"Luka yang paling membekas selalu datang dari keluarga dan orang terdekat."
⚠️Sediakan bantal atau apapun untuk dipukul, karena part kali ini menguras emosi juga air mata⚠️
🎶Natalie Taylor-Surrender🎶
-√-
-
Arti keluarga yang sebenarnya dapat dilihat oleh sosok sederhana yang selalu membanting tulang untuk menafkahi keluarganya.
Walau mereka berasal dari keluarga yang sederhana, makan berkecukupan, tapi orang tua mereka selalu mendukung anaknya untuk menjadi lebih baik.
Dulu Jeno sangat merasakan yang namanya kasih sayang seorang ayah, namun sekarang ia merasa tidak ada tandingannya bila dibandingkan dengan Jaevir.
Di pagi yang membosankan ini, Jeno bangun dengan matanya yang sedikit bengkak setelah semalam diajak nonton drama Korea oleh Wira.
Karena melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi, ia segera loncat begitu saja dari kasurnya.
Namun saat ia memposisikan dirinya untuk berdiri, tiba-tiba ia jatuh begitu saja di lantai sambil memegang kepalanya.
"Ck lupa gue punya anemia, pusing banget.."
Jeno menyandarkan tubuhnya di pinggiran kasur sambil menengadah ke atas, melihat langit-langit kamarnya sembari menunggu rasa sakit itu mereda.
Ia masih memikirkan kejadian kemarin dan omongan Bara. Jantungnya berdetak tidak beraturan, mungkin karena efek anemia nya barusan.
Bahkan orang yang ia anggap seperti keluarga saja tidak tau bahwa mental anaknya sedang terganggu, karena ulah mereka sendiri.
Tanpa ia sadari, air matanya jatuh begitu saja namun diiringi senyuman indah yang terukir jelas di wajahnya.
Ia mengusap perlahan air mata itu, "Ngapain nangis coba, lemah banget."
Setelah dirasa sakit kepalanya mulai hilang, ia segera bersiap untuk mandi dan mempersiapkan dirinya kembali ke sekolah.
Sekolah yang penuh dengan canda tawa orang lain, bukan dirinya.
Saat ia masuk ke kamar mandi dan bercermin, ia menemukan satu sosok remaja dengan wajahnya yang pucat dilengkapi dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajah itu.
"Walau pucet, gue masih ganteng ya. Senyum gue gak boleh luntur didepan mereka, gue harus nunjukin kalau gue baik-baik aja," monolognya.
15 menit ia habiskan untuk mandi setelah itu ia mengganti pakaiannya dengan seragam, lalu mengambil jaketnya untuk menutup bekas pergelangan tangannya yang masih dibalut oleh perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [TERBIT]
FanfictionEphemeral, waktu yang begitu singkat dan semua yang ada didunia tidak lah kekal. Sosok remaja ini akan membawa kalian pada kerasnya hidup juga rasanya kehilangan kasih sayang. "Seburuk apapun Ayah dimata orang banyak, Jeno gak akan pernah benci sama...