Happy reading ❤
Pagi ini rumah keluarga Sanjaya sedang ramai,karna Rafa dan Rafi akan kembali ke Jogja untuk melanjutkan pendidikan mereka.
" Rafa,Rafi koper nya udah selesai belum?" Teriak Meta dari lantai bawah
Mendengar langkah kaki meta langsung menoleh kan kepala nya ke tangga.
Melihat Afgan,turun dengan setelan jas nya,terlihat tanpan dan berwibawa,lelaki dewasa itu menatap sang bunda yang sedang menatap nya.
"Udah mau berangkat bang?" Tanya Meta
Afgan mengecup kening bunda nya.
Afgan tau,bunda nya ingin dia segera menikah,namun bunda nya tak pernah menuntut apa pun dari dirinya.
Ia hanya mendukung segala keputusannya,Afgan tahu jika bunda nya selalu merasa sepi di rumah.
Afgan menyayangi bunda nya seperti ia menyayangi Liliana.
Tapi rasa bersalah nya pada princess itu terlalu besar , membuat nya tenggelam akan penyesalan.
" iya bund,mau ke kantor ada meeting pagi"ucap Afgan
Meta mmegerjap kan mata nya,mengusap surai Afgan yang lebih tinggi dari nya membuat Afgan sedikit menundukan tubuh nya.
Membuat Meta lebih leluasa untuk mengelus kepala nya.
Afgan memejam kan mata nya,sebentar menikmati sentuhan kasih sayang dari sang bunda
Apa kah Liliana pernah di usap lembut seperti ini?
Tiba tiba kata kata itu langsung terlintas di pikiran nya,membuat nya langsung membuka matanya dan kembali menegakan badan nya.
Rasa sesak kembali memenuhi dada,selalu seperti ini membuat nya seakan di hantui oleh rasa penyesalan yang tiada ahir.
Meta kaget dengan pergerakan yang tiba tiba dari putra nya itu
Baru saja Meta ingin bertanya tapi suara langkah dari tangga membuat meta menoleh.
Di sana Rafa dan Rafi sudah menyeret koper nya masing masih
Rafa dengan koper berwana hitam dan Rafi dengan koper berwarna abu abu.
Dengan kompak mereka memakai jeans berwarna hitam, dengan kemeja berwarna merah yang tak di kancing kan , sehingga membuat kaus berwarna hitam yang mencetak badan atletis mereka terlihat.
"Udah rapih? Ngak ada yang ketinggalan?"tanya Meta sambil menatap kedua putra kembar nya itu.
"Udah bund" jawab Rafa dan Rafi berbarengan
"Elang mana? Katanya dia mau ikut ke bandara?"tanya sang bunda pada si kembar
" disini bund"ucap Elang yang memakai pakaian santai nya berjalan berdampingan dengan Doni, yang terlihat rapih dengan jas formal nya.
"Yaudah ayo,sarapan dulu baru kita ke bandara" ajak Meta
Mereka mengikuti perintah kanjeng ratu rumah ini.
Langsung mengambil posisi duduk di meja makan,memakan makanan mereka dalam keadaan hening.
Hanya ada dentingan sendok dan garpu yang berbenturan dengan piring.
Satu persatu dari mereka menyelesai kan sarapan nya.
Hingga suara bel mengintruksi mereka semua.
Tingtong
tingtong
tingtong
Elang bangkit dari duduk nya namun suara Meta mengintruksi langkah nya
"Elang lanjut kan makan kamu,biar bunda aja yang lihat,bunda sudah selesai" ucap Meta
Elang mengikuti perkataan sang bunda,kembali duduk dan memakan makanan nya.
Meta bangkit dari duduk nya dan langsung berjalan menuju pintu utama.
Baru saja ia membuka pintu
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Meta berteriak sambil membalakan mata nya
Menatap gadis mungil yang menatap nya dengan berkaca kaca.
"Bundaaaaa" ucap nya langsung memeluk tubuh meta.
Tubuh meta menegang.
Kejutamnnnnn!!!
Gimana rasanya di gantung?
Vote dan komen jangan lupa!
Spam komen untuk part ini!
Folow akun author juga jangan lupa!200 komen untuk part selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
أدب المراهقين[ bebepara part di private,folow akun aku! ] ( squel dari liliana ) Dia yang kehilangan sinar nya Seperti Romeo yang kehilangan Julietnya Seperti Raja yang kehilangan Ratunya Seperti Alpha yang kehilangan lunanya Dia begitu dingin setelah kehilan...