Holla Gezz
Apa kabar?
Ada yang kangen Tama?
Sengaja aku nanyain Tama, kasihan anak ku yang satu itu banyak yang kesal sama dia, hehe.Jangan kesal sama Tama ya, dia udah mulai baik kok. Kasihan tau ganteng-ganteng banyak yang gak suka :v
Dah lah, langsung baca aja ^^
_______________________________________
Happy Reading ❤
***
Perlahan mata Ayla terbuka, ia merasa ada sebuah tangan memeluk pinggangnya erat dari samping. Dengan setengah sadar Ayla membalikkan badannya dan tak lama setelah itu ia berteriak begitu histerisnya dan tidak lupa juga menendang Tama yang masih terlelap disampingnya. Ayla meraih jilbab dan juga cadarnya, dengan tangan gemetaran Ayla memasangnya kembali.
Tak berselang lama, Tama bangun dan menatap Ayla dengan senyumannya yang paling manis.
"Hai," sapa Tama mengubah posisi rebah menjadi duduk.
"Kamu ngapain disini?" tanya Ayla Ayla takut.
"Tidur," jawab Tama enteng namun masih tersenyum menatap Ayla.
"Kamu gak ngapa-ngapain aku kan?"
"Gak kok, cuman aku cium aja." Ayla melotot dan memegang bibirnya sendiri.
"Lancang!" pekik Ayla melempari Tama menggunakan bantal dan dengan lihai Tama menangkapnya dan meletakkan disampingnya.
Ayla meraba-raba di sekitarnya, ia kehabisan bantal. Semua bantal sudah ia lemparkan kearah Tama. Rasa takut mulai menguasai diri Ayla tak kala Tama mendekatinya dan melepaskan kembali cadar yang telah ia kenakan. Ayla merapatkan bibirnya saat Tama hendak menciumnya lagi.
Satu buliran bening jatuh di pelupuk mata Ayla. Dengan brengseknya Tama kembali mengotori bibirnya.Tangisan Ayla pecah, Ayla mendorong Tama untuk menjauh darinya. Bukannya menjauh Tama malahan kembali mendekap erat tubuh Ayla dan mengunci setiap pergerakan dari Ayla. Bahkan Ayla sudah meronta-ronta minta dilepaskan, sebelum sebuah tangan menepuk-nepuk pelan pipinya.
"Ay, bangun! Lo kenapa?"
"Buka mata lo!"
"Tama brengsek!" Kata itu yang meluncur dari bibir Ayla. Kini posisinya sudah duduk dan menatap lurus kedepan. Dan bertepatan juga Tama tengah duduk di depannya sambil memainkan ponselnya.
"Lah, gue ngapain anjim. Bangun-bangun lo ngatain gue brengsek."
Ayla tersentak dan memandangi sekitarnya dan menatap dirinya yang masih menggunakan seragam sekolah. Tiba-tiba senyum malu terbit di bibir Ayla. Ternyata itu hanya mimpi bukan kenyataan.
"Maaf Tama." Setelah mengatakan itu Ayla melenggang pergi menuju kamar untuk bersih-bersih.
Tama dan Salwa saling beradu pandang, heran melihat sikap Ayla bangun-bangun sudah mengatai Tama yang tidak-tidak.
"Teman lo kenapa?" tanya Tama.
"Mana gue tau."
"Kan itu teman lo."
"Emang."
"Oh."
"Setan!" kesal Salwa pergi meninggalkan Tama yang masih sibuk memainkan game online di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Vs Gadis Bercadar [END]
Fiksi Remaja[t y p o B e r s e r a k a n] Ayla Humaira, gadis cantik dan juga bercadar, gadis yang sangat ramah dalam bertutur kata. Namun sepertinya tidak berlaku bagi Pratama Alhafif yang selalu mencela dan mencerca Ayla habis-habisan. Tama menganggap Ayla ta...