30. Teka-teki kehidupan

3.4K 561 243
                                    

"Hidup tidak pernah memberikanmu ketenangan, jika kamu sekarang merasa tenang, belum tentu besoknya akan sama."

Hai ketemu lagi, absen disini yok🙌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai ketemu lagi, absen disini yok🙌🏻

-√-

-

1 minggu kemudian

Semua kehidupan berjalan normal seperti biasanya tidak ada yang berubah, mungkin yang berubah hanya perubahan cuaca yang boleh di bilang cukup ekstrim.

Kini terlihat seorang remaja yang melangkahkan kakinya di sekolah lamanya, ia berjalan melewati lorong sekolahnya dan ia pikir ia akan di bully seperti biasanya. Namun ternyata ekspektasinya berubah drastis, ia bahkan tidak tau kenapa mereka menatapnya dengan senyuman juga ada beberapa perempuan yang menatapnya sampai melongo.

Remaja itu bersikap untuk tetap ramah dan membalas satu persatu senyuman mereka sampai-sampai pandangannya teralihkan saat ada yang memanggil namanya.

"WOY JENO!!" Candra berlari ke arah Jeno dan langsung memeluk erat anak itu membuat Jeno sedikit limbung karena tidak siap.

"Aduh pelan-pelan Can!"

"Bodoh amat, lo tau gak sih gue kangen banget sama lo?! Mana pas itu Nean pake ikutan gak masuk juga kelas jadi sepi!"

Mendengar nama Nean, Jeno langsung menatap sekitarnya dan yang ia lihat hanyalah Candra, Saka, Aven, dan Keenan. Remaja itu menundukkan kepalanya, segala macam pikiran buruk menghantui pikirannya namun ia harap Nean sudah mendapatkan donor ginjal yang cocok.

"Kenapa Jen?" tanya Saka

"H-hah? Gapapa Ka.."

"Lo nyari Nean ya? Tuh anaknya di belakang lo."

Jeno langsung membalikkan tubuhnya dan langsung disambut oleh senyum hangat milik Nean, tanpa mempedulikan ada orang yang melihat atau tidak ia segera memeluk sahabatnya itu.

"Aww..pelan-pelan Jen masih sakit."

"G-gimana? Lo udah dapet donor ginjalnya?" Nean mengangguk.

"Lo tau gak siapa yang donorin? Gue pengen ngucapin makasih yang sebesar-besarnya, kalau gak ada dia gak tau deh gue masih selamat atau enggak."

"G-gue gak tau, Ne. Yaudah yang penting lo udah gapapa."

Saka, Candra, Aven, dan Keenan mendekati Jeno dan Nean kemudian mereka kembali berjalan memasuki kelas masing-masing. Ditengah perjalanan, Candra dan Jeno bersenda gurau hingga tak sengaja Candra memukul perut Jeno membuat remaja itu mengerang kesakitan dan langsung terduduk di lantai.

"EH YAAMPUN JENO LO KENAPA?!"

"Astaga Can, kalo main jangan kasar napa dah?!"

"Gue kan gak sengaja, siapa juga yang mau sengaja?"

Ephemeral [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang