perhatian

2.9K 290 24
                                    

Happy reading ❤



















Vano menarik Liliana ke taman belakang,ia menghentikan langkah nya saat mereka sampai di kursi yang ada di taman belakang kampus mereka.

Entah apa yang di lakukan Vano di fakultas kedokteran.

Itu menjadi rahasia,antara Vano dan tuhan saja.

Tanpa mengucap kan apa pun Vano mendorong pelan bahu Liliana agar terduduk di kursi.

Ia berlutut di depan Liliana lalu mengelus pipi yang sedikit chuby gadis mungil itu.

Mengusap nya dengan pelan dan lembut

Dan perlakuan itu membuat Liliana, merasakan debaran di dada nya menjadi cepat.

Rasa hangat di dada nya dapat Liliana rasakn

Pipi nya pun mulai menerah

Rasa malu,rasa rindu,rasa senang semua rasa menjadi satu,tercampur aduk

Namun Liliana ingin menikmati waktu nya saat ini.

Menikmati saat saat nya bersama orang yang di cintai nya

Berpisah cukup lama dengan Lelaki ini,tak merubah perasaan nya sama sekali.

"Sakit?"pertanyaan singkat

Namun menghangat kan gadis itu.

Bisa membuat gadis itu merasa di perhatikan,di sayangi dan di lindungi.





Liliana menggeleng pelan,menurun kan lengan Vano dari pipinya.

Karna rasanya dada nya hampir meledak, karna ulah lelaki dingin itu.

Tanpa aba aba Vano malah menggenggam lengan mungil itu

" mungkin ini terlalu telat sejak pertemuan pertama kita" ucap Vano dengan suara lembut

"Tapi kamu tahu ana,rasa ku pada mu tak pernah berubah"

"Semakin hari, bukan semakin berkurang tapi semakin bertambah"

"Aku mencintai mu,dulu,sekarang atau pun nanti"

"Aku tak perduli sekarang ini kita berteman,pacaran,atau hubungan tanpa status"

"Tapi yang aku perdulikan adalah ,aku mencintai mu dan kamu milikku" ucap vano suara nya lembut dan terdengar sangat serius

"Tunggu aku ana,hingga aku bisa meminta mu,dari orang tua mu" ucap Vano dengan suara tegas sarat akan keyakinan penuh yang  mengobar dalam dirinya.

Liliana tersentuh  mendengar perkataan Vano

Ia tak bisa mengelak,bahwa ia masih mencintai  lelaki di depan nya ini,tak bisa di hindari juga, jika ia sangat nyaman dengan Vano.

Hubungan saat mereka memang belum ada kejelasan sejak mereka bertemu.

Namun kedekatan kedua nya, perhatian perhatian kecil,  membuktikan bahwa kedua nya  sama sama saling mencintai.

Masih sama sama ingin bersama tapi tergalang oleh rasa takut.

Takut kejadian yang lalu kembali terulang lagi,takut akan kehilangan kembali menghampiri.

Bukan memang semua itu sudah hukum alam.

Yang datang akan pergi
Yang ada akan hilang
Yang hidup akan mati
Yang dekat akan menjauh

Semua itu hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja, untuk terjadi.

Liliana membuka suara,mencoba menyuara kan apa yang dia rasakan.


"Aku juga mencintai mu" ucap Liliana dengan suara pelan seakan sedang berbisik

Namun Vano mendengar nya

Vano merasakan dada nya membuncah,rasa senang memenuhi rongga dada nya

Bahagia itu ketika orang yang kita cintai juga mencintai kita.

Dan rasa bahagia itu sedang melingkupi Vano,Vano langsung terduduk di sebelah Liliana dan memeluk  gadis mungil itu dengan erat

Liliana membalas pelukan itu

Kedua nya sama sama merasakan kebahagiaan.

Perasaan hangat melingkupi kedua nya.

Senyum tipis dari kedua nya pun terpancar dari bibir mereka

Tiba tiba vano melepas pelukan nya,mehgendong Liliana bridal style

Dan berputar putar di tengan taman

" I love you Liliana Sanjaya" teriak nya.

Membuat Liliana mengembang kan senyum nya.

Begitu pun dengan Vano yang sama sekali tak berniat memudar kan senyum nya

















Ada yang senyum senyum sendiri?
Vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author!

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang