dream for you..

16 4 2
                                    

Jantung Yohan berdegub tak beraturan. Tangannya dan Junho saling bertaut saling menguatkan. Music pengiring membuat suasana semakin menegangkan. Ini terasa menegangkan dari pertama kalinya menaiki panggung evaluasi.
Samar matanya melirik yena yang berada di ujung panggung juga melirik kearahnya. Demi keselamatan karier masing-masing, keduanya terlihat layaknya orang asing. Berbeda cerita dengan Seung youn yang memang berada di satu perusahaan dan bisa leluasa berinteraksi tanpa takut scandal.
"Yena bilang nanti malam makan-makan" Yohan melirik yena mendengar bisikan Han gyul. Gadis itu mengangkat lengannya menunjukan tanda peace kearah Yohan. "Kenapa dia lebih optimis yah di banding kita?" Han gyul terkekeh kecil "dia optimis dengan traktirannya. Kau tau dia pencinta traktiran" Yohan menggeleng ringan.
"Yena akan membuat kalian bangkrut" Yohan menatap dan Han gyul mengarah ke depan LED TV sesuai arahan Seung woo sang leader. Dan di depan sana tertera nama group mereka sebagai pemenangnya.
"Xstar selamat" semua terasa tidak nyata. Kenapa seakan perjalanan kariernya sangat mulus. Ia bahkan tidak banyak melakukan sesuatu seperti teman se groupnya.  Pengorbanan terbesarnya adalah keluar dari zona ternyaman dalam hidupnya.
"Yohan'ah ucapkan sesuatu" Yohan meraih mic dari tangan Seung woo dengan gemetar. "Sama dengan Seung woo hyeong. Terima kasih banyak untuk semua orang yang membantu kami hingga sampai di tahap ini. Kepada orang tua serta kedua adikku, aku menang!" Tangis Yohan akhirnya pecah mengingat segala ketakutan dan keraguannya saat memilih impiannya.
"Aku berhasil ayah! Aku menang!" Dengan sesegukan Yohan sebisa mungkin mengungkapkan isi hatinya. Yena yang entah sejak kapan berada di belakang Yohan perlahan menyentuh punggung nya.
"Hwaiting Kim Yohan" beruntung tubuh yena yang kecil tertutup tubuh Yohan yang menjulang di depannya, sehingga interaksi mereka tidak akan terlihat penggemar.
Music kemenangan pun di putar. Satu persatu group idola menuruni stage. Yena memilih turun belakangan menunggu tangga stage sepi. Samar tangan nya di sentuh seseorang.
"Tunggu di backstage yah" yena yang awalnya terkejut, langsung tersenyum menyadari Yohan lah yang menyentuh tangannya. "Tentu aku akan menunggumu. Ingat kan sajian mahal janjimu" Yohan tak menanggapi mengingat kini mereka sudah jadi pusat perhatian para idol di sekitar. Samar Yohan melihat mantan kekasih yena melihat tak bersahabat kearah mereka. Namun Yohan mengabaikannya dan sibuk beruforia bersama groupnya. Dalam benaknya ia merasa double kill! Menang award dan mungkin memenangkan yena? Entahlah! Saat ini ia sedang fokus dengan kebahagiaan yang lain . Yohan merasa lega! Cita-citanya untuk membanggakan ayahnya sudah terwujud. Yena? Ia pasti akan mendapatkannya !
💞💞💞💞💞

Ditemani Seung woo sang leader. Yohan merealisasikan janjinya kepada yena. Seung youn dan Han gyul ada kegiatan lain sehingga hyeong tertuanya itulah yang menjadi patnernya hari ini.
Berbeda ketika dengan Seung Yeon, yena kali ini terlihat menjaga imagenya. Mungkin ia masih canggung dengan hyeong nya yang terlihat sangat dingin. Tapi percayalah, Seung woo adalah pria hangat dan paling lembut dari semua pria yang Yohan kenal.
"Kau sudah lapar? Pesanlah duluan"
"Seung woo oppa duluan saja" Seung woo tersenyum kecil dan memilih untuk memesan lebih dulu. Ia sangat paham gadis di depannya ini menjunjung tinggi kesopanan terhadap orang yang lebih tua dengan mendahui mereka atas apapun, Padahal Seung woo sangat yakin yena juga sangat lapar.
"Pesan yang banyak yena'ya" yena tersenyum malu ketika Seung woo menyerahkan menu lengkap dengan senyum hangatnya.
"Hyeong cukup terkejut kalian bisa sedekat ini" senyum lembut Seung woo seketika berubah jahil. "Aku bukan jadikan kamuflase untuk kencan kalian kan?" Keduanya mendadak terperangah dengan ucapan random Seung woo. Namun sedetik kemudia yena terbahak.
"Kalau kami berkencan tidak akan ajak oppa" Yohan memilih menenggak sojunya. Jantungnya langsung mencelos kaget. Hyeong nya ini! Seharusnya ia menatarnya dulu sebelum mengajaknya.
"Em benar juga. Tapi kalau kalian sungguh berkencan aku tidak keberatan kok jadi tameng" yah Seung woo dan kebaikan hatinya. Maka dari itu mereka semua menyukai hyeong.
"Tenang oppa, aku pasti menghubungimu nanti" oke katakan Yohan shock mendengarnya. Tapi Yohan bahagia mendengarnya. Yah walaupun yena hanya bergurau, setidaknya yena tidak menolak kemungkinan itu. Anggap saja itu harapan yang tak tersirat! Bolehkan ia berharap ?
"Oh Yohan bukankah apartment mu berada di sekitar sini?" Yena yang tadinya sibuk mengalihkan perhatiannya. " Kau sudah memiliki apartement ? Memang tidak tinggal di dorm?" Seung woo tertawa kecil melihat betapa antusiasnya yena.
"Bukan milikku. Itu properti ayahku. Dia sengaja membeli apartement di seoul. Karena intensitas ke Seoul cukup sering, ia memilih membelinya dari pada sewa hotel" yena mengangguk paham. Ayah Yohan adalah seorang pelatih. Sudah pasti ayahnya termasuk dalam golongan berduit. Tapi Yohan sama sekali tidak terlihat seperti anak orang berada pada umunya.
Yohan memiliki kepribadian yang sederhana. Ponselnya aja produk lokal. Tidak seperti anak orang berada pada umumnya.
"Kapan kau akan mengajakku keapartement mu?" Seung woo langsung tersentak mendengar perkataan yena. Sebagai seorang pria dewasa ia sangat paham bahwa keduanya bukan lagi berada di tahap pertemanan.
"Hyeong baik-baik saja?" Seung woo hanya mengangguk dan menerima minum dari Yohan. "Ya kau belum menjawab ku?" Protes yena saat Yohan terkesan mengabaikannya. Yohan menghela nafas pelan.
"Ya! Kau ini mempunyai scandal dengan ku? Bagaimana kalau ada yang melihat kau datang ke apartement ku?" Yena berdecak sebal
"Bilang saja aku mengunjungi temanku" Yohan memijat pelipisnya pelan. "Dengarkan aku. Kita ini seorang idol yang berlawanan jenis, mana percaya mereka kalau kita tak ada hubungan apapun? "
"Aku tidak perduli. Pokoknya aku akan kunjungi apartement mu secepatnya" Yohan menghela pasrah. Seung woo hanya tersenyum geli melihat interaksi keduanya. Lucu sekali!
💞💞💞💞💞

"Hyeong aku antar yena pulang dulu yah?"
"Iya. Hati-hati. Dia sedikit mabuk" Yohan mengacungkan jempolnya sebelum masuk kedalam taksi. Jantung nya lagi-lagi beerdetak tak tahu diri saat yena dengan santainya menyenderkan kepalanya kepundak Yohan.
"Han'ah aku ingin ke apartemen mu. Aku ingin kita memasak bersama" belum sempat Yohan menjawab, lagi-lagi yena dengan lancangnya merangkul kedua tangan nya ke pinggang Yohan dan kini kepala berpindah ke dada Yohan.
"Kau nyaman sekali yohan'ah~ aku ingin memelukmu seperti terus hehehe" Yohan seketika mematung. Ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Pikirannya sudah blank sedari yena bersandar pada pundaknya.
"Gadis ini benar mengujiku sekali" gumamnya sangat pelan. Bahkan hanya terdengar seperti dengungan di telinganya sendiri saking pelannya.
💞💞💞💞💞
Alhamdullilah🙏🙏🙏🙏
Sempet bingung banget mau nulis apa😔
Mood lagi random parah dan seketika blank gitu aja😭😭
Semoga yang ini bisa di terima yah😔😔
Klo gag apa boleh kok coment jujur, soalnya aku juga ngerasa aneh bget😔😔

fall for YouWhere stories live. Discover now