bgn:8 ( bertemu )

4.2K 394 103
                                    

Happy reading ❤





















Liliana turun dari mobil hitam mengkilat yang terlihat mewah itu.

Setelah berpamitan pada Doni ia langsung berjalan menuju area kampus

Setelah tiga hari menjalan kan MOS kini Liliana sudah bisa masuk ke kelas dengan tenang.

Hari petama nya masuk kelas  Liliana memakai kemeja hitam dengan celana jeans panjang berwarna biru serta  tas selempang hitam yang menghiasi pundak nya

Hari petama nya masuk kelas  Liliana memakai kemeja hitam dengan celana jeans panjang berwarna biru serta  tas selempang hitam yang menghiasi pundak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lupa beberapa buku paket yang ada di tangan nya.


Namun,selama tiga hari ia menginjakan kaki di kampus ini,ia belum bertemu dengan teman teman nya atau pun vano.

Kini,Liliana berjalan menuju bagian barat kampus, ia mengambil jurusan kedokteran.

Saat memasuki kelas,ternyata kelas masih sepi,hanya ada beberapa orang yang ada,Liliana memilih duduk di kursi belakang yang berdekatan dengan jendela.

Liliana memasang aerphone ke telinga nya,membaca baca buku paket yang ia pinjam dari perpustakaan  kampus ini, kemarin.

Mempelajari ilmu ilmu dasar dari kedokteran.

Menit terus berjalan hingga kelas mulai penuh,hingga tiba tiba

"Misi,gue duduk di sebelah lo ya" suara itu Liliana mengenal nya.

Liliana menoleh

Perempuan itu membalakan mata nya,menatap Liliana dengan lekat,manik orang itu menatap nya berkaca kaca

"Ngak gue halu nih" ucap nya sambil menepuk pipi nya pelan

Liliana memberikan senyum lebar pada Dira.

Ya!perempuan yang mengajak nya bicara adalah Dira sahabat nya pada masa SMA.

tiba tiba setetes air mata turun dari manik Dira.

"Lili?ini beberan lo?" Tanya nya dengan nada yang bergetar menahan tangis

Liliana mengguk pelan

"Tapi kann lo uda- gue ngak peduli!  yang penting lo ada di sini saat ini! Gue rindu!" ucap Dira dan langsung memeluk Liliana dengan erat nya.

Lilianaa memeluk Dira tak kalah erat,mereka menyalur kann rasa rindu nya dalam pelukan ini.

Tak lama setelah nya tangisan Dira terdengar

Untung kelas nya sedang  ramai,jadi mereka tak menjadi pusat perhatian kelas.

"Gu- gue minta maaf,karna waktu itu gue ngak percaya sama lo" ucap Dira di sela sela tangis nya.

"Gue bukan sahabat yang baik buat lo, maafin guee" sambung nya

Liliana mengusap punggung dira pelan

"Lupain yang kemarin,kita buka lembaran baru ya"ucap Liliana dengan lembut

" yang lain gimana? Aku kangen mereka" Tanya Liliana

"Mereka baik,mereka juga kangen banget sama lo, dan lo masih punya hutang penjelasan sama kita semua" ucap dira

Liliana tersenyum tipis lalu mengaguk

Mereka menyudahi acara pelukan nya karna dosen sudah masuk ke dalam kelas.

Dosen menjelas kan materi materi yang harus di pelajari,Liliana mecatat setiap ucapan yang di ucap kan oleh seorang dosen pria itu.

Mendengar kan penjelasan dengan jelas,ternyata dira di sini adalah salah satu asisten dosen.

Dira adalah asisten Pak Andi,dosen yang saat ini sedang menjelas kan di depan.

Dosen muda yang Liliana kira baru berumur, dua puluh tujuh tahun

Dosen tampan,dengan tubuh profesional dan kulit putih di setai dengan hidung mancung serta bibir tipis membuat nya menjadi dosen tertampan di kampus ini.

Sikap nya yang ramah pun,membuat nya mempunyai banyak penggemar dari kaum hawa.

Senyuman manis yang membuat mata sipit nya terlihat semakin mengecil. Tentu membuat nya semakin terlihat tanpan.

Dia menjelas kan materi dengan santai,Dira sudah berdiri di sebelah Pak Andi.

Membantu menjelas kan beberapa materinya.

Hingga ahirnya Liliana merasakan ada panggilan alam yang mendesak nya.

" pak, boleh saya izin ke toilet" ucap Liliana sambil mengangkat tangan nya.

Membuat perhatian teman teman sekelas nya,langsung beralih pada Liliana

Pak Andi tersenyum ramah

"Silahkah?" Ucap nya dengan suara agak bingung,sepertinya lupa dengan nama salah satu mahasiswi nya itu

"Liliana"  ucap liliana menyebut nama nya sendiri

" Silahkan Lilianan" ucap pak Andi mengulangi ucapan nya sambil melemparkan senyuman ramah pada gadia mungil itu.

Liliana tersenyum tipis.

Lalu ia segera pamit,melangkah kan kaki nya pergi menuju toilet.

Setelah menyelesai kan panggilan alam nya Liliana langsung keluar berjalan untuk kembali menuju kelas nya

Namun ia berjalan dengan kurang berhati hati.

Ia berjalan sambil menunduk  dan membenar kan kemeja hitam nya.

Tanpa ia sadari ada seseorang juga yang berjalan dengan berlawanan arah dengan nya

Hingga



















Bruk

Liliana terjatuh,namun lelaki yang menabrak nya hanya menatap nya.

Ia terjatuh dengan posisi duduk,kepala nya juga tadi terbentur bahu lelaki itu membuat Liliana merasakan pusing.

Bahu nya keras!

Rambut Liliana menutupi sebagian wajah nya.

Tanpa ada niat untuk menolong Liliana sama sekali,lelaki yang di tabrak nya hanya diam dengan posisi nya berdiri sambil menatap liliana.

Lelaki itu menatap tajam tubuh mungil yang menabrak nya.

Wajah nya tak terlihat karna sebagian rambut panjang nya menutupi wajah nya

Saat liliana bangkit,lalu mendongkakan kepala nya.

Mata kedua nya membalak.




















Liliana sangat mengenali lelaki ini,lelaki yang sangat ia rindukan,namun rasa kecewa masih melingkupi dada nya

Di sana Vano pun menatap Liliana dengan membeku

Memandang wajah cantik yang sangat ia rindukam itu.

Seseorang yang sangat ingin ia peluk dengan erat,kini seseorang itu ada di depan nya.

Menatap nya dengan sorot yang tak Vano ketahui apa artinya.











Namun tanpa aba aba Liliana berlari pergi meninggal kan vano yang masih membeku.









Vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author!

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang