Part 2

982 59 1
                                    

Dari depan ruang kelas berdiri seorang siswa dengan pandangan tertunduk.

Entah apa yang dia pikirkan.
Kemudian ia berbalik sambil berjalan menyusuri koridor sekolah.

"Jeno-ya".Teriak seorang siswi dari arah yang berlawanan sambil melambaikan tangannya. Sang pemilik namapun hanya mematung melihat ke sumber suara yang baru saja memanggil namanya.

"Cepat, songsaengnim galak sebentar lagi bakal masuk!". Ia menarik Jeno masuk ke ruang kelas.

Jeno dari tadi hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, dari tadi Pak Heechul menerangkan saja ia tak perhatikan.
Dari tadi pikirannya hanya fokus pada kejadian di depan kelas saudaranya Na Jaemin.
Ia baru saja mengetahui ternyata saudaranya mendapatkan perundungan selama ini.

Ia mengira seorang Na Jaemin akan bersenang-senang dan punya banyak teman di sekolah. Ternyata ini di luar ekspektasinya.

"Jaemin, mianhae..". Ucapnya kemudian melihat ke arah jendela sambil menghembuskan nafas frustasi.

Jaemin Pov

Akhirnya jam istirahat pun tiba.
Aku bergegas memasukkan peralatan belajar ku ke dalam tas, setelah itu bergegas meninggalkan ruang kelas menuju atap sekolah.
Aku tak memperdulikan teriakan-teriakan siswa yang sering merundungku, yang ku pikirkan hanya atap sekolah.
Tempat yang nyaman bagiku dan tak ada siswa tukang gunjing itu.

Menyedihkan? Ya, tentu saja.

Sesampainya di atap, aku menghembuskan nafas lega.

"Setidaknya, ini adalah tempat ternyaman di sekolah". Ucapku sambil tersenyum.

Author:

Dari balik deretan bangku yang ada di atap sekolah.
Ada seorang siswi yang sedang memperhatikan sosok yang baru saja sampai di atap.
Ia mengira yang baru saja datang adalah seorang yang berada di dalam Anime, ia begitu tampan di tambah saat sosok itu tersenyum makin membuat siswa itu terlihat bak sosok Anime di dunia nyata atau versi 3D.

Tanpa sadar ia berjalan mendekati siswa tersebut. Setelah berhenti di depan sang siswa,
Ia kemudian mengulurkan tangannya pertanda ingin kenalan.

"Halo, nama saya Siti Fadhillah. Kamu bisa panggil Dilla. Saya murid baru di sini, saya pindahan dari Indonesia". Ucapnya sambil tersenyum ramah.

"Aku Na Jaemin, panggil NaNa. Selamat datang di sekolah kami". Wajahnya berseri-seri karena Dilla adalah sosok yang pertama kali mengajaknya berkenalan terlebih di tempat favoritnya.

"Okey Nana, sekarang kita adalah teman kan?"

"Apa? Teman?". Ucapnya tak percaya. Seperti bermimpi, Jaemin akhirnya punya teman.

"Baiklah!". Dia mengangguk senang.
.
.
~BERSAMBUNG..

~~ WHY AM I DIFFERENT? ~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang