BAB VI

19K 2.1K 36
                                    

Jangan lupa vote sama commentnya ya, aku tunggu pokoknya 😉

***

Tok... Tok... Tok...

Bu Za yang sedang mengajar pun terpaksa harus berhenti sejenak karena suara ketukan pintu dari luar.

"Tunggu sebentar anak-anak, Ibu mau cek keluar sebentar," ucap Bu Za sambil berjalan kearah pintu.

"Iya Bu," kompak kelas 12 IPA 1.

"Ay ...," panggil Salwa pelan, yang dipanggil pun langsung menolehkan kepalanya kearah Salwa. "Apa Sal?"

"Eum Ay, lo mau gak malam ini tidur di rumah gue?"

"Soalnya bokap sama nyokap gue keluar kota. Gue di rumah sendirian aja Ay."

"Bukan sendirian juga sih, masih ada Bi Ina, tapikan gue gak punya teman ngobrol. Ya kali gue ajak Bi Ina ngobrol bisa-bisa kerjaan Bi Ina gak kelar-kelar jadinya gara-gara gue."

"Jadi, lo mau gak tidur dirumah gue? Cuman semalam kok Ay, kalau lo mau tiga malam juga boleh atau satu minggu itu boleh banget, soalnya bokap nyokap gue keluar kotanya selama satu minggu Ay. Gue kesepian, gak ada teman. Masa teman gue kucing mulu, kan dia cuman bisa meong-meong aja. Gue ngomong tapi responnya meong-meong terus. Lama-lama gue kesal juga, masa bicara banyak responnya meong terus. Kan uji kesabaran gue banget itu namanya," curhat Salwa.

"Jadi, lo mau ya tidur dirumah gue. Pliisss," mohon Salwa memelas. Sebenarnya sih Salwa bisa saja pergi kerumah om Tio, papanya Tama. Tapi untuk saat ini ia lagi malas untuk kesana, ia lebih betah dirumahnya saja. Jadi, mengajak Ayla adalah solusi terbaik menurutnya. Dengan adanya Ayla ia bisa curhat, main, nonton drakor atau dengar kajian, pokoknya banyak deh kegiatan yang bisa ia lakukan bersama Ayla.

Ayla tampak berfikir, ia tidak bisa  memutuskannya sekarang. Bagaimanapun juga ia harus minta izin dulu sama Abi dan Umminya, ya walaupun hasilnya di izinin. Apalagi kedua orangtuanya sudah sangat mengenal Salwa, Salwa pun juga pernah menginap di rumahnya.

"Iya, tapi aku tanya sama Abi sama Ummi dulu ya," jawab Ayla.

"Nanti gue deh yang ngomong sama Ummi. Gue sih yakin lo di izinin sama Ummi, kan yang mintak izin gue," ucapnya bangga.

"Iya lah, kan kamu udah dianggap kayak anak Ummi sendiri."

"Nah, itu lo tau, mwheheh."

"Iya aku tau kok, asalkan kamu jangan rebut Ummi aku dari aku aja," canda Ayla.

"Gak perlu di rebut pun, gue udah disayang sama Ummi lo."

"Iya deh, Salwa menang hari ini," jawab Ayla mengalah karena Bu Za sudah kembali kedalam kelas.

"Ayla, kamu dipanggil sama Bu Widya diluar," ucap Bu Za sebelum mulai mengajar kembali.

"Iya Bu, kalau begitu Ayla izin keluar bentar ya Bu."

"Iya, silahkan Ayla," izin Bu Za, "dan pintunya jangan lupa ditutup kembali ya Ay," lanjutnya.

"Iya Bu," balas Ayla berjalan keluar kelas.

Dion menyikut pinggang Tama, "Ayla, ngapain di panggil sama Bu Widya ya?" tanyanya kepo sendiri.

Badboy Vs Gadis Bercadar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang