bgn:10 ( baso dan jus alpukat)

3.7K 355 59
                                    

Happy reading ❤













" anjirrr itu siapa?" Teriak Steven

"Jangan bilang cuman gue yang bisa ngeliat diaaaaa" sambung nya sambil menunjuk ke arah Liliana.

" astagfilulah, ya allah, Mita  lupa bacaan ayat kursi,gimana yaa?" ucap Mita dengan polos nya

Sedang kann yang lain masih terpaku dengann apa yang mereka lihat.

"Lili?Liliana lo ada di sini?" Tanya Nisa   sambil menatap Liliana demgan tak percaya.

Liliana tersenyum.

Ia bangkit dari duduk nya,merentang kann tangan nya,berharap teman teman nya akan memeluk nya.

Tanpa aba aba, Mita,Nisa,Dira dan Dinda langsung berlari ke rah Liliana.

"Lo nyataaa!!" Teriak Nisa dengan cempreng.

"Ini bukan arwah nya ternyata,ya ampun seneng banget" celetuk Mita

Tiba tiba saja Dira, Dinda,Mita,, dan Nisa menagis di tengan pelukan mereka

"Gu-gue ngak nyangka- gue rindu lo Li." Ucap Dinda dengan nada bergetar

Pelukan mereka semua sama sama mengerat,seakan menyampai kan rindu yang mereka tahan selama ini.

"Mita juga kangen banget,sayang banget sama Lili" ucap Mita

"Gue apaa lagiiii,sayang banget sama kalian semua,I LOVE YOU GAES"  teriak Nisa dengan heboh nya.

"Gue bahagia bisa ketemu lo lagi" ucap Dira

Liliana tersenyum lebar,tak menyangka jika teman teman nya akan sangat bahagia saat dirinya kembali.

"Aku rindu kalian semua" ucap Liliana walau pun pelan,mereka semua bisa mendengar nya.

Liliana menetes kan,air mata nya.

Ia merasa sangat berharga,ia di tunggu kehadiran nya,di rindukan ke tidak adaan nya.

Bersyukur,ia memiliki orang orang yang benar benar menyayangi nya.

Para lelaki tersenyum melihat keakraban para gadis itu,mereka juga bisa mersakan kebahagian yang di rasakan mereka.

Ke empat lelaki itu tersenyum melihat Vano juga tersenyum.

Rasa nya telah lama senyum itu hilang dari wajah tampan itu.

Seakan telah menemukan mataharinya,Vano terlihat lebih bersinar dan hidup.

Dari pandangan nya pada Liliana,mereka bisa mengetahui sebesar apa Vano mencintai gadis itu.

Mereka senang,jika Vano senang.

Setelah menghabis kan waktu tiga puluh menit,ahir nya kelima gadis itu beserta ke lima pria itu memilih untuk ke kantin.

Mereka sudah mengetahui apa yang terjadi pada Liliana, tadinya mereka marah pada dokter Tian.

Tapi Liliana dengan lembut mengingatkan mereka,bahwa dokter Tian juga lah yang menyelamat kan nyawa nya.

Mereka memesan makanan.

" emm,merayakan kembalinya Lili,Vano yang teraktir,SETUJU?!!"  Seru Steven

" SETUJU BANGETTTT"  seru Nisa membalas.

Memang kedua nya ini sangat cocok,sama sama gila dan sama sama suka makan.

" iya deh setuju lumayah hemat duit" Celetuk Jastin.

"Aww" teriak Jastin karna tiba tiba saja Dinda menginjak kaki nya.

Jastin menoleh,ia menatap dinda yang sudah melotot kan mata nya.

"Iya ngak usah, bayar sendiri" ucap Jastin

" ya ngak apa apa kali,sekali kali kita di traktir  Vano" celetuk Iqbal

Sekali kali katanya?!! Sudah sering kali! Dari kalian SMA emang siapa yang traktir.
Anak sultan.


"Gausah,aku aja yang teraktir" ucap Liliana

"Gue yang bayar" ucap Vano

Liliana langsung menoleh pada vano yang duduk di samping nya

Jawaban Vano di sambut seruan heboh teman teman nya.

Vano menggenggam tangan Liliana di bawah meja,memberikan senyum tipis pada Liliana.

" aku aja" ucap Liliana pelan

"Aku aja,sayang " ucap Vano  

Liliana membuang wakah nya ke samping mendengar ucapan Vano.

Pipinya memanas.

Vano tersenyum melihat tingkah gadis nya

"Woy! Pacaran mulu mau pesen apa?!" Teriak Steven

Ahhhh!! Steven perusak suasana! Dasar!

"Baso sama jus alpukat" ucap Liliana

"Samain" jawab Vano dengan singkat

Steven metanap Vano demgan sinis.

"Okeh" ucap nya lalu pergi untuk memesan makanan.















Vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author juga!

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang