Happy reading ❤
Dan para lelaki pasrah saja dengan kelakuan kelima gadis itu.
Bahkan jastin sudah menggerutu
"Sekali lagi, sekali lagi, tapi terus terusan anjer" gerutunya.
Setelah menghabis kann waktu hampir dua puluh menit untuk berfoto-foto ria.
Mereka ahir nya mulai kembali mengelilingi pasar malam ini.
" Stev pengen permen kapas stev" rengek Nisa yang sedang memeluk sebelah lengan Steven.
"Jangan!" Larang Steven
" iiii kenapaaaaa" rengek Nisa
"Kamu udah manis nanti kemanisan sayang" ucap Steven
"Bilang aja lo ngak punya duit ajir" Celetuk Jastin
"Anjir tau aje lo" jawab Steven sambil nyengir
" iiii jadi kamu ngak punya uang? Makanya ngak mau beliin aku pernen kapas" gerutu Nisa
"Anjir salah nih gue" gunam Steven
"Ngak sayang,ayo ayo kita beli permen kapas yaaa" bujuk Steven
Nisa malah melipat tangan nya, dan langsung memaling kan wajah nya ke samping.
Mereka yang melihat kelakuan Steven dan Nisa pun tertawa kecil.
Ahir nya Steven bisa membujuk Nisa,tentu dengan cara konyol khas steven.
" gue ke sana dulu"pamit Varel langsung menarik lembut lengan mita
Mereka semua menatap kepergian Varel dan Mita
Lalu mereka mulai berpisah,menggabis kan waktu dengan pasangan masing masing.
" din lo berani masuk rumah hantu kaga?" Tanya Jastin
"Ya berani lah. emang lo?!" Ucap Dinda ngegas
"Gue tantang ya? Kalau lo menang gue traktir makan,di sana" ucap Jastin sambil menunkuk sebuah kedai baso yang terlihat menggunggah selera.
"Ayo siapa takut!" Ucap dinda
"Tapi kalau lo kalah,lo yang traktir gue ya!" Ucap Jastin
"Oke! Siapa takut!" Ucap dinda
Mereka langsung menuju penjualan tiket rumah hantu.
Lalu
Mereka mulai memasuki rumah hantu yang ada di pasar malam itu
Suasana mencekam menyambut mereka
Hihihihihi
Suara tertawa melengking yang menyambut mereka berdua
Jastin dan Dinda sama sama merepet kan tubuh mereka.
"Anjir kalau seserem ini ngak bakalan gue nantang" gunam jastin yang merasakan buku kuduk nya berdiri
Susana dingin dan seram menyatu menambah kesan mencekam pada pasangan itu.
Tiba tiba ada satu pocong berbadan gemuk yang meloncat loncat pada mereka
Dengan posisi kepala yang menunduk
"Anjir itu pocong nya lucu amat" celetuk Dinda sambil sedikit terkekeh
"Mana badan nya gede, ngak cape apa loncat loncat begitu" lanjut dinda
"Lucu lucu pala lo peang"ucap Jastin
Dengan nada sedikit kesal
Memang benar si pocong itu cukup lucu karna loncat loncat nya yang menurut mereka lucu di tambah tubuh berisi nya
"Eh lo liatin tuh bokong nya,ke kanan ke kiri. ke kanan ke kirib"ucap Dinda
Jantin memperhatikan bokong pocong berbadan berisi itu
" whahahahahahha" tawa Jastin meledak melihat itu
Dinda ikut tertawa melihat jastin tertawa dengan begitu lepas nya
Hihihihihihihihi
Suara tawa itu kembali terdengan bersamaan dengan boneka yang di penuhi darah yang mengayun ke arah mereka berdua
Dan saat pocong tersebut mengangkat kepala nya wajah pocong tersebut sangat ancurtdan juga penuh darah
"Whaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Jastin dan dinda secara bersamaaan
Mereka langsung berlari menuju puntu keluar rumah hantu itu.
"Anjir serem bat muka nya" ucap Dinda dengan napas putus putus
"Iya dah,ampun kaga bakal mau gue masuk rumah hantu lagi" ucap Jastin
"Lo kalah gue menang"ucap Dinda tiba tiba dan langsung menatap Jastin
"Lah mana ada kan kita-" ucapan Jastin terpotong
" peraturan" potong dinda sambil melotot ke arah Jastin
" Dinda selalu menang dan selalu benar" ucap Jastin dengan nada lemah nya
"Yaudah ayo makan baso! Asik" ucap dinda dengan nada riang
"Anjir kalau ngak sayang sama ni cewe,udah gue buang ke sungai amazon" gunam Jastin
Tapi ia tetep mengikuti langkah dinda yang sudah berjalan duluan menuju kedai bakso itu.
Sedang kan di sisi lain Iqbal dan Dira sedang duduk di sebuah kursi yang di sedia kan kedai es krim.
Setelah mencoba beberapa permainan yang ada di pasar malam ini membuat mereka merakan lelah.
Jadi mereka memutus kan untuk minum es krim sambil mengobrol santai
" gimana kuliah kamu?" Tanya Iqbal memecah kan keheningan di antara kedua nya
"Baik ko,baik banget" jawab Dira
" gimana ngak baik coba,di ajar nya sama dosen cakep,mana gue ngak bisa larang larang lagi" gunam Iqbal dengan sebal.
Tentu saja meskipun mereka dekat, tapi hubungan kedua nya kan tidak jelas. Iqbal belum mengatakan sesuatu yang pasti pada Dira.
Mau melarang juga merasa tak memiliki hak karna hubungan kedua nya masih belum jelas
Begini lah hubungan tanpa status itu,mau melarang tak punya hak, mau marah memang kita siapa?
Apa lagi Dira,menunggu Iqbal seperti nya sudah menjadi hobinya
menunggu kepastian dari lelaki yang di cintai nya memang berat, apa lagi mereka tak memiliki hubungan yang pasti selain teman.
Yanng kuat ya dira!
" oo bagus deh" ucap Iqball
" iya" jawab Dira
Lalu di antaraa ke dua nya, tak ada obrolan lagi,mereka sibuk dengan pikiran nya masing masing
Vote dan komen jangan lupa❤
Folow akun authot juga ! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Ficção Adolescente[ bebepara part di private,folow akun aku! ] ( squel dari liliana ) Dia yang kehilangan sinar nya Seperti Romeo yang kehilangan Julietnya Seperti Raja yang kehilangan Ratunya Seperti Alpha yang kehilangan lunanya Dia begitu dingin setelah kehilan...