Happy reading ❤
Vano masih membeku di tempat nya.
Ana? Batin nya
Dia mentap punggung mungil yang kian semakin menjauh
Kesadaran nya langsung kembali
ANA!! batin nya berteriak
Ia langsung berlari mengejar Liliana yang kini sudah jauh di depan nya.
Kaki mungil Liliana membawa mereka ke taman belakang
Liliana menghentikan larinya,menatap tembok di depan nya dengan putus asa.
Ia menoleh dan vano semakin dekat dengan nya
Saat ia ingin berlari memasuki sebuah rungan namun tangan nya keburu di tarik
Hingga tubuh nya menabrak dada bidang seseorang.
Harum nya masih sama,dekapan nya masih sama terasa hangat dan menenang kan.
"Ana?ana?ana?" Gunam Vano sambil memeluk erat Liliana
"Tuhan,jika ini mimpi tolong jangan bangun kan aku"gunam Vano yang masih terdengar jelas oleh Liliana
Nafas Vano memburu pelukan nya sangat erat,menyalur kan rindu,yang lama terpemdam.
Menyalurkan persaan bersalah dan segala penyesala yang ia rasakan selama tiga tahun ini.
Tubuh nya pun bergetar,seakan menahan tangis yang akan keluar.
Liliana mersakan nya,rasa hangat memenuhi dada nya,membuktikan bahwa dirinya bahagia akan pelukann hangat yang ia rindukan ini.
Lilianaa tak bisa membohongi bahwa dirinya juga merindukan Lelaki yang sedang memeluk nya saat ini.
Liliana merasakan pundak nya basah,Vano menagis.
Tanpa bisa ditahan Liliana pun ikut menagis
Perasan kedua nya bercampur aduk,membuaat mereka tak bisa menjelas kan apa yang mereka rasakan.
Perlahan tangan Liliana terangkat membalas pelukan Vano, tangis nya kian mengkuat bahkan tangan nya, kini sudah mencengkaram baju Vano.
Seakan menyalur kan semua kekecewaan,kesedihan,kemarahan,dan kerindun yang tercampur aduk menjadi satu.
Vano yang mendengar Liliana menangis pun langsung menegakan badan nya,menyandar kan kepala Liliana pada dada nya.
Membiar kann perempuan itu menangis dengan nyaman.
Membiar kan perempuan itu menyalur kan apa di rasakan oleh nya.
Tangan nya tak berhenti mengusap surai Liliana
Semua terasa begitu nyata untuk Vano, dan sebenar nya ia masih bingung ini nyata, atau hanya Mimpi saja.
Setelah beberapa menit, tangis Liliana mereda.
Ia mendongkak menatap Vano begitu pun Vano. Yang kembali menatap wajah gadisnya.
"Ini nyata" tanya Vano agak terbata
Liliana memberikan senyum tipis nya,senyum nya menular pada Vano
"Aw" pekik Vano karna Liliana mencubit pinggang nya
" nyata" setelah mengucap kan itu Vano langsung memeluk Liliana
Mengecup puncak kepala gadis nya itu berkali kali
Setelah puas berpelukann kedua nya memilih duduk di bangku taman
Liliana pun sudah tak memperdulikan jika ia tertinggal di kelas
Kini hanya rasa rindu,yang ingin ia salurkan pada lelaki yang sangat di cintai nya ini.
"Ana? Bagaimana kamu ada di sini" tanya vano
"Bukan kah-" Vano tak bisa menlanjutkan kata kata nya.
Vano melihat Liliana malah tersenyum menatap nya
"Selama ini-"
Liliana menjelas kan semua nya,dari ia yang koma,hingga pengobatan yang ia jalani,dan ahir nya ia sembuh satu tahun terahir ini
Tak lupa menjelas kan bahwa yang merawat dan menyembunyikan nya selama ini adalah dokter Tian
Diam diam Vano mengepal kan tangan nya,ia emosi dan sangat marah pada Dokter Tian
Mengapa ia harus menyembunyikan Liliana.
Setelah menjelas kan semua nya secara detail Liliana menyandar kan bahu nya pada Vano
"Jangan marah pada dokter Tian,karna mau bagaimana pun dia yang menyelamat kan aku dan merawat aku selama tiga tahun ini"ucap Liliana
Vano mengusap surai Liliana tanpa membalas perkataan dari gadis itu
" aku rindu" Ucap Liliana pelan
Namun Vano masih bisa mendengarnya,Vano tersenyum, ia pun sangat merindukan gadis nya ini.
Hingga tiba tiba
" di cariin ternyata ada di sini" celetuk seseorang
Saat Vano dan Liliana menoleh di belakang mereka sudah ada Dira, Iqbal Steven ,Nisa,Varel Mita dan Jastin serta Dinda.
Mereka membalakan matanya,kecuali Dira tentu saja
Mereka semua menatap Liliana dengan pandangan tak percaya dan terkejut bahkan di sertai tatapan takut
Mereka mengira bahwa itu adalah arwah dari Liliana.
" anjirrr itu siapa?" Teriak Steven
"Jangan bilang cuman gue yang bisa ngeliat diaaaaa" sambung nya sambil menunjuk ke arah Liliana.
Vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Teen Fiction[ bebepara part di private,folow akun aku! ] ( squel dari liliana ) Dia yang kehilangan sinar nya Seperti Romeo yang kehilangan Julietnya Seperti Raja yang kehilangan Ratunya Seperti Alpha yang kehilangan lunanya Dia begitu dingin setelah kehilan...