BAB XXV

14.3K 1.5K 126
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Aku mau voting nih ....

(1.) Udah bosan gak sama masa-masa SMA mereka atau belum nih?

Atau

(2.) Kita beralih ke masa Dewasa mereka aja sekarang?

Jawab ya^^

Happy Reading ❤

***

Cukup. Tama tidak tahan lagi mendengarkan gosipan emak-emak ini. Dengan sopan Tama mintak izin keluar sebentar untuk mencari Alif yang katanya juga ikut ke sini mengantarkan Aisyah.

Tama sedikit canggung di rumah Ayla, walaupun rumah Ayla tidak sebesar rumahnya. Tapi rasanya rumah Ayla ini terasa luas baginya, entah kenapa.
Tama pergi kearah dapur untuk menyusul Ayla, tapi langkahnya tertahan melihat laki-laki paruh baya yang tengah duduk di taman belakang sambil membaca ayat suci Al-quran. Tama yakin itu pasti Abi nya Ayla.

Dengan langkah hati-hati Tama menghampiri laki-laki itu.

"Assalamualaikum Om," sapa Tama setelah sampai di samping Fandi. Fandi melepaskan kaca mata yang bertengger di batang hidung mancungnya.

"Wa'alaikumussalam."

"Hallo Om, aku Tama teman sekelasnya Ayla." Tama memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sebelum Fandi memintanya.

"Hmm, temannya Ayla. Silahkan duduk nak," ucap Fandi.

"Makasih Om."

"Panggil Abi aja," suruh Fandi.

"I-iya Bi," jawab Tama sedikit terbata-bata. Terasa aneh di lidahnya saat memanggil Fandi dengan sebutan Abi.

"Kamu tinggal dimana?"

"Di rumah Bi." Fandi hanya tersenyum mendapatkan respon seperti itu dari Tama.

"Keluarga kamu apa kabar, sehat semua?" tanya Fandi.

"Maaf Bi, kan aku belum nikah Bi. Masa udah punya keluarga aja, kan gak masuk di akal, Bi."

"Maksud saya orang tua kamu."

"Ooh, jelas-jelas dong Bi kan aku gak salah tanggap jadinya," ucap Tama cengengesan.

Fandi hanya berdeham, kesabarannya sedang di uji saat ini.

"Gimana?"

"Apanya Bi?"

"Kabar orang tua kamu."

"Alhamdulillah baik semua Bi. Abi sendiri apa kabar?"

"Ya seperti kamu lihat sekarang," jawab Fandi tersenyum. Satu kata yang terbesit di benak Tama adalah, 'tampan.'

"Ayah kamu kerja dimana?"

"Success Brain Company Om."

Fandi terdiam sejenak, nama perusahaan itu tidak asing lagi di telinganya.

Tapi dimana?

Dan ya, Fandi mengingatnya!

"Kamu anaknya Pak Tio?"

Badboy Vs Gadis Bercadar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang