10. Jatuhnya air mata

4.7K 805 125
                                    

"Orang yang menangis bukan karena dia lemah, tapi karena ia sudah terlalu lelah untuk berpura-pura kuat."

✨Siapkan tisu siapa tau pas baca nanti basah✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapkan tisu siapa tau pas baca nanti basah✨

🎶Lewis Capaldi-Before You Go🎶

-

Detik demi detik berlalu dengan begitu cepat, hari telah berganti hari tanpa henti, hari yang masih sama dengan sebelumnya, penuh luka juga air mata.

Nampak seorang laki-laki paruh baya yang sedang duduk di samping remaja laki-laki yang terbaring lemah di ranjang pesakit.

Manik indah itu masih terpejam dengan sempurna, dadanya bergerak dengan teratur namun badannya dipenuhi oleh luka yang masih sedikit basah.

Pria itu menatap remaja didepannya dengan air mata yang sedari tadi tidak dapat ia tahan.

Melihat kondisinya putranya yang seperti ini membuatnya kehilangan semangatnya untuk hidup. Putranya yang ia kenal ada sosok yang periang, jarang sakit, selalu tertawa.

Tapi sekalinya sakit, pasti sakit itu ia terima dari ibunya sendiri.

Pria itu menggenggam erat tangan anak dan mengecupnya beberapa kali, "Maafin papa nak, maaf karena papa ninggalin kamu sama mama. Abis ini kamu boleh tinggal sama papa, tapi kamu harus bangun dulu."

Perlahan remaja itu menggerakkan jarinya, membuat sang ayah tersenyum senang.

"Nean? Nean kamu denger papa, nak?"

Nean perlahan membuka matanya dan pada saat itu juga ia menyesal telah membuka mata.

Rasa sakit langsung menjalar di seluruh tubuhnya, terlebih lagi bagian punggungnya. Ia bergerak tidak leluasa dan membuat Arga sedikit panik.

"Kamu kenapa nak?"

Nean hanya diam dan perlahan air matanya meluruh begitu saja, Arga langsung mengusap lembut wajah putranya itu dan sesekali menenangkannya.

"Nean kenapa nak? Ada yang sakit? Bilang sama papa."

"S-sakit pa, semua badan Nean sakit.."

Mendengar suara anaknya yang bergetar diikuti air mata yang tak hentinya melewati wajah mulus itu membuat hati Arga sangat sakit.

Perlahan Arga menarik tubuh Nean dan memposisikan tubuh itu untuk duduk, erangan dari Nean membuat Arga dengan segera merengkuh tubuh kecil putranya itu.

"Sakit..badan Nean sakit semua, k-kepala Nean rasanya mau pecah..tolong pa.."

Arga masih merengkuh putranya yang semakin terisak didalam pelukannya. Arga ingin mengusap punggung Nean tapi takut anak itu semakin kesakitan karena lukanya.

"Stt..gapapa nak, ada papa disini, nanti sakitnya hilang ya? Nean anak kuat."

"Pa, Nean mau dipeluk mama, kenapa mama benci banget sama Nean..Nean gak tau apa-apa soal Kak Kean.."

Ephemeral [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang