XIII. Sweet but bitter

149 46 75
                                    

Aku berjalan menuju ruangan klub futsal. Siapa tahu Jungkook sudah ada disana, karena beberapa jam lagi pertandingan futsal akan dimulai. Aku mempercepat langkahku, agar dapat memberitahu kedatangan Seokjin Oppa.

Syukurlah dugaanku benar, Jungkook sedang bersama dengan Taemin Sunbae hendak menuju ruangan klub. Tidak mau menunggu lama, aku langsung berlari kearah Jungkook.

"Jungkook! Aku mencarimu daritadi, ada yang ingin kuberitahu," ujarku.

Menyadari Taemin sunbae yang ikut melihatku, aku langsung membungkukan badanku kemudian Taemin sunbae pun membalas salamku. Sepertinya Taemin sunbae peka untuk memberikan kami waktu berdua, jadi dia pamit untuk pergi duluan sambil membungkukan badannya. Aku dan Jungkook pun berterima kasih secara bersamaan.

"Mianhae, aku tadi pergi mengambil jersey. Ada apa?" Jungkook mengarahkan pandangannya padaku.

"Seokjin Oppa ada disini, ia datang bersama dengan Sakura Eonnie. Sebaiknya kau datang menghampirinya, Seokjin Oppa ingin memberimu sema-"

"Ah, hyungku itu kenapa harus kemari segala sih, mentang-mentang dia memiliki koneksi dengan beberapa guru dia bahkan datang bersama pacarnya. Membuatku malu saja." Jungkook mengacak-acak rambutnya.

"Ya! Dia itu hyungmu, kau harus berbangga diri karena ada yang memberimu semangat selain aku dan Hayoung."

"Enak saja! Hari ini aku akan mendapat dukungan dari satu sekolah." Jungkook menggerakan bahunya sombong. Aku hanya melihatnya dengan tatapan sinis. "Sepertinya kau lebih bersemangat dari kemarin, apa ada sesuatu yang baik?" Sambung Jungkook.

Hampir saja aku lupa.  Tujuan utamaku untuk mencari Jungkook adalah menceritakannya tentang kejadian semalam.

"Kau tahu tidak, hubunganku dengan Jimin Oppa ada kemajuan. Semalam kami sempat bergandengan tangan!!" Ucapku dengan girang.

"Terus aku harus bilang 'Daebak' gitu?" Jungkook menaikkan salah satu alisnya.

"Haish, kau memang menyebalkan. Ah, benar! Aku juga ingin memberitahumu, kalau berkat kejadian semalam aku jadi lebih percaya pada Jimin dan aku sudah mulai melupakan ucapan Sohyun mengenai Jimin."

Jungkook mengangguk kemudian ikut tersenyum lega. Sebelumnya aku memang sudah memberitahu Jungkook mengenai ucapan Sohyun yang berhasil mengganggu pikiranku. Jadi, aku ingin memberitahunya agar tidak perlu khawatir lagi padaku.

Jungkook mengangkat tangan kirinya kemudian melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. "Hana, aku masuk dulu ya. Bentar lagi pelatih pasti datang."

"Bagaimana dengan Seokjin Oppa?"

"Kau bisa mengatakan padanya untuk tidak mendukungku secara berlebihan, demi menjaga nama baik keluarga," Jungkook berbisik padaku.

Aku terkekeh sebelum akhirnya mengiyakan permintaan Jungkook. Jungkook pun mulai berjalan menuju ruang klub.

"Jungkook, semangat ya! Kau pasti bisa! Fighting, Ryeo Jungkook!" Aku berteriak seraya mengepal kedua tanganku ke udara untuk memberi semangat pada Jungkook.Jungkook menghentikan langkahnya lalu memutar badannya. Seketika senyuman lebar terbentuk di wajahnya. Itu terlihat sangat menggemaskan.

 Itu terlihat sangat menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Can't you be mine? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang