BAB XXIV

14.3K 1.6K 121
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 

.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar semuanya?

Gimana, masih pada daring kah, atau udah sekolah kayak biasanya?

Tetap semangat yaw belajarnya. ^^

Happy Reading ❤

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi, tapi Ayla masih setia duduk di depan kelas menunggu hujan reda. Rencananya pergi ke mall bersama Rara dan Veby di tunda dulu karena Rara harus mengantarkan Syakir ke rumah sakit.

Ayla mengayun-ayunkan kakinya kedepan sambil melantunkan shalawat atas nabi.

Bosan.

Itulah yang Ayla rasakan saat ini. Dan jujur saja Ayla merasa kesepian kalau tidak ada Salwa yang heboh bersamanya. Ayla mengedarkan pandanganya dan tidak sengaja menangkap objek yang baru saja ia pikirkan. Senyuman tipis terbit di bibirnya melihat Salwa yang sengaja membuang muka saat manik hitam mereka saling bertubrukkan.

Helaan napas panjang lolos dari bibir gadis bercadar itu. Dengan malas Ayla menarik tasnya dan beranjak dari sana. Lagian tidak ada gunanya juga dirinya berdiam diri di depan kelas seperti ini, lebih baik ia pulang ke rumah.

Sampai di depan gerbang Ayla masih merasakan rintik hujan yang masih turun. Hujan belum reda tapi Ayla sudah bosan di sekolah. Untuk mendapatkan angkot Ayla harus berjalan kaki 100 meter dulu kedepan, baru ia mendapatkan angkot.

Perlahan sekolah mulai sepi karena sudah banyak siswa yang di jemput oleh sopir ataupun orang tua mereka. Ayla merogoh sakunya mencari benda pipih, ia berencana menelpon Abi nya. Tapi sayangnya semesta tidak berpihak kepadanya.

"Habis baterai lagi, trus aku pulangnya gimana," gumam Ayla mulai bingung.

"Hai Ay," sapa Amanda sudah berdiri di samping gadis itu.

"Hai Amanda," balas Ayla.

"Kok sendirian aja Ay, Rara sama Veby mana?" tanya Amanda tidak melihat keberadaan Rara dan Veby.

"Rara pergi nganterin Syakir ke rumah sakit, kalau Veby udah di jemput sama sopirnya tadi."

"Terus lo gak di jemput sama Ayah atau Kakak lo gitu?"

"Pengen sih, tapi baterai hp aku habis jadi gak bisa hubungi mereka."

"Oalah, kalau gitu pakai ponsel gue aja. Lo masih hafalkan nomor orang tua atau Kakak lo?" tanya Amanda sembari memberikan ponselnya kepada Ayla. Ayla menerimanya.

"Masih Manda."

"Ya udah telpon dulu gih."

Ayla mengangguk dan menelepon Dani, karena nomor Abinya yang baru Ayla tidak mengingatnya.

"Assalamualaikum Bang," ucap Ayla.

"Waalaikumsalam, ini siapa ya?"

"Ini Ayla Bang, tadi Ayla pinjam hp teman buat hubungin Abang, soalnya hp Ayla kehabisan daya."

"Oh kamu Dek, Abang pikir tadi itu siapa."

"Iya Bang, Abang lagi sibuk gak?"

"Engga Ay, kenapa emangnya?"

Badboy Vs Gadis Bercadar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang