"Telpon aku jika kau mau pulang, hm? Mari kita menghabiskan waktu di hari ini dengan bersenang senang"
"Ah, iya. Aku akan menghubungimu nanti, Unnie"
"Baiklah kalau begitu. Aku pergi ke ruangan kakakmu dulu ya?"
Jihyo membalas perkataan Rose padanya dengan anggukan kecil juga senyuman di bibirnya.
Ruang kerja Jungkook dan Chanyeol memang satu perusahaan, tapi tidak satu ruang.
Jihyo pun lantas langsung kembali berjalan pelan menuju sebuah pintu berukuran besar itu di hadapannya.
Tertera jelas ada nama Jungkook sang suami,
Yang menjadi khas juga pertanda,
Jika isi dibalik pintu itu adalah ruangan miliknya.
Walaupun sudah berstatus sebagai istri dari pemilik perusahaan yang cukup terkenal ini,
Jihyo tetap tidak akan pernah melupakan bagaimana tatacara dan tatakrama masuk ke dalam ruangan seseorang dengan sopan.
Diketuknya pintu itu sebanyak 4 kali,
Sambil menunggu suruhan untuk masuk pada sang pemilik ruangan di dalam.
"Masuklah!"
Setelah mendengar intrupsi itu,
Jihyo spontan langsung menghembuskan nafasnya perlahan,
Sebelum akhirnya wanita itu menggenggam gangang pintu dan mendorongnya ke depan untuk dibuka.
Dan seketika,
Pemandangan di hadapannya telah tertihat dengan jelas oleh kedua matanya yang bulat.
Ada seorang pria benama Jeon Jungkook,
Yang terlihat masih asik berurusan dengan laptop juga berkas berkasnya disana.
Tampilannya sungguh sedikit berantakan.
Tangan yang di gulung, dasi yang di longgarkan, juga jas hitam yang telah ia lepas dan ia simpan pada belakang kursi kuasanya.
Sungguh,
Jihyo memang mengakui jika ia sangat senang melihat Jungkook di keadaan yang seperti ini.
Baginya,
Aura sexy juga aura ketampanannya itu pasti tidak ada yang akan bisa menandinginya.
Wajar saja,
Jika mungkin Jihyo sedikit merasa khawatir dan cemburu,
Jika mungkin para wanita yang bekerja disini akan terpicut dengan semua pesona yang dimiliki oleh suaminya itu.
Ingin sekali Jihyo menyuruh Jungkook untuk mempekerjakan karyawan laki laki saja disini, tanpa adanya karyawan wanita yang mungkin bisa kapan saja datang dan menggoda Jungkook nanti.
Tapi sayangnya,
Itu tentu tidak akan pernah bisa terjadi,
Karena Bagaimana pun juga,
Perusahaan pasti akan membutuhkan daya tarik yang berasal dari wanita. Entah itu hanya sekedar daya tarik, ataupun tenaga para wanita juga.
Jihyo sendiri tidak tahu.
Karena tidak pernah ada sejarahnya,
Sebuah perusahaan bisa berdiri tanpa adanya karyawan wanita di dalamnya.
"Ini sudah jam nya makan siang. Apa kau sudah makan?" tanya Jihyo.
Jungkook yang terkejut mendapati suara yang sungguh amat ia rindukan itu lantas langsung mengadahkan kepalanya untuk menatap sang istri.
![](https://img.wattpad.com/cover/242044456-288-k322630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Problem [Squel]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! -Dan baca book [I'm sorry] nya dulu biar nyambung Ini adalah sebuah cerita lanjutan...