Pagi yang sangat cerah.
Namun tidak secerah keadaan juga situasi di ruangan kamar ini yang megah.
Beberapa pakaian telah berserakan dengan acak di bawah.
Selimut bahkan kasur berukuran besar itu terlihat tidak teratur sama sekali sekarang.
Mungkin wajar jika situasi disini terlihat berantakan tak teratur.
Karena,
Setelah mengingat kejadian apa yang telah terjadi semalam,
Mereka bahkan semua orang yang akan menilai pasti mengerti.
"Aku membencimu"
Jungkook tengah duduk di pinggir ranjang sekarang.
Menemani Jihyo yang saat ini sedang menatap kosong sambil menyandarkan punggungnya pada papan kasur.
"Hyo, aku—"
"Setelah ini, jangan temui aku lagi!" sela Jihyo
Jungkook lantas langsung menatap Jihyo yang masih termenung di dalam kecewanya itu sekarang
"Tolong dengarkan aku dulu, aku—"
"Pergilah! Irene pasti sudah khawatir akan keberadaanmu yang sudah menghilang sejak semalam"
"Hyo—"
Perkataan Jungkook kembali terhenti kala Jihyo kini sudah beranjak dari ranjang, dan memungut sisa pakaian yang berserakan di bawah.
Fyi,
Jihyo memang hanya sedang menggunakan tank top hitam juga celana pendek sepaha miliknya.
Sisanya,
Ia hanya memungut cardigan yang tak terlalu pendek untuk ia pakai saat ini
"Hyo, tunggu!"
Jihyo lagi lagi kembali menghentikan langkahnya,
Kala Jungkook kini sudah menahan dan memegang tangannya dengan kuat
"Tolong dengarkan dulu aku!"
"Cih! Apalagi yang harus aku dengarkan darimu huh? Pujian seorang dewi Irene? Atau betapa besarnya cintamu itu pada Irene? Apa? Apa yang harus aku deng—"
"Aku sudah mengingat semuanya"
Keadaan seketika menjadi hening sekarang.
Jihyo tentu sangat terkejut dengan apa yang baru saja Jungkook katakan padanya,
Memang itu yang sangat Jihyo harapkan dari Jungkook selama ini.
Jihyo tentu sangat amat mengharapkan hari ini tiba semenjak Jungkook telah kehilangan ingatannya saat itu.
Namun. . .
"Jadi kau sudah ingat semuanya, tuan? smrik Jihyo yang terkesan sangat hampa."
"Maafkan aku. A-aku benar benar sudah mengingat semuanya. Ingatanku sudah kembali, Hyo. Maka dari itu aku—"
"Meskipun dengan ingatanmu yang sudah kembali itu, suasana tetap tidak akan bisa dirubah" sela Jihyo
Jungkook lantas langsung mengkerutkan halisnya bingung.
"Maksudmu?" tanyanya.
"Pernikahanmu dengan Irene tinggal beberapa hari lagi bukan? Maka pergi dan temui calon istrimu itu. Besok kita akan pergi ke pengadilan dan menyelesaikan semuanya"
"Kuharap kau ingat surat perpisahan yang telah kau berikan dengan rasa tak bersalah itu padaku"
Dengan sekali hentakan,
![](https://img.wattpad.com/cover/242044456-288-k322630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Problem [Squel]
Fanfic⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! -Dan baca book [I'm sorry] nya dulu biar nyambung Ini adalah sebuah cerita lanjutan...