EKHEM...
GIMANA AKU UDAH CEPATAN UPDATE DARI BIASANYA KAN?
GIMANA SENANG GAK?
KALAU SENANG, JANGAN LUPA VOMENTNYA JUGA DONG BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT NULISNYA.
SEMOGA TEMAN-TEMAN GAK BOSAN YA SAMA CERITANYA ❤
DAN SEMANGAT TERUS BUAT YANG LAGI BELAJAR DARING DIRUMAH!
.
Happy Reading ❤
***
"Lo sih Tam, jadi orang tu gak usah galak-galak napa. Kan kasihan Ayla jadinya," kesal Salwa sambil memijat pergelangan kaki Ayla yang terkilir.
"Kenapa gue yang di salahin, dianya aja yang lebay. Belum juga gue hujat malah jatuh duluan," cibir Tama tidak terima disalahkan oleh Salwa.
"Udah salah, malah nyolot lagi. Benaran gak punya hati lo ya Tam. Cepatan minta maaf sama Ayla."
"Ogah gue. Jijik!"
"Lo ya!" geram Salwa melihat kelakuan Tama yang tidak mau minta maaf kepada Ayla. Sudah jelas gara-gara Tama Ayla terpeleset di tangga.
"Apa lo?! Sekali lagi lo maksa gue minta maaf sama si ninja. Gue bakalan buka ni penutup mata gue biar bisa liat kaki si ninja sialan itu sekalian," ancam Tama sambil melepaskan ikatan kain yang menutup matanya. Sontak Ayla langsung menarik kakinya dan menutupnya menggunakan bantal yang ada di sampingnya. Ayla takut Tama benaran membuka penutup matanya, otomatis nanti Tama akan melihat kakinya. Apalagi kaki itu sebuah aurat bagi perempuan.
"Lo!" geram Salwa sudah mengepal tangannya erat dan siap untuk melayangkan bogeman di batang hidung Tama. Tapi niat itu ia urungkan lagi, bagaimana pun juga Tama itu sepupunya. Ia juga tidak mau membuat wajah Tama lebam dan mengurangi kadar ketampanan sepupunya itu.
"Gue panggil Putri nih biar lo dia omelin sama adek lo," balas Salwa balik mengacam.
"Lo pikir gue takut? panggil aja sana. Adek gue gak bakalan berani omelin gue. Putri itu sayang banget sama Abangnya yang ganteng kayak gue ini," balas Tama sombong sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jemarinya. Membuat Salwa dan Ayla hanya bisa meneguk ludahnya sendiri. Walaupun mata Tama di tutupi menggunakan kain, tapi tetap saja kadar ketampanan laki-laki itu tidak pernah pudar sedikitpun. Malahan Tama tambah keliatan lebih keren.
"Cih, ganteng pala lo!" kesal Salwa kembali menarik kaki Ayla dan memulai memijatnya kembali. Sedangkan Ayla hanya bisa menahan rasa sakitnya, ia berusaha menahan jeritannya agar tidak lepas dari bibirnya apalagi ada Tama di sini bisa-bisa di cerca habis-habisan dirinya oleh Tama.
"Sakit ya Ay?" tanya Salwa menatap Ayla yang memejamkan matanya.
"Lumayan Sal," jujur Ayla.
"Manja banget sih lo jadi cewek. Baru juga jatuh dari tangga tapi lebaynya udah kelewatan banget," sindir Tama, "bilang aja lo cari perhatian kan sama gue? biar gue merasa bersalah dan mintak maaf sama lo," lanjut Tama kepedean.
Ayla mengerucutkan bibirnya kesal, gini-gini ia masih waras kali. Jadi ia tidak perlu caper-caper segala sama orang lain, termasuk Tama yang sudah ke pedean duluan.
Untung aja Abi selalu ngingatin aku buat sabar, coba enggak? mungkin udah aku sumpal tu mulut Tama pakai kaus kaki aku biar dia diam. Masa cowok mulutnya pedas sih, kayak cewek aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Vs Gadis Bercadar [END]
Teen Fiction[t y p o B e r s e r a k a n] Ayla Humaira, gadis cantik dan juga bercadar, gadis yang sangat ramah dalam bertutur kata. Namun sepertinya tidak berlaku bagi Pratama Alhafif yang selalu mencela dan mencerca Ayla habis-habisan. Tama menganggap Ayla ta...