37. Bertemu Bunda

3K 481 95
                                    

"Bunda, wanita paling cantik yang pernah Jeno lihat. Cinta pertama Jeno bahkan jatuh pada Bunda."

Hai yang lagi nungguin, semoga suka sama part ini yaa, gak sedih kok ini part bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai yang lagi nungguin, semoga suka sama part ini yaa, gak sedih kok ini part bahagia. Jangan lupa tinggalin jejak vote sama komen yaa🙌🏻

-√-

-

Perlahan mata indah pemuda itu terbuka, yang pertama ia lihat hanyalah langit yang terlihat sangat terang. Ia perlahan membangunkan tubuhnya dan mulai melihat sekitarnya, yang ia lihat adalah tempat yang penuh dengan bunga yang indah, kupu-kupu ada dimana-mana, juga ada banyak orang yang memakai jubah putih yang sangat bersih.

Saat ia mencoba untuk berdiri dan berjalan tiba-tiba ada seorang anak yang tidak sengaja menabraknya, refleks ia langsung menahan tubuh anak itu agar tidak jatuh ke tanah.

"Maaf ya kak aku gak sengaja nabrak tadi, makasih juga udah dibantu biar gak jatuh hehe. Oiya kakak kok gak pake jubah kayak kita? Kakak baik ini namanya siapa aku mau kenalan."

Pemuda itu tersenyum tulus, "Nama kakak, Jeno. Kakak sendiri juga gak tau kenapa bisa ada disini, kamu tau ini dimana?''

Anak kecl itu mengangguk, "Ini tempat dimana semua orang yang baik kumpul kak, aku dulu pengen banget ke tempat kayak gini dan ternyata Tuhan kabulin juga."

Mendengar penjelasan anak itu membuat Jeno sedikit mengernyitkan dahinya, "Kenapa kamu pengen ke tempat kayak gini?"

"Soalnya dulu kalau dirumah Ayah selalu mukul aku, Ayah gak pernah sayang sama aku. Gak tau gimana caranya pas itu aku cuma tidur terus bangun-bangun udah disini deh."

Jeno melamun, cerita anak ini terdengar seperti ceritanya hanya saja ia lebih kasihan dengan anak ini karena bisa dibilang umurnya masih sangat kecil tapi sudah diperlakukan dengan kejam oleh Ayahnya sendiri.

"Sekarang kamu seneng udah ada disini? Gak rindu sama Ayah kamu?"

"Aku rindu, tapi disini aku masih bisa lihat Ayah walau gak bisa nyentuh dia. Ayah keliatan bahagia sama keluarga barunya, aku sedih tapi gak mau nangis karena yang jadi kebahagiaan Ayah itu juga jadi kebahagiaanku."

Jeno sangat rapuh jika sudah membahas masalah keluarga dan juga anak kecil, tanpa berpikir panjang ia memeluk anak itu seakan mencoba memberikan kekuatan padanya agar bisa melewati semua cobaan ini.

"Kak, disini damai banget bahkan gak ada air mata sama sekali. Jadi kakak gak boleh sedih lagi."

"Eh? Kamu tau kakak lagi sedih?"

"Tau dong, keliatan banget aura kakak suram."

Pemuda itu tertawa kecil, "Iya ini udah gak sedih lagi kok, makasih ya."

Anak kecil itu tertawa bahagia. Melihat senyum indah dari anak itu ia jadi mengingat masa kecilnya dimana ia masih bisa tersenyum dan tertawa sebahagia ini. Walau setelahnya hidupnya benar-benar hancur.

Ephemeral [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang