Hilang

desas desus

Happy reading ❤

Baru sebulan Liliana memasuki kampus nya,kini nama nya sudah menjadi tranding topik kampus.

Karna kecantikan dan kedekatan nya dengan para geng populer di kampus membuat nama nya naik.

Kepintaran nya pun sudah tersebar luas,karna baru sebulan,ia bisa mengejar teman teman nya yang sudah semester tiga.

  
Membuat nama nya semakin melejit naik.

Namun, tak hanya tanggapan positif tanggapan negativ pun banyak.

Terutama para pemggemar  garis keras seorang Geovano Brawijaya.

Kedekatan nya dengan Vano pun menjadi bahan gunjingan anak anak kampus,karna selama ini Vano tak pernah dekat dengan siapa pun.

Kalau yang mengejar mah banyak!

Seperti Siska salah satu primadona kampus yang mengejar ngejar Vano selama tiga tahun ini.

Namun tak ada tanggapan dari sang pangeran es itu.

" gila, gue yang ngejar hampir tiga tahun ngk di notic,giliran dia yang baru satu bulan masuk kampus ini langsung di notic"Ucap Siska dengan kesal

"Lagian apaa cantik nya si dia? Masih cantikan juga gue" ucap Siska dengan nada sombong nya

"Iyalah cantikan lo kemana mana kali!" Ujar salah satu teman nya yang bernama dini.

" Masa lo kalah si sama cewe cupu itu"ucap Dini Memanas manasi.

"Udah ngak cantik kali Siska nya"Celetuk Nada salah satu teman mereka yang memiliki sifat yang polos dan ceplas ceplos

Entah mengapa ia bisa bergabung dengan dua nenek sihir itu.

Siska melotot ke arah Nada

"Enak aja lo!" Sentak siska

"Yaudah ayo,ngapain si di toilet lama lama, bosen tau nungguin kalian make up mulu" ucap Nada

"Lagian muka nya ngak berubah,tetep gitu gitu aja" sambung Nada

" iiihh, Lo ngeselin banget si!" Teriak Dini karna kesal dengan ucapan Nada

Nada hanya menunjukan dua jarinya yang berbentuk 'v' sambil menyengir dengan polos nya.

Tiba tiba ada yang masuk ke dalam toilet.

Siska,Nada dan Dini menoleh secara bersamaan.

Siska menyeringai melihat siapa yang masuk.

Lilianan!

Ya gadis itu yang masuk ke dalam toilet.

"Oh jadi ini cewe yang lagi deket sama Vano" sinis Siska ia memutari tubuh Liliana

Liliana hanya diam,tak menanggapi senior kampus nya itu.

" apa sih yang di suka Vano dari Lo?" Tanya Siska dagu nya ia taikan ke atas menatap Liliana dengan rendah

" cantik lah,orang dia lebih cantik dari lo!" Celetuk Nada

Yang langsung di lempar tatapan tajam oleh Siska

Nada langsung menundukan pandangan nya tak berani menatap Siska

Sedang kan Liliana tersenyum tipis,merasa lucu , dengan apa yang di ucap kan oleh salah satu teman dari senior nya ini

"Kenapa lo senyum senyum?! Hah?! Ngerasa cantik karna bisa ngedapetin Vano?! " ucap Siska

" lo tuh cupu,tepos,pendek,jelek,dekil" ucap Siska

Buta apa ya?Liliana secantik itu juga!

" ngaca makan nya sebelum deketin orang" ucap Siska

"Vano tuh ngak level sama rakyat jelata macam lu,sadar diri! Mau gua beliin kaca buat lo ngaca seberapa ngak pantes nya lo, yang cuman upik abu mau sama pangeran,kayak Vano?! Mimpi!"  Sambung Siska

Tarapan nya tak berubah,tetap sinis tajam dan menatap Liliana dengan rendah

Namun Liliana menghadapi nya dengan santai

Ia hanya diam mendengar kan ocehan un-faedah dari Siska

" lo tuh ngak usah ngersa cantik,Vano ngak bakal tertarik sama bebek buruk rupa kayak lo!" Ucap Siska

"Bebek buruk rupa kok mimpi jadi angsa!" Celetuk Dini

" Lalu, anda merasa tersaingi dengan bebek buruk rupa macam saya?" Tanya Liliana dengan santai namun menusuk

" atau anda iri karna saya yang buruk rupa ini, bisa dekat dengan pangeran yang tampan?" Tanya Liliana dengan sarkas

Nada dan Dini membalakan mata mendengar jawaban dari Liliana

Merela terkejut, tentu saja!

Siska menatap Liliana dengan tajam.

Mendorong punda Liliana dengan kencang hingga terbentur dengan tembok toilet yang dingin.

Ia mencengkram dagu Liliana

"Lo?! Ngak pantes ngomong kaya gitu" sentak Siska dengan suara yang lebih tinggi dari sebelum nya.

Tangan nya terangkat untuk menampar wajah mulus Liliana

Vote dan komen jangan lupa! ❤
Folow akun author juga! ❤