XXX. You are Mine

241 30 74
                                    

Bab ini agak panjang karena ini adalah chapter terakhir. Semoga kalian membaca sampai akhir, ya❤

JIMIN P.O.V

Aku menyetir mobil sambil sesekali mengecek keadaan Hana dikursi penumpang. Aku merasa risau barangkali terjadi sesuatu pada dirinya, karena dia dalam keadaan mabuk. Namun, syukurlah wanita berambut panjang itu hanya mengigau dalam tidurnya.

Aku pun menyetir dengan tenang. Tiba-tiba salju mulai menampakkan dirinya bersama angin dingin yang kencang. Segera aku menyalakan radio untuk mendengarkan bagaimana ramalan cuaca malam ini. Kuharap semuanya baik-baik saja.

"Sekali lagi saya kabarkan, bahwa badai salju akan segera turun di sekitar Seoul, Daegu, dan Busan. Bagi para pengendara kendaraan, dimohon untuk mencari tempat terdekat dan tidak melanjutkan perjalanan. Menurut perkiraan kami, badai akan semakin kencang terutama di wilayah Busan."

Tepat setelah mendengarkan berita dari radio, diriku langsung diliputi perasaan cemas. Dengan cepat, aku berusaha memerhatikan jalanan sambil mengingat kemana tujuan yang akan kupilih. Satu tempat pun terpikirkan olehku. Ya, untuk saat ini hanya itu harapanku. Lagipula, ini hanya sementara waktu.

~

"Huff, akhirnya sampai juga." Aku berdiri sembari menggendong Hana diatas punggungku. Segera aku mencari kunci, kemudian kubuka pintu itu.

Aku menurunkan Hana tepat diatas kasurku. Ya, tempat yang kupilih adalah apartemen tempatku tinggal. Lebih tepatnya, ini apartemen yang kusewa untuk kuliahku. Tidak ada pikiran aneh, hanya tempat ini yang paling dekat dengan posisi kami tadi.

"Hana, pakaianmu basah. Aku akan mengambilkan baju ganti supaya kau tidak kedinginan. Tunggu sini, ya?" Aku mengusap pipi Hana. Dia hanya membalasnya dengan berdehem.

Aku melangkahkan kaki ke lemari baju. Mataku memerhatikan dengan jeli setiap pakaian yang tergantung disana. Mengingat tubuh Hana yang mungil, aku harus menemukan ukuran yang pas untuknya.

"Hana, kau bisa memakai-"

Seketika mataku terbelalak kaget setelah melihat keaadan Hana. Ia sudah sadarkan diri, tetapi bukan itu yang mengejutkanku. Ba...bajunya saat ini, membuatku shook! Dia hanya memakai kemeja?! Ka--kakinya terlihat sangat jelas! Bagaimana bisa dia melepas pakainnya dan hanya memakai kemeja yang kuletakkan di kursi itu?! Entah perasaan apa ini, seolah-olah ada sesuatu yang mendorong diriku.

"Eoh, Oppa?!" Hana menyadari kehadiranku lalu menatapku.

"Eoh, Oppa?!" Hana menyadari kehadiranku lalu menatapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahan dirimu, Jimin. Tahan.

Baru saja aku ingin memejamkan mataku, dengan cepat Hana menarikku keatas kasur. Bukan karena aku yang lemah, melainkan tubuhku yang sulit untuk diajak bekerja sama. Kami saling memandang satu sama lain. Entah apa arti pandangan Hana padaku, tetapi yang jelas aku berusaha sangat keras untuk mengontrol diriku.

Can't you be mine? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang