Isi Yang tak Terduga

160 49 2
                                    

Ini sudah menit ke 10

Dana Jihyo masih menatap sebuah amplop berisikan surat tersebut di ranjangnya.

Meski memang dilihat tidak terdapat minat Jihyo untuk membaca surat tersebut,

Tapi jauh di dalam pikiran juga hatinya,

Ia sangat penasaran akan apa yang ada di dalam surat ini.

"Tuhan, kenapa aku tiba tiba merasa takut seperti ini?" Tanyanya

Jihyo kini mulai mengulurkan tangannya untuk menggapai amplop tersebut dengan perlahan.

Ia harus melepaskan perintah dan suruhan dari Taehyung juga Jungkook agar membacanya di kemudian hari nanti

Karena tentunya,

Rasa penasarannya yang besar kini telah menguasai diri Jihyo sendiri,

Dan mendorongnya untuk segera menghabiskan rasa penasarannya ini sekarang

"Jika aku tidak membacanya malam ini juga aku rasa aku tidak akan bisa terlelap dengan seluruh rasa ini" monolognya.

Di bukanya amplop tersebut dengan perlahan,

Sambil berusaha mengambil surat itu dengan telilti sekarang

"Sebenarnya apa yang Jungkook kirimkan ini?"

Jihyo pun kini mulai membuka lipatan surat tersebut dengan jari jarinya yang lentik.

Dan ketika surat itu sudah termampang dengan jelas,

Jihyo mulai membacanya dengan lebih jeli sekarang,

Namun . . . . .

"S-surat perceraian?"

Nafas Jihyo terasa tercekat begitu saja,

Saat matanya kini memaksanya untuk terus membaca detail isi dari kalimat per kalimat di surat ini.

Dan bahkan,

Hatinya juga ikut merasa ngilu,

Kala. . . .

Tatapan kedua matanya kini telah terhenti,

Pada sebuah tanda tangan beralaskan materai disana.

Dengan jelas,

Jihyo juga bisa membaca nama siapa yang terletak di bawah materai juga tanda tangannya sekarang

"Jeon Jungkook. Sungguh? Dia mengajukan perpisahan dengan ku? Bahkan setelah dia tahu jika aku ini memang istrinya?"

Tiba tiba,

Flashback tentang masalalu saat Jihyo dan Jungkook tengah berbicara romantis di suaru tempat itu tiba tiba terputar begitu saja,

Kata perkata dari yang Jungkook ucapkan pada Jihyo seakan kembali muncul mengingatinya

"Dengar, sayang. Kau boleh pergi meninggalkanku, jika aku telah mengingkari semua janji dan membuatmu merasa kecewa padaku"

"Kau tahu kenapa?"

"Karena aku tidak mau melihat dan membuatmu sakit hati atas semua sikapku. Aku tidak mau membuatmu kecewa padaku jauh lebih dalam lagi, dan maka dari itu, kau boleh pergi meninggalkanku, tapi dengan catatan, jika aku telah mengingkari semua janji janjiku"

"Kau sudah menyakitiku, Kook. Kau melukaiku! Kau menyiksaku atas semua sikapmu itu padaku!"

Tidak perlu di deskripsikan dengan jelas,

Bagaimana kacaunya seorang Park Jihyo saat ini juga.

Tatapannya kosong,

Menatap lurus sambil memikirkan tindakan apa yang akan ia lakukan untuk masa depannya sekarang.

The Next Problem [Squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang