II. Speechless

378 103 198
                                    

HANA P.O.V

Jam menunjukkan bahwa bel tanda pulang akan berbunyi dalam waktu beberapa menit lagi. Namun, aku masih tidak bisa mengalihkan pandanganku dari jam yang terpasang di tembok depan kelasku itu. Aku sudah membuat rencana, setelah ini aku akan mencari Jimin di SMA sekitar rumah Hayoung.

Syukurlah, semalam aku sudah mencari dan di sekitar sana hanya ada dua sekolah. Jadi, akan lebih mudah untukku menemukan di sekolah mana Jimin berada. Beruntungnya lagi sekolah itu tidak terlalu jauh dari sekolahku, Dewi keberuntungan memang sedang memihakku kali ini!

DING DONG DING DONG

'Yes akhirnya!' batinku kegirangan.

Aku langsung membereskan barang bawaanku. Kemudian segera aku mendatangi tempat duduk Jungkook. "Jungkook, dimana dompetku? Aku lupa memintamu tadi pagi. Sekarang berikan!" Ucapku sambil menjulurkan tanganku pada Jungkoook.

"Oh iya! Kenapa harus sekarang, sih padahal mau kupakai untuk karaokean."

"Apa? Ya! Kembalikan sekarang juga!" Teriakku sekuat tenaga. Jungkook yang sudah tidak tahan mendengar rengekanku lagi, akhirnya meletakan dompetku tepat diatas tanganku.

"Iya, Min Hana. Sensi amat hari ini," balas Jungkook dengan tatapan sinisnya.

"Yaiyalah, kan hari ini dia lagi berbahagia dan mau bertemu pangerannya," sambung Hayoung yang ikut berdiri di sebelahku.

"Apa? Pangeran yang sering kau banggakan itu?"

"Iya, dong! Aku sudah bertemu dengannya, Jungkook! Aaa aku sangat bahagia, akhirnya aku bernafas di udara yang sama dengan Jimin Oppa!"

"Ya! Memangnya dia kakakmu apa dengan seenaknya kau panggil Oppa?!" Bentak Jungkook.

"Haish, kenapa marah, sih kan dia lebih tua satu tahun dariku wajar dong aku panggil Oppa. Tapi apa lebih baik aku panggil Yeobo (sayang) saja ya?"

"Aigoo, kau ini memang sudah gila, Hana!" Ujar Hayoung sambil menunjukkan ekspresi gelinya.

"Sudahlah terserah kalian, Aku ingin pulang. Telingaku panas mendengar drama romansa darimu, Hana," ujar Jungkook yang langsung mengalungkan tas miliknya.

"Yasudah, bye-bye! Besok aku akan tetap mengucapkan nama Jimin Oppa padamu, Jungkook!" Gurauku sembari melambaikan tangan pada Jungkook.

~

"Tidak ada siswa bernama Jeon Jimin disini."

"Be..benarkah?! Dari angkatan pertama hingga ketiga benar-benar tidak ada?" Tanyaku memastikan.

"Tidak. Aku siswi yang cukup aktif di sekolah ini dan setahuku tidak ada orang yang memiliki nama itu."

"Baiklah, terima kasih," balasku sambil membungkukan badan.

Ini sudah ketiga kalinya aku bertanya pada siswa di sekolah ini. Selain itu, ini adalah sekolah kedua yang kudatangi, tetapi tetap saja tidak ada murid yang bernama Jeon Jimin. Aku pun memutuskan untuk pergi dari tempat ini dan memilih pulang.

'Apa dia bukan Jeon Jimin yang aku kenal? Tetapi wajahnya benar mirip kok! Tapi kenapa dia tidak bersekolah disini? Kelihatannya kemarin dia orang yang tinggal di daerah sini,' batinku heran.

Berbagai pertanyaan terus berputar di dalam pikiranku. Tanpa aku sadari aku sudah berada di rumahku. Tenagaku sudah cukup lelah untuk mencari Jimin, hingga aku memutuskan untuk tidak memainkan laptopku dulu.

TING!

Bunyi tanda notifikasiku menyala, menandakan ada pesan masuk di handphoneku. Kulihat nama kontak yang tertera adalah nama Oh Soo. Dia adalah ketua kelas di kelasku, dia mengingatkanku untuk mengumpulkan angket tujuan universitas milikku besok.

Can't you be mine? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang