Catatan terakhir

3.5K 405 53
                                    

"Walau jadi yang terakhir namun yang terakhir ini menyimpan berjuta kenangan indah selama hidup."

Hei ketemu lagi, kalian jaga kesehatan ya jangan sakit kayak author jdinya telat up hehe, anyway happy reading✨🙌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hei ketemu lagi, kalian jaga kesehatan ya jangan sakit kayak author jdinya telat up hehe, anyway happy reading✨🙌🏻

-√-

-

Hai, ini Jeno. Iya, Gabriel Jevano Altezza. Sebenarnya namaku sudah berubah menjadi Gavendra Jevano Vargantara, tapi karena sudah terbiasa dengan nama yang diberikan Ayah maka aku memilih untuk mengganti nama belakangku saja.

Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku kembali membuka catatan harian ini. Sekitar lima bulan? Ya, waktu koma yang menyebalkan. Menyebalkan karena aku tidak bisa langsung bertemu dengan Bunda dan harus meneruskan kembali kehidupanku di dunia.

Walau begitu, lima bulan bukanlah waktu yang sebentar. Aku melewatkan banyak sekali kejadian yang ada di dunia bahkan kesenangan yang dilakukan oleh keluargaku.

Tapi aku rasa kembali menjalani hidup di dunia ini bukanlah satu perkara yang besar juga. Setidaknya sebelum nantinya Tuhan benar-benar memanggil, aku bisa merasakan kebahagiaan dan kehangatan yang jauh lebih nyata dari keluarga.

Aku benar-benar berharap saat aku mati nanti ada orang yang bisa menemukan catatan harian ini dan membacanya dari awal sampai akhir agar dia bisa tahu kehidupanku. Walau terlihat baik-baik saja diluar namun ternyata kehidupanku juga tidak seindah film-film keluarga diluar sana.

Ingin rasanya aku kembali membuka lembaran lama yang ada di catatan harianku ini dan kembali memutar cerita kehidupanku, namun aku rasa itu terlalu sulit untuk dilakukan apalagi aku sudah berusaha mati-matian selama ini untuk tumbuh dewasa dan melupakan semua masa remaja itu, jadi untuk apa aku ingin kembali membacanya?

Tuhan, aku tau kalau Kau tidak akan pernah membiarkan anak-Mu terus-terusan jatuh. Karena setiap masalah yang aku terima, terkadang aku merasa bahwa beban itu tidak berat karena aku berusaha menjalaninya bersama-Mu.

Setiap badai pasti akan berlalu dan pelangi yang indah pasti akan muncul bukan? Dulu aku tidak pernah percaya dengan semua kata-kata itu, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai percaya dengan semua itu karena aku mulai merasakannya.

Bicara tentang kehidupan lagi, aku rasa tidak akan ada habisnya karena banyak orang diluar sana yang ingin hidup tapi kenapa aku disini malah mau cepet mati hahaha.

Bukan apa-apa, cuma saja menahan rindu selama puluhan tahun dengan sosok yang terlihat sangat sempurna di matamu bukanlah hal yang mudah. Jika dengan aku mati aku bisa bertemu kembali dengannya kenapa tidak? Menunggu kematian juga tidak akan lama, aku hanya bisa berharap saja.

Andai di dunia ini bisa ngelakuin donor nyawa, udah dari dulu aku donor ke orang yang bener-bener masih mau hidup. Karena percuma menaruh kepercayaan dan harapan pada orang yang udah gak berpengharapan kayak aku gini.

Ephemeral [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang