Benih cinta

7.1K 389 5
                                    

(Glegarrrrrrr...)
Seakan Tersambar petir..
Jennie mendengar apa yang lim katakan membuat hati jennie sakit.

Jennie pov:
Lututku terasa lemah mendengar ucapan si brengsek ini. ada apa dgnku semalam, Awww kepalaku sgt pusing memikirkan semua ini.

Aku terduduk lemas menundukan kepalaku diantara dua lutut. Bagaimana jika aku hamil?

"Kaiii hiks...hiks...hikss..." aku menangis memanggil nama kekasih yang paling aku sayangi.

"Kaii? siapa kai?? kekasihmu ya?" Tanya lim

aku tidak menjawabnya dan langsung membuka koperku kmbali dan mencari pisau lipatku.

Aku memberikan pisau itu kepada lim.

"Genggam ini... Jika kau membenciku, Kau ingin aku pergi dari hidupmu, Bunuhlah aku! Aku tidak akan pernah mampu hidup dgn mu.

Autor pov:

Lim menatap jennie yang matanya sudah sembab, lalu Memeluknya erat-erat.

"Lepaskan aku!" berusaha mendorong lim tapi usahanya sia-sia karna lim memeluknya sangat kuat.

"Jennie? Bisakah kau mencintaiku?" tanya lim sambil mencium kening jennie.

Jennie yang sudah lemah tidak mampu berkata-kata lagi.

"jennie? sayang? ada apa kenapa kau diam?"

lim menyadari jennie yang pingsan dipelukannya, berusaha membangunkannya tapi tidak berhasil, akhirnya Lim menggendongnya ke ranjang.

Lim memeriksa suhu tbuh jennie menggunakan Punggung tangannya.

"Astaga kau demam? Aku akan mengambil kompres untuk mendinginkanmu... tggu disini". Ucap lim sambil bergegas turun kebwah untuk mengambil air dingin dan handuk untuk mengompres istrinya tsb.

.....

Lim kembali kekamar tapi tidak menemukan jennie.

"Sayanggg... jennie? kau dimana?"

"Awwwww"
(Bunyi teriakan dan percikan air di kamar mandi)

Lim bergegas masuk dan tidak menyangka apa yang ia lihat, Jennie menangis sedang duduk di bawah shower dgn tangan berdarah.

"Maafkan aku kaii mengkhianatimu.... Kaii maafkan akuuu.. hiks hikss... jangan tinggalkan aku... Aku mencintaimu kaii hiks..... hiksss....." Tangisan pilu jennie membuat lim Sangat merasa bersalah.

"Jennie! apa yang kau lakukan!" duduk di hadapan jennie dan mengangkat wajahnya dengan lembut.

"Sayang aku ada disini jika dia meninggalkanmu, Aku adalah suamimu skrg, aku milikmu..." ucap lim sambil trs menatap mata jennie yang perlahan melembut.

Melihat Jennie menggigil
Lim sgera menggendong istrinya menuju ranjang dan hendak mengganti pakaiannya tapi jennie sudah tertidur, Lim pelan-pelan membuka pakaian istrinya dan menggantinya dgn Pakaian yang ia ambil dari lemari. Tidak dipungkiri bahwa lim sangat Bergairah melihat tubuh jennie tapi apalah daya, Istrinya sendiri membencinya.

Setelah mengganti pakaian jennie, Lim mengobati tangan jennie dan mengikatnya dgn perban.

lim mengatakan isi hatinya walau ia tau jennie sdg trtidur

"Maafkan aku jennie... Maafkan aku... aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau akan senekat ini karna perbuatanku semalam... Tapi jennie, Setelah apa yang aku lakukan padamu tadi malam, aku rasa aku sudah mencintaimu, dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu kcuali kau lah yang memaksaku untuk pergi. Tidurlah syang semoga cepat sembut." Lim mendaratkan bibirnya di bibir jennie dgn lembut.

Jennie sedari tadi mendengar apa yang lim katakan, dan jennie juga sadar saat lim mengganti pkaiannya, tapi jennie hnya berdiam diri, sebab ia juga sgt lemah dan tidak mampu bergerak.

"maaf lim... aku blum mampu merelakan apa yg trjadi pada kita tadi mlm, tp mndengarmu seperti itu, aku akan mncoba berusaha mnjadi istrimu sesungguhnya, bukn hnya krna org tuaku mmbutuhkn mu untuk menyelamatkn prusahaan kmi tapi krna aku yg mncintaimu, aku harap aku bisa mencintaimu lim" Gumam jennie dlm hati.

Jennie pov:

"Akhh... akhh... akkhhh jenniee ahhh jennieee arghhhhh"
Erangan lim membangunkan ku. Aku  melihat lim sdg bermasturbasi dan terus mengerang namaku.
Mungkin ini caraku agar aku lebih cepat mencintaimu, karna aku Tidak akan mampu bersama dgn org yg tidak aku cintai dlm waktu lama.

"Lim? apa yang kau lakukan?" Tanya ku sambil Mengelus ABS lim.

"Ah jennie maafkan aku membangunknmu"Jawab lim sambil menggigit bibir bawahnya,

Aku tau lim sedang menahan Gairahnya karna tubuhnya trs bergetar.

"Jika kau ingin, Lampiaskanlah padaku" Tanpa aku sadari aku menyuruhnya untuk melampiaskan gairahnya padaku.

"Benarkah jenny? apakah kau tidak akan menyesal stelah ini?" Tanya lim tidak prcaya.

Aku hanya membalasnya dgn menggeleng dan tersenyum.

Lim tersenyum dan lgsung melumat bibirku, tangannya trus menggerayangi tubuhku, Mencium seluruh tubuhku dan memberi tanda kepemilikan di leherku.
Lim melepaskan pakaianku dgn lembut dan  menarik celana dalamku dgn mulutnya, Membuatku terangsang krna nafasnya yang hangat melintas ke area sensitifku.

Akhh...  aku mengeluarkan desahan yang tak aku sadari.

Lim memasukkan kepalanya diantara selangkangan membuatku mendesah geli, aku merasakan darah mengalir di seluruh tubuhku.

Lim yang trus menjilat kemaluanku dgn lembut membuatku smkin Bergetar,

"Sayang? bolehkah aku....?" Tanya lim yang meminta izin utk Memasukkan adikknya ke dalam milikku. aku hanya mengangguk dan menutup mataku, karna yang aku rasakan semalam sgttlah skit.

Jlebbbb...

Aku menggigit bibir bawahku dan mendesah pelan.
Akhh... rasanya tidak sesakit tadi malam.

Akhh...

Lim memompa adikknya dgn pelan.

"akkhh.. faster.. akh.. akhh.. babyy faster... akhh" tanpa sadar aku terus meracau.

Plokk...plokk...plokk...plok

Bunyi penyatuan kelamin kami begitu kuat karna lim menghentakknya dgn cepat.

"Akhh sayang.. ini sempit skali akhhh nikmattt... Jangan biarkan siapapun memainkan ini selain aku sayang... aku tidak akan rela...

akhh akhhh jennie akhhh aku akan keluarr" Ucapnya.

akhh ....aku.  ju..ga ing...in pipiss akhhh....

Akkkkkhhhhhhhh
Desah kami bersama.

Kami telah mencapai klimaks dan ini benar-benar sangat nikmat.

Smlm aku memang tidak sadar melakukannya. Tapi Kali ini aku sadaar kewajibanku dan aku akan berusaha melakukan kewajibanku sbgai istri yang sesungguhnya.

Kim JENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang