Yohan berdecak. Di dorm sudah tidak ada lagi members tersisa. Semuanya sudah sibuk rencanannya masing-masing.
"Lebih sering berdua, lebih cepat kau mendapatkan yena" Yohan menatap Han gyul penuh arti. Oh jadi ini kenapa Han gyul memilih untuk tidak bergabung bersama mereka. Dia baik sekali.
"Terima kasih. Kalau aku bisa mendapatkan yena aku akan terakhir apapun yang kau mau" Han gyul mendengus "tidak usah. Kau dan yena sahabatku. Jadi kalau kalian memang bisa bersama aku ikut bahagia" Yohan mengacungkan jempolnya seraya pergi meninggalkan dorm.
Ayah Yohan sedang mengadakan pertemuan di Seoul sehingga Yohan bisa meminjam mobilnya sebentar. Sebenarnya Yohan berharap akan memakai mobil ibunya yang tidak terlalu mewah, tapi berhubung ayahnya yang datang yah mau tidak mau ia memakai nya.
💞💞💞💞💞

Yena melambaikan tangannya kearah mobil  Yohan yang kini berhenti di depan apartement yena. Yah yena meminta Yohan untuk menjemputnya di rumah orang tuanya. "Hai, lama nunggu?" Sapa Yohan saat yena memasuki mobil.
"Tidak, aku juga baru turun" baru saja Yohan ingin mengemudikan mobilnya, yena tampak kesulitan memakai seatbeltnya. "Sini aku bantu" yena sedikit terkejut dan menahan nafasnya saat menyadari betapa sempitnya jarak diantara mereka.
Yena bahkan bisa melihat dengan jelas ada tahi lalat di sekitar leher Yohan saking dekatnya mereka. Wangi parfum bercampur aroma khas nya sukses membuat yena blank seketika. Yohan yang tak menyadari itu justru nampak santai dan kini mulai mengemudikan mobilnya.
Ini situasi aneh. Biasanya yohanlah yang bersikap tidak normal di sekitar yena. Entah bagaimana kini yena lah yang terlihat kikuk dan canggung. Yena bahkan hanya menanggapi Yohan sekenanya saking gugupnya.
Apakah sesuatu mulai tumbuh di hatinya?
💞💞💞💞💞

Yohan melirik yena yang sejak tadi sibuk menatap keluar jendela. Yohan merasa ada yang aneh dengan yena sejak tadi. Padahal ketika memasuki mobil yena terlihat ceria seperti biasanya. Apa ia melakukan kesalahan ?
"Yena" mendengar Yohan memanggilnya membuat yena menoleh bingung "ada apa? Kuperhatikan kau banyak melamun?" Yena menggeleng pelan memaksakan diri untuk tersenyum. "Aku hanya sedikit ngantuk. Semalam aku menonton film hingga larut" yena tak sepenuhnya bohong.  Semalam ia memang menonton film di tv sampai larut.
"Oh, aku pikir melakukan kesalahan" yena menggeleng samar "ya sudah tidurlah lebih dulu. Nanti jika sampai aku akan membangunkan mu" yena menatap Yohan sejenak sebelum menganggukkan kepalanya. Ia sepertinya butuh tidur sebentar.
Hati yena menghangat ketika Yohan dengan perhatiannya menurunkan jok mobilnya lebih rendah agar yena nyaman. Dan deguban itu kembali muncul mana kala Yohan mengusap lembut kepalanya.
Samar yena menyentuh dadanya dan berdoa agar Yohan tidak mendengar deguban jantungnya.
Setelah menghabiskan satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah tempat lapang yang tentunya sepi kehidupan. Yohan sengaja mencari dipinggiran Seoul agar yena bisa belajar menyetir dengan leluasa. Yena juga sudah terbangun dari tidur singkatnya setelah berusaha berdamai dengan kegugupannya.
"Woah kau ingin menculikku yah? Tempat ini sepi sekali" Yohan mendengus menanggapi tuduhan yena. "Memang untuk apa aku menculikku. Makanmu banyak" yena menyikut Yohan sebal.
"Minggir. Aku mau belajar sekarang" Yohan mendengus dan menyempatkan menjitak pelan kepala yena sebelum berpindah tempat.
"Hati-hati yah ini mobil ayahku"
"Jangan bicara seperti itu, aku jadi gugup" Yohan memilih diam dan membiarkan yena  mulai menjalankan mobilnya. Yena sebenarnya sudah bisa sedikit mengendarai mobil. Namun ia belum terlalu mahir.
Perlahan tapi pasti, yena mulai menemukan mobil. Meski masih kecepatan dibawah rata-rata, nyatanya yena sudah bisa beradaptasi dengan track nya. Wajahnya juga sudah tidak setegang sebelumnya.
Dalam diam Yohan memuji skill yena yang di rasanya lebih baik darinya. Yena bahkan terlihat lebih luwes dalam melakukan manuver kecil di tanah lapang ini. Sepertinya yohan yang harus belajar dari yena.
"Agh Yohan aku bisa!" Sorak nya gembira ketika berhasil mengendarai mobil di atas batas normal dan melakukan beberapa parkir pararel saat mereka berhenti ke tempat-tempat makan. Yah mereka kini dalam perjalanan pulang setelah beberapa kali menepi untuk sekedar isi bensin maupun Drive true.
"Yohan tolong milk shake ku" seperti seorang kekasih, Yohan dengan telaten membukakan sedotan dan memegang gelas untuk yena yang sibuk menyetir. Tanpa sadar Yohan dengan naturalnya membersikan sisa saus yang menempel di sudut bibir yena.
"Agh ini tidak cukup untukku. Ayo kita kepantai dan makan seafood di sana" Yohan hanya tersenyum menyanggupi permintaan yena.
"Yohan aku mau kentangnya lagi, aaa.." Yohan menggeleng geli melihat tingkah yena yang begitu menggemaskan. "Mana Yohan?" Protes yena saat Yohan tak kunjung menyuapinya.
"Aku seperti ayahmu saja" yena menggeleng. "Kau seperti kekasihku kalau seperti ini. Ayahku tidak akan membiarkan ku menyetir" Yohan tak kuasa menahan bibirnya yang mengembang lebar mendengar ucapan yena. Seperti ini saja ia sudah senang . Apalagi kalau ia sungguhan menjadi kekasihnya ? Bisa gila Yohan 😂😂
"Han'ah apa kau tidak ingin punya kekasih?"
"Tentu saja aku ingin. Apalagi ada yang sedang ingin ku perjuangkan" yena yang niatnya hanya ingin menoleh sekilas, mendadak terpaku melihat Yohan menatapnya lekat.
"Ya hati-hati" Yohan langsung ambil kendali  setir mobil yena ketika yena kehilangan kendali dan membuat mobilnya menepi.
"Sepertinya kau mulai lelah. Biar gantiian aku yang menyetir saja" yena yang masih blank karena tatapan Yohan hanya menurut saja saat seatbealt nya di lepas.
"Bergeserlah, biar aku yang menyetir. Kau terlihat lelah" yena menggeser tubuhnya untuk duduk di sebelah kemudi dan Yohan yang sedari tadi sudah turun dari mobil pun kini sudah menempati tempat yena.
"Kau hampir membuat ku di bunuh ayah" yena hanya meringis menyadari ia hampir membuat kesalahan fatal. " Lebih baik kita pulang saja. Kau terlihat aneh sejak tadi. Aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu" yena mengembangkan senyum haru. Yohan sungguh pria yang sangat baik. Lebih tepatnya sangat sangat baik. Yena merasa beruntung bisa bertemu dengan pria disebelahnya ini.
Entah keberanian dari mana atau kegilaan dari mana, yena mengecup pipi Yohan dan tentu saja Yohan langsung menginjak rem saking kagetnya.
"Yena kau benar- benar mengujiku" ucapnya dengan wajah shock. Namun gadis itu hanya tersenyum kecil menanggapinya. "Aku mau makan dulu sebelum pulang" Yohan kehilangan kata-katanya dan nyaris kehilangan nyawanya. "Kau membuatku gila choi yena" dan yena hanya tertawa geli melihat kekesalan di wajah Yohan yang seakan membuat hiburan tersendiri untuknya.
💕💕💕💕💕

Entah dapet Ilham dari mana nih,
Niatnya cuma mau bangun kerangka awal eh keterusan sampe seribu kata. Semoga bisa di terima yah guys💕💕💕💕

fall for YouWhere stories live. Discover now