Kesedihan Yang Mendalam

278 74 5
                                    

Disinilah Jungkook sekarang.

Di salah satu ruangan yang terdapat seorang wanita bermata bulat besar itu yang tengah masih menutup matanya rapat rapat.

Terhitung sudah,

5 hari lamanya ini, Jihyo masih belum sadarkan diri dan membuka matanya dari koma.

Dan tentu,

Itu membuat Jungkook semakin merasa frustasi dan bersalah secara bersamaan.

Frustasi kerena Jihyo yang masih belum sadarkan diri hingga detik ini juga,

Dan merasa bersalah karena ia telah gagal menjadi suami yang baik yang selalu menjaga sang istri di dalam keadaan apapun.

Ingatannya selalu terputar dan terbayang pada anak yang semula ada di dalam perut besar Jihyo,

Jungkook sangat menyesaili itu tentunya.

Menyesali bagaimana buah hatinya yang belum tumbuh itu harus tiada sebelum ia lahir dan melengkapi keluarga kecil mereka disini.

Sebenarnya Jungkook yang telah gagal menjadi ayah itu tentu pernah menangis.

Menangis atas rasa kehilangan yang membuat hatinya juga ikut terluka.

Dan sekarang pun,

Jungkook tengah menggenggam hangat tangan Jihyo dengan kedua tangannya itu.

Ditatapnya wajah tenang Jihyo yang seakan masih terlihat enggan untuk sekedar membuka matanya dan sadarkan diri disana.

"Hyo, sayang, kumohon, bangunlah. . . "

"Kumohon bangunlah, sampai kapan kau mau seperti ini, hm?"

"Sayang, aku sangat merindukanmu. Merindukan suaramu, senyummu, dan sikapmu yang selalu mampu membuatku nyaman disetiap harinya"

Jungkook masih menatap lembut pada wajah Jihyo disana.

Sesekali,

Pria itu juga merapikan rambut Jihyo yang terlihat menghalangi wajah cantiknya itu disana.

Sebelum akhirnya,

Jungkook kembali menidurkan kepalanya di sebelah ranjang yang sudah biasa menjadi tempat ia menunggu Jihyo disetiap harinya disini.

Dielusnya dengan lembut penyatuan tangan antara ia dan sang istri, sambil mengecup pelan dengan penuh rasa cinta yang ia berikan pada sang istri.

"Maafkan aku, maafkan aku karena tidak bisa menjadi seorang suami sekaligus seorang ayah yang baik bagi anak kita"

"Aku tahu, aku memang payah, dan aku memang buruk. Tapi tolong maafkan aku atas semua ini, Hyo. Aku tidak bisa berhenti merasa bersalah padamu, dan disetiap detik, aku selalu ingin mengucapkan kata maaf padamu"

"Meski aku tahu, kata maaf tidak akan bisa menyembuhkan luka dan rasa sakit yang kau rasakan sekarang"

Yang Jungkook inginkan saat ini hanya lah satu.

Semoga tuhan lekas memberi Jihyo kesadaran sekarang.

Karena Jungkook,

Sangat rindu apa yang ada pada diri Jihyo saat ini.

"Bangunlah, kumohon. . . ."

Doa demi doa selalu Jungkook panjatkan untuk Jihyo.

Dan kini,

Jungkook hanya tinggal menunggu hasilnya.

Hasil dari permintaan doanya pada tuhan untuk segera menyadarkan sang istri dari komanya

The Next Problem [Squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang