~ SPECIAL PART ~

278 9 0
                                    

_Jangan lupa Like & Comment ya!_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Jangan lupa Like & Comment ya!_

'HAPPY READING'

"Good Morning !! Ayah, Bunda".
"Morning, beybeh!"
Sahut mereka berdua dan tak lupa aku mengecup pipi mereka.
"Duduklah, bunda siapkan sarapan untukmu sayang". Aku mengiyakan perkataan bunda.
"Wow, Bidadari dari mana ini? Kenapa sangat cantik melebihi dakjal di rumah ini!" Rayu Ayah.
"Siapa yang kamu maksud dakjal? Udah bosen napas kamu!". Bunda berdiri tepat di belakang ayah sambil memegang spatula (Ayo, Gelud! 😂)
"Ng..ng..nggak. Kamu salah dengar kali sayang ku cinta ku, tanya saja anak kita. Benarkan Dil, ayah ngak bilang dakjal! Bunda kali yang salah denger, ayah bilang Kecantikanmu mengalahkan bunga dirumah ini". Ayah terlihat panik ( 😂 )

Mulai lagi mereka!
Setiap hari selalu seperti ini, tapi itulah ungkapan rasa cinta mereka satu sama lain. Kata bunda pertemuan pertama dengan ayah juga begitu unik, saat itu di bangku kuliah Ayah mendapat tugas untuk meneliti sebuah bangunan peninggalan Belanda yang berada di Indonesia, tepatnya di kota Makassar.
Di saat ayah sedang berkeliling mengamati bangunan sejarah itu, tiba-tiba dia mendengar suara yang sedang cekcok.
Karena penasaran akhirnya ayah menghampiri dan melihat seorang gadis yaitu bunda terlihat menahan amarahnya saat menghadapi lawan bicaranya, saat itu ayah tidak tau mereka bicara apa.
Yang jelas ayah terpanah melihat gadis itu dan terus mengamati kedua orang itu sedang cekcok, setelah lawannya terlihat ingin menyerang, bunda lebih dulu menjambak wanita itu dan menghempaskan ke tanah.
Ayah yang melihat itu semakin takjub dan mengatakan pada diri sendiri gadis itu harus ku dapatkan!.
Saat bunda sudah terlihat ingin meninggalkan area itu ayah buru-buru menghampiri dan mengajaknya berkenalan, dan kisah mereka berlanjut ke jenjang pernikahan kemudian hadirlah aku !.

"Ah, aku sudah selesai. Aku berangkat ke sekolah dulu!".
Aku segera mencium tangan kedua orang tuaku dan segera berangkat.
"Di antar saja sama ayah sekalian!". Teriak ibu dari dapur.
"Iya, ayah antar saja!". Timpal Ayah dan bersiap ingin mengambil kunci mobil.
"Tidak usah, Dila bisa naik bus. lagian ini masih jam 6:10 jadi ngak bakal telat, Dila berangkat ya Assalamualaikum".
"Walaikumsalam".
"Hati-hati di jalan nak!". Teriak Ayah

#Skip!!

Sesampainya di sekolah, aku melihat Jaemin dan Jeno kemudian segera aku menghampiri mereka.
"Nana!! Jeno!!". Teriakku
"Oh, Dila. Selamat Pagi!". Sapa Jaemin
"Pagi kalian berdua!!". Girangku
"Sepertinya kau terlihat sangat bahagia pagi ini. Apa penyebabnya? Ambeyen mu sembuh?" Tawa Jeno pecah akibat pertanyaan nya sendiri
"Iihhh, Jeno kok jahat!". Aku memukul pelan lengan Jeno yang masih tertawa
"Sebentar lagi bel bunyi. Yuk ke kelas!". Ajak Jaemin.

"Aku duluan ya". Kata Jeno berlalu masuk ke kelasnya, kini hanya kami berdua.
Entah kenapa kalau kami hanya berdua perasaan ku tak bisa tenang, ada apa ini? Suka? Nggak mungkin!.
"Hey, kamu kenapa? Tiba-tiba jadi tenang begitu, tadi kamu girang. Apa lelucon Jeno tadi ya? Maaf ya, dia memang suka bercanda". Kata Jaemin tidak enak
"Heh! Bukan, aku hanya hmm. . Memikirkan istirahat nanti kita makan siang apa?". Jawabku asal
"Ohh,, nanti saja kita pikirkan itu". Jaemin tersenyum sangat manis dan itu sangat berbahaya untuk hatiku!.

Akhirnya kami sudah berada di kelas dan tidak lama Kyuhyun Songsengnim masuk ke kelas.
Pak Kyuhyun hanya menyampaikan kalau hari ini tidak akan mengajar karena ada rapat penting, sebelum meninggalkan kelas Jaemin di minta ke ruangannya. Aku tidak tau ada hal apa yang jelas saat ini aku ingin tidur saja dari pada melihat teman kelas yang centil.

#Skip!!

Setelah dari atap gedung sekolah, aku akhirnya menemukan jawaban kenapa setiap kali bersama Jaemin perasaanku menjadi tidak tenang. Ya, Aku menyukainya sejak pertemuan kami di hari pertamaku masuk ke sekolah ini!.
Belum saatnya aku ungkapkan, biarlah aku menyimpannya lebih dulu. Setelah lulus nanti akan aku ungkapkan dan harus menerima ku saat itu! (maksa 😂)
Kelas sudah mulai sepi, aku melihat Jaemin merapikan peralatan belajarnya dan aku pun bergegas merapikan milikku.

"Ayo, pulang!". Jaemin sudah berdiri di samping ku.
"Hmm, Ayo!".
Koridor sekolah sudah sepi hanya kami berdua yang berjalan, entah saat ini aku tidak bisa berpikir jernih karena hatiku semakin berdetak kencang.
"Kenapa hanya diam? Apa kamu sakit! Bagian mana yang sakit?". Dia terlihat khawatir
"Tidak, hanya pertimbangkan aku sebaiknya naik bus apa jalan kaki saja pulang ke rumah! Tidak ada yang sakit kok Nana, hehehe". *Hatiku yang tidak aman Nana* sahutku dalam hati.
"Kalau begitu kita bareng saja, kebetulan hari ini aku libur kerja dan akan melewati komplek rumah mu jadi ku pikir sekalian aku antar". Lihat! Dia tersenyum manis lagi.. (hati Dila menjerit)
"Apa tidak merepotkan?"
"Tidak sama sekali dan kalau perlu setiap hari aku antar! Ayo, Jeno juga sudah menunggu kita di parkiran".

Sesampainya di parkiran kami mencari keberadaan Jeno dan ternyata dia habis ke supermarket di seberang sekolah, dia membawa minuman dingin untuk kami.
"Ini ambil! Cuaca hari ini sangat terik jadi aku beli ini untuk kalian juga". Kami segera mengambil pemberian Jeno.
"Terimakasih Jeno ini kurang banyak!". Ucapku.
"Heh.. sudah ngak ngambek?".
Sahut Jeno.
"Sekarang sudah tidak karena kamu udah traktir kami". Jawabku.
"Makin hari tuh mulut makin lancar bacot ya!". Sahut Nana dan tertawa geli.

Baru saja ingin membalas ucapan Nana, Jeno sudah lebih dulu menyahut.
"Ayo jalan!"
Jeno lebih dulu meninggalkan kami.
"Jeno tapi bukannya kita naik motor kesini tadi?". Tanya jaemin ke Jeno
"Ku tinggalkan dulu! Bakal aman kok". Jawabnya santai
"Terserah sih! Nanti hilang bunda ngamuk".
Aku menyimak saja!
"Ngak bakal".
"Ngak bakal apanya? Udah tau kan bunda kalau marah!". Nana memicingkan matanya.
"Ya, ngak bakal selamat pasti". Jeno bergidik ngeri

"Dasar UPI IPIN! Untung Sayang".
Heh!! Apa yang baru saja ku katakan? Tiidaaakkk!!!!
"Apa?". Sahut Jeno Jaemin bersamaan!
"Ng..Ng.. itu Pesawat lewat! Oiii.. Pesawat minta uang!!".
Sontak aku menjadi seperti orang stres di hadapan mereka dan terlihat Nana sedang mencerna apa yang baru saja ku katakan.
Semoga Jaemin tidak dengar!!

__Pov End Special ADilla__

~~ WHY AM I DIFFERENT? ~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang