"Hidup di lingkungan yang keras membuat seseorang menjadi sosok yang kuat walau sebenarnya ia sangat rapuh."
Spam komen yang banyak hayuk sambil dengerin lagunya👇🏻✨
🎶 Kate Vogel-Reason to Stay🎶
-√-
-
Hari ini adalah hari ketiga semenjak kejadian dimana Jeno pingsan di gudang sekolah, sekarang ia sudah kembali bersekolah walau harus bertengkar mulut terlebih dahulu dengan ayah dan kakaknya.
Kali ini ia tidak menunggu sahabat-sahabatnya datang terlebih dahulu, ia langsung masuk ke kelas dengan wajah datarnya.
"Mau absen dulu guys, anak yang gak punya ibu udah dateng tuh." Ucapan Bara mengundang tawa satu kelas itu.
"Kasian woi jangan di ejek gitu terus, nanti anaknya baper, canda baper," sahut salah satu temannya.
"Anak cowok kok baperan sih? Cowok apa itu?" Sekali lagi kalimat itu kembali mengundang gelak tawa dari seisi ruangan itu.
Jeno yang melihat pemandangan ricuh itu hanya berlalu menuju kursinya dengan wajah tanpa ekspresinya.
Bara mencegat Jeno dan menarik anak itu ke dinding kelas. Ia menatap Jeno sambil tersenyum remeh,sedangkan yang di tatap hanya diam dengan wajahnya yang masih datar.
Remaja itu mendekatkan mulutnya kearah telinga Jeno dan membisikkan sesuatu yang membuat Jeno mulai naik pitam namun masih ia tahan untuk tidak lepas kendali.
"Lo tau kan gue gak suka lo hidup bahagia hm? Mau gue kasih tau sesuatu gak? Gak lama lagi, pasti bokap sama abang lo itu bakalan ninggalin lo juga."
"Mau tau alasannya? Karena lo gak berguna. Lo cuma aib, sadar diri ya."
Jeno tersenyum simpul, ia mengangguk dan membuat Bara menatapnya dengan pandangan bingung.
"Kalau semisal itu terjadi, gue bisa apa? Mau marah sama takdir emang bisa? Gue cuma berharap itu gak kejadian sama lo."
Bara mengepalkan tangannya, padahal ia ingin membuat Jeno naik pitam dan menghajarnya agar anak itu bisa dihukum oleh guru, tapi kenapa malah jadi begini?
Bughh
Karena kesal melihat ekspresi Jeno yang tenang-tenang saja, Bara meninju wajah remaja itu hingga Jeno tersungkur ke lantai kelasnya.
"Gak usah sok suci lo! Jijik gue liatnya bego!"
Jeno mencoba bangun dan duduk di lantai sambil mengusap darah yang keluar dari mulutnya akibat pukulan Bara.
"Gue kan cuma ngomong realita, kenapa lo marah?"
Bara mendekati Jeno dan menarik kuat kerah seragam Jeno, membuat remaja itu terbatuk karena kesulitan mengambil nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [TERBIT]
FanfictionEphemeral, waktu yang begitu singkat dan semua yang ada didunia tidak lah kekal. Sosok remaja ini akan membawa kalian pada kerasnya hidup juga rasanya kehilangan kasih sayang. "Seburuk apapun Ayah dimata orang banyak, Jeno gak akan pernah benci sama...