Yohan menatap dorm lamanya bersama Xstar dengan lirih. Dahulu tempat ini sangat ramai dipenuhi canda tawa para anggotanya. Celotehan penuh mimpi para members yang kini tinggal angan setelah hari itu. Hari dimana semua orang merubah mimpi mereka menjadi cacian.
Mengingatnya membuat Yohan masih merasa sakit, padahal sudah setengah tahun berlalu dan nyaris semua members sudah memulai hidup barunya. Lalu kenapa Yohan masih disini? Tentu saja alasannya bukan untuk mengenang masa lalu. Yohan ingin mengambil barangnya yang masih tersisa dan kenapa sekarang? Karena Yohan masih belum siap.
Dering ponsel Yohan berbunyi mengintrupsi adegan melow Yohan. Senyumnya mengembang melihat nama yena berkedip-kedip di sana.
"Aku di dorm lama Xstar. Tidak hanya mengambil barang ku yang masih tersisa. Yah aku masih latihan koreo nanti malam. Oke kita bertemu di unit ku yah" Yohan menghela nafas pelan dan bangkit berdiri. Sudah saatnya ia bangkit, Xstar memang sudah bubar. Namun kenangannya akan selalu ada di hatinya. Sekarang ia harus melanjutkan hidupnya, apalagi sebentar lagi ia akan debut solo. Ia harus semangat!
💞💞💞💞💞Saat memasuki unitnya Yohan sudah menebak yena pasti sudah berada di sana dan benar saja, gadis itu sudah sibuk mengacak dapurnya. Yah terlepas jenis hubungan aneh mereka, Yohan dengan suka rela memberikan akses penuh yena memasuki apartementnya.
"Katamu sudah dekat tadi, kenapa lama sekali sampai?" Mata yena berbinar saat Yohan membawa bungkusan yang sangat ia ketahui adalah camilan kesukaannya. "Woah kamu memang terbaik" Yohan mendengus dan meletakan buah tangannya di meja tamu. Apartement tipe studio milik ayah Yohan memang tidak besar, jadi semua ruangan di buat menyatu sehingga tidak membuatnya sempit karena banyak sekat.
"Kenapa hanya beli satu? Kamu tidak makan?" Yena kini sudah ikut duduk disebelahnya lengkap dengan banana milk shake buatannya. "Aku sudah makan bersama hyeong manager. Jadi kau saja yang makan" yena tak berkomentar dan sibuk menginvasi camilan yang Yohan bawa.
"Bisa nyalakan tv" Yohan mendengus saat yena sudah bersandar di lengannya dan kaki di tumpangi ke atas meja. "Sadar boss kecil! Astaga kenapa sekarang kamu jadi malas?" menyadari remote tv justru berada sangat dekat dengan yena.
"Aku hanya ingin bergantung padamu" Yohan menggeleng samar "bulan depan kamu debut kan?" Yohan mengangguk sambil mencicipi milk shake buatan yena. Lihat! Mereka bahkan sudah tidak canggung berbagi sedotan yang sama.
"Saat itu aku sedang tour concert" yena mengerut kecewa. Ia ingin sekali menyemangati Yohan secara langsung. Yohan merangkul yena sambil mengusap lembut lengannya.
"Kamu bisa video call sebelum aku naik stage debut bukan? Aku pasti sudah semangat dengan itu kok" yena menatap Yohan sanksi "kalau gitu kita rayakan debut ku setelah tour concert. Sekalian aku menagih janjimu untuk berkencan denganku!" Yena tersenyum malu-malu mendengar ucapan Yohan membuatnya gemas sendiri dan mendekap yena erat. Sungguh! Yohan sudah tidak membutuhkan apapun lagi. Ia sudah berhasil mendapatkan yena saja sudah membuatnya begitu bahagia.
"Humm! Kenapa kamu bau parfum wanita?" Yena melepaskan pelukan Yohan menatap curiga. Yohan awalnya bingung namun langsung tertawa ketika mengingat siapa pemilik parfum yang menempel di bajunya. "Kenapa tertawa? Kau selingkuh sebelum kita resmi berkencan ? Hwa! Kau-" Yohan berdecak geli. Dia saja jadi artis karena mengejar gadis yang menuduhnya selingkuh ini? Bagaimana mungkin ia bisa menyelingkuhi gadis bodoh ini?
"Ini bukan parfum bodoh, ini hand sanitizer milik staff yang ku kira parfum" yena masih menatap ragu Yohan. "Serius ini memang milik staff?" Yohan mengangguk penuh keyakinan.
"Jangan menuduhku pria brengsek. Kamu akan malu kalau tahu betapa aku mencintaimu" yena mendengus sambil menghadiahi cubitan di pinggang Yohan.
"Awas saja kamu berani menyelingkuhi ku!"
"Mungkin aku sudah gila kalau sampai itu terjadi" tak ada lagi celotehan yang terdengar. Keduanya lagi-lagi sibuk dengan pemikirannya sendiri sambil saling bersandar.
"Aku ngantuk" Yohan mengusap rambut yena membiarkannya menyelusup di dalam pelukannya. Rasanya senyaman itu..
💞💞💞💞💞Yena pov
Yena kini terus berbalik dalam tidurnya. Ia tidak bisa tidur nyenyak sekarang. Semalam setelah Yohan mengantarnya, ia jadi kepikiran dengan perubahan dirinya yang entah kenapa begitu nyaman bersama Yohan. Dahulu ketika bersama mantannya yena tidak pernah se nyaman ini. Pasti ada perasaan dia merasa canggung.
Bersama yohan, yena bahkan dengan mudahnya berkontak fisik bahkan belum ada status diantara mereka. Apa mungkin iya sungguh gila seperti yang Yohan katakan? Mungkin saja iya! Sejak bertemu Yohan ia seakan bukan Choi yena yang biasa. Tapi entah mengapa yena bahagia dengan dirinya yang sekarang.
"Ya tuhan, apa aku se jatuh itu kepada Kim Yohan?" Ucapnya seraya menatap potret kebersamaan mereka saat di Jepang. Kim Yohan memang tidak se manly pria idaman yena yang sayangnya adalah mantan kekasih brengseknya itu. Yohan juga tampan, tapi tipikal sweet boy yang jujur saja tidak masuk kriteria boyfriend material yena.
"Ternyata ini rencana Tuhan dengan mengirimkan mu? Sosok bodoh namun tampan" gumamnya sambil menatap Yohan yang memang tersenyum layaknya pria bodoh hingga dirinya jatuh tertidur dengan masih menggengam ponselnya. Rupanya Yoo jin sedari tadi mengamati yena dari sebrang kasurnya.
"Oennie juga bodoh, makanya kalian serasi" gumamnya sebelum menyusul tidur.
💞💞💞💞💞Yoo jin berdecak melihat yena yang berulang kali memutar lagu yang sama. Lagu balada milik Paul Kim me after you seakan mewakili hatinya belakangan ini. Hari-harinya. Selain itu lagu me after you juga punya sejarah tersendiri bagi Yohan. Dulu di babak eliminasi kedua Yohan bersama beberapa members Xstar pernah membawakan lagu ini dengan luar biasa.
"Oennie lagu ini pasti tentangmu dan Yohan oppa kan? Makanya kau putar terus-terusan" senyum yena mengembang sempurna "apa sangat terlihat?" Yoo jin mengangguk.
"Kau seperti orang gila oennie" yena beedecak "memangnya kau tidak pernah bertingkah seperti itu saat jatuh cinta dengan min hee?" Yoo jin tertawa.
"Tentu saja pernah oennie! Makanya aku tahu. Sudahlah ayo berangkat! Oennie sudah menunggu kita"
"Oennie apa min hee? Seingatku kita akan bertemu dengan mereka di acara music" Yoo jin mengulas senyum menggoda "memangnya oennie saja yang sering bertemu diam-diam flat oppa. Aku juga bisa dong bertemu diam-diam di acara music" yena menyentil pelan hidung Yoo jin "nakal yah kau! Awas sampai terjadi sesuatu!" Yoo jin membentuk peace dengan tangannya seraya meninggalkan yena yang masih tersenyum berbinar.
"Efek jatuh cinta memang segila ini rupanya hahaha! Ya tuhan pipiku sampai pegal tersenyum terus"
💞💞💞💞💞Kelar part gaje nih✌️✌️
Makin kesini kok aneh gag sih?
Feel-nya kurang greget kayanya deh di chapter ini😔😔
Semoga bisa di terima yah kawan🙏🙏🙏
YOU ARE READING
fall for You
Fanfictionyohan sama sekali tidak menyangka jika cinta terpendamnya bisa berakhir gila! Malam terindah yang dalam sekejap menjadi Boomerang ! Bisakah akal sehatnya tetap berjalan ketika obsesinya sudah terlalu gila?