Hilang

dukaa

Happy reading ❤❤

Pemakaman Meta baru saja terselesai kan,bahkn Rafi Doni, Afgan,Elang, Rafa,Rafi mengangkat jenazah Meta sampai liang lahat.

Bahkah Vano ikut membawa keranda saat mereka menuju TPU

Liliana menyaksikan sang bunda di kubur kan ke dalam tanah

Aura duka yang sangat kental di sini

Dira,Dinda,Mita,danNisa terus berada di sebelah Liliana,menenang kan nya,memberikan kata kata penenang

Dan memeluk sahabat mereka yang sedang hancur itu

Teman teman Vano dan Liliana kompak mebantu menyiap kan segalah kebutuhan untuk pemakaman

Mereka benar benar ada di saat Liliana membutuh kan

" ayo pulang Li" ajak Elang

Liliana menggeleng tangan nya masih mengelus elus batu nisa bertulis kan nama lengkap dari mama nya itu

"Ayo kita pulang Li, jangan egois" bentak Rafi

Emosi nya masih tak stabil,kehilangan sang ibunda membuat nya kalang kabut.

"Duluan " ucap Liliana singkat tanpa mengalih kan pandangan nya dari nisan sang ibunda

"Yaudah bang,kalian duluan aja, gua yang bakal jagain Lili di sini" Ucap Vano

Afgan,Elang,Rafa,dan Rafi menoleh pada Vano

Mereka menghela nafas secara bersamaan

"Titip ade gue" ucap Elang lalu ia mulai berlalu

"Jangain" ucap Rafa

Rafi dan Afgan melenggang pergi tanpa mengucap kan apa pun

Kini di pemakaman hanya tersisa Liliana dan Vano.

Teman teman dan para keluarga sudah mulai berpamitan.

Vano mengusap pundak Liliana

" tinggalin aku sendiri,bisa?" Ucap Liliana

Vano menghela nafas, ia tahu jika Liliana pasti ingin menenang kan diri.

Dan ia pasti ingin mengungkap kan perasaan nya,dan tak ingin siapa pun mendengar ungkapan hati nya.

Vano bangkit dari posisi berjingkok nya

"Aku tunggu di mobil" ucap Vano ia mengelus puncak kepala Liliana yang tertutupi kain dengan lembut

Lalu berlalu pergi meninggal kan Liliana sendiri

Karna Vano sadar jika Liliana butuh Privasi.

Liliana mengusap nisan sang ibunda dengan lembut.

Ia memperhatikan dengan lekat nisan yang sedang di usap nya demgan lembut

Hingga tiba tiba

"Lili?" Ucap seorang wanita paruh baya di belakang Liliana

Liliana menoleh

Ia mengenal wanita itu, juga dengan lelaki paruh baya di sebelah mereka

Ia mengenal mereka

Mereka adalah

Sinta dan Aldo orang tua angkat nya, orang tua yang menyiksa nya selama ia tinggal bersama mereka

Liliana memberika senyum.tipis pada mereka