Part 3

654 38 2
                                    

Dilla Pov
Dia sangat Cepat merespon.
Dia terlihat sangat manis ketika mengangguk seperti itu, aku sangat ingin mencubit pipinya karena dia terlihat sangat menggemaskan!.

"Aigoo, Gwiyowo!".
Ternyata ke atap sekolah di jam istirahat seperti ini tidak buruk.
Justru baru di hari pertama, aku sudah punya seorang teman yang manis.

"Nana, kamu di kelas mana? Kalau aku di kelas 2C". Tanyanya sambil mengunyah makanan bekal yang ibunya beri pagi tadi, kemudian ia menyodorkan kotak bekalnya ke Jaemin juga, maksudnya ingin menawari dia makan.

"Aku di kelas 2A. Ah tidak, terimakasih saya juga bawa bekal sendiri". Jawabnya sambil memperlihatkan bekal miliknya.

Jaemin Pov
Dia sangat ramah!
Saya pernah dengar kalau orang Indonesia itu orangnya ramah-ramah.
Ternyata itu benar, Dilla teman baruku orang yang baik dan juga ramah.

"Kalau boleh tau!".
"Tidak boleh!". Sahut Dilla dengan cepat.
"Oh? Baiklah". Aku heran, kenapa ia memotong pembicaraanku?

"Hahahaha aku hanya bercanda, apa yang ingin kamu katakan?". Ucapnya padaku.

Aku mengira dia serius, ternyata dia hanya bercanda. *Jaemin menghela nafas lega*.

"Hmm, kamu yakin mau berteman sama saya? Tidak akan menyesal?".
"Tentu saja, aku sangat senang mendapat teman yang manis seperti kamu". *Jaemin yang mendengar itupun tak dapat menyembunyikan rasa malunya, hingga pipinya menjadi merah*.
"Kamu sakit?". *Dilla ingin menyentuh kening Jaemin, namu segera ia menghindari nya*.
"Tidak! eumm, disini sudah mulai panas. Ayo kita turun, sebentar lagi jam istirahat segera habis". *Ia menyuruh Dilla berjalan lebih dahulu*.

_Skip_

Author Pov
Akhirnya mereka sampai di kelas masing-masing dan tidak terasa mata pelajaran terakhir pun sudah berakhir.
Jaemin segera merapikan peralatan belajar dan berjalan menyusuri koridor sekolah, tepat diparkiran.

Ia melihat Jeno berdiri tepat di samping sepedanya, Jeno terlihat sedang menunggu seseorang.
Tepat berada di depan Jeno, ia segera bertanya apa yang sedang Jeno lakukan disini bukannya lekas pulang karena sebentar lagi akan turun hujan.

Jeno Pov
Sudah 15 menit aku menunggu Nana disini, Tapi dia belum datang juga.
Apa dia tidak melihat langit mendung dan sebentar lagi akan turun hujan lebat?

"Hufft, dia kemana sih?".
Aku sudah mulai bosan menunggu dia.
"Nah, itu dia!". *Menunggu jaemin sampai di hadapannya*.

Setelah sampai di hadapanku, segera aku berikan benda yang ada di tangan kanan ku.
"Ini, ambil. Sebentar lagi akan hujan! Aku tau kamu bakal telat pulang seperti biasa".
Lalu aku pergi meninggalkan Nana yang masih mematung di tempatnya.
"Jangan sampai sakit!". *Teriak Jeno*.

Author Pov
Setelah mengatakan itu.
Jeno bergegas menaiki sepeda motornya, kemudian melaju di tengah padatnya kendaraan lalu lintas di kota Seoul.

Jaemin masih setia pada tempatnya,
Dia masih dalam keadaan ketika Jeno pergi meninggalkan dia di parkiran beberapa saat yang lalu.
Dia tdk percaya Jeno perhatian pada dirinya, Ini pertama kalinya Jeno sangat perhatian pada seorang Na Jaemin.

"Apa aku bermimpi? Seseorang, tolong!. Sadarkan aku!". *Menatap tak percaya jas hujan pemberian Jeno*
"Aduh, sakit!". *Jaemin segera berbalik melihat siapa yang baru saja memukul pundaknya sangat keras*.

"Udah sadarkan? Lain kali pukul diri sendiri biar sadar, jangan seperti orang susah kamu!". *Dia berlalu meninggalkan Jaemin yang sedang tersenyum, senyum yang sangat merekah*.

"Haechan! Gomawo!".
Bergegas menaiki sepedanya, kemudian menuju ke kedai tempatnya bekerja dan tidak lupa dia memakai jas hujan pemberian Jeno tadi.
Saat itu hujan sudah mulai turun membasahi kota Seoul.
.
.
.
~BERSAMBUNG..

📢 Readers..

🌱 Harap tinggalkan jejak 🌟 dan komen ya 🤗

~~ WHY AM I DIFFERENT? ~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang