bgn:1 ( pertemuan singkat)

6.2K 604 206
                                    

Happy reading ❤

















Hari demi hari silih berganti,tahun demi tahun mulai terlewati.

Namun semua masih sama,tak ada kebahagian atau pun kesenangan yang mampir untuk hidup seorang Geovano brawijaya.

Kehidupan nya yang dingin,kian semakin mendingin setelah kehilangan cahayanya.

Setiap hari,setiap detik,setiap menit dan setiap langkah nya selalu di hantui oleh penyesalan

Tak ada satu hari  pun ia lewatkan tanpa mengunjungi makam gadis yang telah menjadi cahayanya,yang telah menjadi satu satu nya ratu di hatinya.

Kini,ia sedang duduk menatap nisan bertuliskan nama seseorang yang begitu ia sayangi,menatap gundukan tanah itu dengan sendu.

Liliana sanjaya,adalah nama gadis yang sangat ia cintai,gadis yang ia sia sia kan keberadaan nya,dan kini ia menyesal,telah memperlakukan nya dengan begitu buruk.

Kini,yang ia temui hanya sebuah gundukan tanah,tanpa mendengan suara lembut nya,tanpa melihat wajah cantik nya.

Angin berhembus pelan,membuat siapapun yang merasakan nya merasakan nyaman.

Vano menutup matanya,menikmati angin yang berhembus di wajah nya.

Tapi tangan nya tak berhenti mengusap nisan bertuliskan Liliana sanjaya.

Kini,netra tajam itu terbuka menatap batu nisa yang sedang ia elus dengan penuh kasih sayang seakan menyatakan bahwa ia sangat menyayangi pemilik dari nisan itu.

"Tiga tahu telah berlalu Ana,rindu ini kian menumpuk di dada" ucap nya pelan

Suara yang biasa nya mengeluarkan kalimat,sarkas,dingin dan datar kini terdengar lemah,lembut dan melirih.

"Setiap langkah,aku selalu menyesali kisah kita saat itu,andai aku tak mempermaunkan mu,andai aku mengetahui bahwa tubuh mu sedang di grogoti oleh penyakit ganas andai-" vano menghentikan ucapan nya

"Jika andai itu bisa terjadi,aku akan memperbaiki segalanya Ana."

"Namun,waktu tak bisa kembali di putar,semua telah terjadi dan kini hanya meninggal kan sesak di dada ,meninggalkan luka,untuk ku dan untuk mu"

" rasa nya hati ini telah mati,semenjak kau meninggal kan ku ana" ucap Vano

"Semua tersa begitu hampa,dingin dan membosan kan."  Sambungnya

" aku selalu berdoa,semoga kita di pertemukan di dunia selanjut nya,merajut kisah dengan indah,aku mencintai mu Ana." Ucap vano

Lalu ia menghela nafas pelan

Mulai berjalan meninggal kan pemakaman karna hari sudah semakin sore.

Setiap dirinya bertemu sang pujaan hati,ia selalu melupakan waktu.

Bahkan tadi ia menghabiskan tiga jam,hanya untuk memandang nisan Liliana.

Berbicara tanpa henti menceritakan apa yang terjadi,apa yang di rasakan oleh nya dan ungkapan cinta yang tak pernah sekali pun terlewat.

Tiga tahun liliana meninggal kan mereka semua,semua nya berubah,dunia terasa begitu hampa,dingin,dan sangat membosan kan.

dan Arum,mama vano sering  menanyakan keberadaan gadis nya itu,Vano tak tau sampai kapan ia harus berbohong pada sang mama.

Dan ahirnya vano tahu,jika Liliana sering mengunjungi ibu nya,mengajak sang mama bermain hingga petang.

Dan itu ia ketahui dari salah satu suster yang ada di   rumah sakit  ibu nya di rawat.

"Mas mba Lili nya kemana?ko saya sudah ngak pernah lihat lagi?,biasa nya hampir seminggu empat kali mba Lili ke sini? "

"Ibu mas juga suka nanya ke saya kemana mba  Lili,mereka memang seakrab itu ya mas udah kaya ibu sama anak,saya aja seneng liat nya"

"Apalagi mba Lili sabar banget,nurutin kemaun ibu mas,yang agak kekanankan"

Itu adalah,kata kata dari sang suster yang terngiang ngiang di telinga nya.

Begitu membekas di memori nya,mengtahui jika Liliana merawat dan menemani ibu nya dengan begitu tulus

Dan penyesalan nya pun semakin menumpuk di dadanya,dia, Liliana adalah gadis paling tulus yang pernah vano kenal

Dan kalian tahu,rasa penyesalan nya semakin bertambah setelah mengetahui begitu tulus dan baik nya hati gadis mungil kesayangan nya.





Untuk part pertama ini,gimana menurut kalian?

Spam komen untuk lanjut part selanjut nya!

Vote nya jangan lupa!

Folow akun aku juga jangan lupa!

Dan satu kata untuk vano?

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang