Sebuah Rencana

206 40 9
                                    

Brukk

Jihyo kini ambruk di atas kasur yang lembut miliik Jungkook.

Pikiran dan hatinya seolah tangah bersorak padanya agar segera pergi dan melarikan diri sekarang,

Namun tidak dengan tubuhnya,

Yang kini seolah tidak bisa bergerak dengan sinkron pada hati juga pikirannya saat ini.

"Bangunlah. Aku tidak mau kau sampai hilang kesadaranmu saat kita melakukan seks sekarang. Itu sangat terkesan jika aku seperti tengah memperkosamu"

"Bukankan ini juga termasuk dalam kalimat pemerkosaan? Sebenarnya apa maumu? Kenapa kau—hmmphh"

Omongan Jihyo terpotong kala Jungkook kini sudah langsung mencium bibirnya dengan ganas.

Lumatan demi lumatan Jungkook lakukan pada bibir manis Jihyo yang sedang ia lahap sekarang.

Ada nafsu yang begitu besar,

Yang dapat Jihyo rasakan di dalam ciuman Jungkook ini pedanya.

"Malam ini, kau hanya milikku, Park Jihyo. Begitu pula aku" bisik Jungkook secara sensual.

Tak lupa,

Pria itu juga kini telah beralih menjadi mencium dan menjilat telinga Jihyo dengan nafsu.

"Untuk apa kau melakukan ini jika pada kenyataannya dalam beberapa hari kedepan kita juga akan resmi bercerai?" geram Jihyo

Butiran air mata yang terdeteksi memang telah di produksi dari mata Jihyo yang cantik itu kini mulai keluar membasahi wajahnya.

Jelas ada sorot kecewa yang tersirat di dalam tatapan Jihyo untuk Jungkook sekarang.

"Biarkan aku pergi!" berontak Jihyo yang mencoba menyingkirkan Jungkook yang masih menindih tubuhnya saat ini.

"Diam dan ikuti perintahku, jika kau tidak mau merasakan sakitnya hukuman dariku karena telah melawan suamimu sendiri"

"Eunghh" lenguh Jihyo

Perlahan tapi pasti,

Wanita itu kini menggerakkan badannya juga kepalanya.

Rasanya,

Tubuhnya saat ini sedang berada di atas tumpukan kasur yang lembut dan nyaman.

Dan ketika Jihyo baru membuka kedua matanya dengan perlahan,

Tiba tiba saja,

"Kau terbangun, sayang?"

Suara berat nan merdu yang dapat dengan jelas Jihyo dengar itu akhirnya berhasil membuat bulu bulu di sekujur tubuhnya menjadi berdiri tegak.

Ada suara serak yang begitu sensual masuk menusuk gendang telingan Jihyo sekarang ini

"Menyingkir dariku! Aku ingin pulang!"

Sialnya,

Jihyo malah baru tersadar jika dirinya kini sudah terkunci dengan tubuh juga kedua tangan kekar Jungkook yang sedang mengukungnya sekarang.

Jihyo ditindih dibawah,

Dengan jarak antar muka mereka yang tidak bisa dibilang cukup berjarak dengan jauh sekarang.

"Shttt, jika kau semakin memberontak. Maka aku tidak akan segan untuk menghajarmu dengan keras malam ini" bisik Jungkook

Air mata Jihyo kini langsung turun begitu saja kesamping,

Karena mamang posisinya sedang tidak berdiri saat ini.

Sehingga tidak memungkinkan jika air mata yang di produksi oleh matanya itu akan jatuh ke bawah membasahi pipinya dalam keadannya yang sedang berbaring ini sekarang.

The Next Problem [Squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang