Ayla memandangi jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 12.30 berarti sudah masuknya waktu shalat zuhur. Ayla mengambil mukenanya yang ia simpan di kolong mejanya.
Sebelum pergi, Ayla membangunkan Salwa yang masih tertidur dengan pulas. Karena jam kosong membuat gadis itu ke enakan untuk tidur.
"Sal, bangun Sal ... kamu jadi gak ikut ke mushala bareng aku?" tanya Ayla masih mengoyang-goyangkan tubuh Salwa pelan.
Gadis itu hanya menggeliat enggan membuka matanya.
"Jadi gak sih Sal, soalnya aku mau ke mushala sekarang. Takut ketinggalan shalat berjamaah," ucap Ayla tambah menggoyangkan tubuh Salwa.
"Kamu aja deh Ay," balas Salwa dengan mata terpejam.
Ayla menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ya udah deh Sal, semoga kamu cepat tobat," ucap Ayla berusaha menahan tawanya.
Salwa langsung menegakkan kepalanya, mengambil cepat mukenanya. Dan menyusul Ayla yang hampir sampai didepan pintu.
"Gue udah tobat!" ucap Salwa menggandeng tangan Ayla menuju mushala.
"Kirain belum," jawab Ayla.
"Udah lah Ay."
"Trus kapan kamu mau ubah cara berpakaianmu?"
"Kalau untuk sekarang gue belum siap Ay, gue masih dalam proses memperbaiki diri gue."
"Buat shalat aja gue masih lalai, bahkan gue sampai lupa ngerjainnya."
"Iya Sal, aku paham kok. Apapun yang kamu lakuin aku bakalan dukung kamu," balas Ayla tulus.
"Iya Ay, kapan-kapan lo temani gue ke mall ya buat beli gamis sama kerudung. Soalnya dilemari gue gak ada gamis sama sekali. Yang ada cuman celana jeans, baju kaos sama dress aja."
"Iya nanti aku temani."
Tak terasa mereka sudah sampai didepan mushala dan langsung masuk kedalam meletakkan mukenanya dan pergi untuk mengambil wudhu.
Ayla melepas niqabnya, sehingga menampakkan wajah cantiknya yang tampak berseri-seri. Bahkan diwajah gadis itu tidak ada jerawat satupun. Wajahnya mulus dan bersih, sehingga sangat adam untuk dipandang.
Semua gadis disekolah ini sudah mengetahui bentuk wajah Ayla walaupun gadis itu menggunakan niqab. Karena setiap mau shalat Ayla selalu melepas niqabnya dan memasangnya kembali kalau ia sudah selesai shalat.
Bahkan banyak dari kaum hawa yang iri melihat wajah gadis itu. Namun, banyak juga yang kagum akan sosok Ayla yang sama sekali tidak pernah menebarkan kecantikannya didepan banyak laki-laki. Malahan gadis itu berusaha menutupinya agar tidak diketahui oleh kaum lelaki. Gadis itu rela dicaci dan dikatakan cewek ninja bahkan dibilang gadis buruk rupa.
Mereka yakin siapapun yang sudah mencaci Ayla seperti itu mereka akan menyesal jikalau mereka melihat langsung kecantikan yang dimiliki gadis itu. Alis mata ya tebal dan rapi tanpa ada goresan pensil alis sedikit pun, bulu mata yang panjang dan lentik tanpa ada bantuan bulu mata palsu ataupun maskara. Bibir yang merah jambu tanpa ada polesan lipstik sedikitpun, mata yang besar dan teduh untuk dipandang.
Sedangkan Salwa saja dibuat terpana melihat wajah cantik Ayla. Ayla sangat cantik dan manis apabila ia tidak menggunakan niqab seperti sekarang. Wajahnya terekspos jelas, leka likuk wajahnya tergambar jelas tidak ada lagi yang menghalangi wajah cantik itu.
"Jamilah ...," ucap Salwa memperhatikan Ayla yang sedang mengambil wudhu.
Ayla tidak menanggapi perkataan Salwa sebelum ia menyelesaikan wudhunya. Selesai berwudhu baru ia akan membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Vs Gadis Bercadar [END]
Teen Fiction[t y p o B e r s e r a k a n] Ayla Humaira, gadis cantik dan juga bercadar, gadis yang sangat ramah dalam bertutur kata. Namun sepertinya tidak berlaku bagi Pratama Alhafif yang selalu mencela dan mencerca Ayla habis-habisan. Tama menganggap Ayla ta...