Sebuah tragedi

2.2K 242 109
                                    

Happy reading ❤





















Kini keluarga Liliana sedang berada di sebuah Restorant mewah.

"Jadi,selama tiga tahun terahir ini anak saya tinggal bersama mu?" Tanya Doni dengan tenang namun tegas

"Iya Om" ucap Dokter Tian

"Kenapa kamu menyembunyikan keadaan anak saya dari keluarga nya sendiri" tanya Doni

"Karna saya merasa kondisi nya sangat menghawatir kan" Ucap Dokter Tian

" sebelum Liliana mengalami koma,dia pernag bilang bahwa keluarga nya tidak boleh tau, Jadi saya hanya mengikuti kemauan Liliana" ucap Dokter Tian

" lalu kenapa, putri saya bilang jika dia sebenar nya sudah pulih satu tahun namun kamu melarang nya untuk kembali pada saya?" Tanya Doni kali ini nada nya dingin raut wajah nya pun mengeras

Dokter Tian menatap Liliana

Liliana menatap balik lelaki itu,lalu memuncul kan seringai kecil.

Dokter Tian menggeram rendah,tapi tak bisa di dengar oleh siap pun

" saya hanya takut kondisi nya kembali drop,jadi saya masih ingin merahasia kann nya, jika kondisi nya sudah benar benar pulih, baru saya akan memberi tahu kalian" Ucap Dokter Tian

"Tapi Lili malah pergi tanpa ijin sayaa,tapi ya sudah lah, semua. Sudah berlalu juga" sambung Dikter Tian

"Ya ngak bisa gitu! Enak banget lo ngomong 'ya sudah lah,semua juga sudah berlalu ' gue nih abang nya pisah tiga tahun!" Sentak rafi dengan memberi pelototan tajam nya pada Dokter Tian

"Iya nih,mana ade gue di bilang udah mati pula"ucap Elang menyetujui

Dengan menatap kesal Dokter Tian

Sedang kan Afgan dan Rafa tidak membuka suara sama sekali tapi dari tatapan mereka,semua orang bisa melihat

Jika dua orang lelaki itu sedang terbakar emosi,dengan rahang mengeras dan wajah memerah sudah menjelas kan segala nya

" sudah sudah,ayo kita makan dulu,baru di bicara kan lagi,Lagi pula princess kalian sudah di sini ko" ucap Meta menenag kan suami dan anak anak nya.

Pesanan mereka sudah datang,tadi sebelum memulai pembicaraan tentang Liliana, mereka memang sudah memesan makanan

Jadi sekarang mereka tinggal memakan makanan yang sudah di pesan.

Susana makann tidak berubah,tetap hening hanya terdengar detingan garpu senfik dan piring.

Karna mereka memang makan makanan nya di ruang private yang sudah di sediakann di Restorant ini.

Suasana tidak berubah walaau pun mereka sedang makann, aura yang di keluarkan Doni,Afgan,dan Rafa membuat ke adaan mencekam.

Dokter Tian memakan makanann nya dengan canggung

Karna mata Rafi dan Elang terus menatap nya dengan tajam

Belum lagi aura tiga lelaki dingin itu,membuat nya mersa tercekik.

Namun ia tetap mengusaha kann agar terlihat biasa saja

Mata Dokter Tian bertubrukan dengan mata Liliana

Liliana terlihat melempar senyum ke arah Dokter Tian

Dan dokter tian mengetahui apa arti senyuman itu

Dokter menatap Liliana dengan pelototan tajam nya,tapi Lilianaa malah melebar kann senyum nya.

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang