BAB XVI

17.5K 1.9K 133
                                    

Assalamualaikum dear-dear ku ^^

Masih menunggu kelanjutan cerita ini atau sudah berpaling kelapak yang lainnya?

Hayoo ngaku ^^

Tapi sebelumnya, aku mau ucapin terimakasih banyak yang sudah mau join di gc badboy vs gadis bercadar.
Semoga kita semakin dekat ya gaes ^^

Yang belum join, yuk join sekarang sekalian buat nambah teman baru, xixixii ^^

And happy reading dear ❤

***

Dari tadi Ayla sudah berusaha untuk memejamkan matanya. Tapi tetap saja  matanya hendak berjaga padahal Salwa dan Putri sudah tertidur pulas disampingnya. Ayla melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua lewat dini hari.

Dengan helaan napas Ayla turun dari ranjang, meraih jilbab dan juga cadarnya. Ayla berjalan kearah balkon menatap malam yang sangat cerah dihiasi oleh bulan dan bintang yang selalu bersama yang mampu membuat para jomblo iri melihatnya.

"Ya Allah, ini mata aku kenapa gak bisa tidur sih," gumam Ayla sembari menepuk-nepuk pelan pipinya. Kalau saja ia sedang tidak datang bulan mungkin dirinya sudah melaksanakan shalat malam yang rutin ia lakukan. 

Karena malas Ayla kembali masuk kedalam kamar menutup pintu dengan hati-hati dan kembali membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, berharap matanya bisa terlelap. Baru juga mata Ayla hendak terpejam, ia kembali bangun mendengarkan ada  suara benda yang jatuh dilantai dasar.

"Jangan-jangan maling," gumam Ayla bergegas keluar kamar sembari membawa raket nyamuk di tangannya. Dengan jalan mengendap-gendap Ayla berjalan menuruni anak tangga. Menajamkan matanya menelusuri isi setiap sudut ruangan.

"Ay, lo ngapain?" tanya Alif tiba-tiba sudah berdiri di belakang Ayla.

"Astaghfirullah," kaget Ayla mengusap dadanya lalu membalikkan badannya, menatap Alif dari ujung kaki sampai ujung kepala yang tampak rapi. Sepertinya Alif mau pergi, tapi mau pergi kemana malam-malam seperti ini?

"Loh Alif, kamu mau kemana malam-malam gini?" tanya Ayla.

"Mau keluar bentar Ay."

"Mau ngapain, udah larut malam loh."

"Bentar kok Ay, gue pengen cari makanan aja kok. Tiba-tiba gue lapar Ay," jawab Alif tersenyum lembut seperti biasanya kepada Ayla.

"Kamu belum makan?"

Alif menggelengkan kepalanya, karena nasi goreng yang ia beli tadi ia berikan kepada Ayla.

"Maaf ya, gara-gara aku makan nasi goreng kamu. Sekarang giliran kamu yang lapar," ujar Ayla merasa bersalah.

"Gak apa-apa kok Ay, santai aja. Lagian gue ikhlas kok kasihnya buat lo," jawab Alif masih mempertahankan senyuman tulusnya untuk Ayla.

"Kamu ikut aku ke dapur yuk," ajak Ayla, ia hendak memasakan sesuatu untuk Alif sebagai balas budi karena Alif sudah baik kepadanya.

"Ngapain Ay?"

"Ya udah ikut aja Lif," ujar Ayla sudah berjalan duluan.

Alif mengendikan bahunya dan mengikuti Ayla dari belakang.

Langkah kaki Ayla terhenti melihat Tama yang tengah memunguti pecahan beling di lantai.

"Lo ngapain Tam?" tanya Alif menghampiri Tama.

Badboy Vs Gadis Bercadar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang