Happy reading ❤❤
Buku berwarna pink
Ia mengangkat nya
Diary Gita
Baru saja Vano ingin membuka nya tiba tiba......
"Van? Ngapain" tanya Elang yang tiba tiba memuncul kan kepala nya dari balik pintu
Vano langsung menaruh buku itu kembali ke nakas.
"Ngak bang" ucap Vano lalu melangkahh kann kaki nya keluar kamar Liliana.
Elang dam Vano berjalan bersama menuju ke bawah.
"Lili tadi ketiduran?" Tebak Elang
" iya " jawab Vano singkat
"Gile nih gue lama lama,punya abang dingin,punya ade kulkas berjalaan lah ini nanti kalau Lili nikah sama die punya ade ipar tembok" gerutu Elang pelan
"Haduh ampun kaga ada yang seru" gunam nya
Vano mendengar ucapan Elang,tapi ia sama sekali tak memperduli kan apa yanng Elang kata kan.
Sesampai nya mereka di ruang tamu yang ada di lantai bawah
Vano lanngsung berpamitan
"Bang gue pamit" ucap Vano pada Rafi,Rafa,Afgan dan Elang yang baru saja bergabung
"Ngak mau ikutan nonton?"tanya Rafi
"Ngak bang,gue pamit" Jawab Vano lalu langsung berlalu pergi meninggal kan rumah Liliana.
🔥⭐🔥
Vano melempar kan tubuh nya pada kasur king size nya.
Mata nya menatap menerawang ke arah lampu kamar nya
"Diary?" Gunam Vano
Huh.
Vano menghembuskan nafas pelan, ia bangkit dari posisi tidur nya, berjalan menuju meja belajar yang ada di pojok ruangan.
Ia mulai membuka laptop nya.
Mengerjakan mulai dati tugas kuliah hingga tugas kantor yang cukup banyak
Bukan cukup banyak lagi
Numpuk!
Ya. Memang,setelah Lulus dari SMA SATELIT, Vano membantu sang papa di kantor.
Ah bukan,lebih tepat nya di paksa membantu pekerjaan di kantor.
Bahkan ia sudah menjadi atasan pada kantor yang ada di jakarta ini.
Sedang kan papa nya,ada di luar negri,memperluas cabang cabang perusahaan.
Dan pekerjaan kantor ini,sangat membantu nya melupakan Liliana sejenak, saat ia belum kembali bertemu Liliana, pekerjaan kantor lah yang bisa membuat nya berhenti sejenak memikir kan gadis itu.
Saat Liliana belum datang pada nya
Setiap hari yang ia lalukan hanya pekerjaan kantor yang ia kerjakan setelah kelas kuliah nya selesai ,pasti ia langsung mengerjakan pekerjaan kantor nya.
Jika tak ada kelas, ia akan mengerjakan pekerjaan kantor nya dari pagi hingga pagi ia terus bergulat dengan kertas kertas itu.
Hanya itu yang bisa ia lakukan dulu sebelum Liliana kembali ke pada nya seperti saat ini.
hanya itu satu satu nya cara untuk nya melupakan Liliana pada saat itu.
Ia sangat tersiksa dengan rasa bersalaah,selama tiga tahun ini, ia di hantui perasaan bersalan dan berbagai persaan lai nya
Seperti rindu,menyesal,sedih,marah dan banyak lagi,rasa nya begitu capur aduk namun yang lebih dominan adalah rasa rindu menyesal dan perasaan bersalah.
Ia mengerjakann pekerjaan kanntor dari pagi ke pagi seperti itu agar tubuh nya lelah.
Agar ia langsung tertidur tanpa memikir kan apa pun karna badan nya sudah benar benar lelah
Kadang walau pun tertidur ia tetap memimpikan Liliana,
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Teen Fiction[ bebepara part di private,folow akun aku! ] ( squel dari liliana ) Dia yang kehilangan sinar nya Seperti Romeo yang kehilangan Julietnya Seperti Raja yang kehilangan Ratunya Seperti Alpha yang kehilangan lunanya Dia begitu dingin setelah kehilan...