BAB XLII

12.5K 1.3K 470
                                    

Tidakkah cukup yang engkau lihat

Pertemanan ini sungguh berat

Tidakkah indah bila kita bersama

Tapi tidak di mimpi saja

Pinginnya yang beneran aja

Ini nasib

Yang mengenaskan

Harus terjadi lagi

Bukan mau su'udzon

Tapi orang bilang itu friendzone

"Galau banget sih lagunya," ujar Ayla duduk disebelah Veby yang tengah mendengarkan lagu Friendzone dari Budi Doremi.

Veby mencebikkan bibirnya sedih dan kembali memutar lagu yang sama. Entahlah, hati Veby saat ini perih sekali kalau mendengarkan lagu itu, tapi ia tetap memutarnya berkali-kali karena asik saja di dengar. Soalnya lagu itu menyindir langsung dirinya yang tengah berada di zona teman.

"Kamu kenapa Veb? Coba cerita sama aku?"

"Lagi sadgirl Ay," jawabnya pelan bahkan sangat pelan.

"Sedih kenapa sih?"

"Sedih karena sampai sekarang prenjon mulu sama Syakir. Kan gue sayang pake banget malahan sama dia, tapi dianya malah anggap gue teman mulu. Kapan sih dari teman jadi deman, kan gak enak banget kalau zona teman gini Ay. Rasanya itu seperti apa ya, hmm... gak tau juga Ay."

"Iya sih, gak asik sebenarnya. Apalagi cinta bertepuk sebelah tangan kan ya? Dan lebih sakitnya itu kita tau kalau dia suka sama seseorang. Dan kita yang notabene teman nih, pasti ngomong kek gini semangat ya, jangan dikasih kendor. Ntar di tikung orang baru tau rasa. Uuh, rasanya itu nyesak banget."

Veby mengerjabkan matanya berkali-kali dan menatap Ayla lekat.

"Kayak udah pengalaman aja Ay."

Ayla terkekeh pelan lalu mengeluarkan ponselnya dan melihatkan sesuatu kepada Veby.

"Habis baca wattpad Veb, pas juga ceritanya tentang friendzone-friendzone gitu."

Veby tambah loyo dibuatnya. Padahal umurnya sudah 25 tahun, udah mantap buat nikah. Tapi sayang, yang di sayang malah sayang keorang lain.

"Kenapa ya Ay, jatuh cinta itu bikin kita sakit sih? Padahal sekedar menyukai seseorang tapi gak bisa memiliki rasanya sakit banget, apalagi kalau kita yang berjuang sendirian. Padahal nih ya kita udah perhatian, selalu ada buat dia, selalu dengarin curhatan dia. Tapi tetap aja apa yang kita lakukan sia-sia juga."

"Mungkin tipe-tipe orang itu berbeda kali Veb, mungkin sebagian orang langsung baper kalau di kasih perhatian lebih. Tapi ada juga orang kalau di kasih perhatian lebih malah risih gitu, seolah kek mana ya? Hmm ...  kek sok manis gitu, jatuhnya gak nyaman karena udah ilfeel duluan. Jadi mereka lebih tertarik ke lawan jenis yang misterius gitu, kalau di kasih perhatian gak langsung meleleh. Kalau di tanya gak langsung di balas, mungkin tunggu beberapa menit dulu baru dibalas."

Badboy Vs Gadis Bercadar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang