#6

1.7K 180 0
                                    

"Makasih banyak" Chan memberi salam sebelum akhirnya membawa kekasihnya ke dalam mobil.

Hyunjin cuma terdiam dan melihat Jeongin pergi seraya Chan menyetir mobilnya pulang ke rumah.

Hatinya sakit.

Tapi walaupun begitu, gaada yang bisa dia lakuin.

Sementara itu Chan dan Jeongin udah nyampe dirumah dan Chan menidurkan Jeongin di kasur mereka.

"Sekarang aku tau kenapa kamu banyak diem hari ini, pria tadi...dia Hwang Hyunjin kan?"

-🌻-

Jeongin adalah tipe orang yang selalu melupakan kejadian yang terjadi saat ia mabuk jadi dia benar benar ga inget kejadian semalam.

"Kepala kamu ga sakit?" tanya Chan yang ngebawain bubur buat Jeongin.

Jeongin ngegeleng kecil, "Aku gapapa"

"Aku denger kamu bakal ngambil kasus kanker otak pertama kamu, gimana? Seneng ga?" tanya Chan dengan senyumnya yang lebar.

Jeongin? Dia gabisa senyum sama sekali tapi tetep aja dia paksa biar Chan ga curiga.

"Pasiennya mau dirujuk ke Seoul, gaada dokter Kim jadi aku ga yakin aku bisa nanganin itu" jawab Jeongin dengan tenangnya.

Chan memiringkan kepalanya, "Tapi dokter Kim pulang hari ini tuh? Katanya pasien itu adiknya dokter Kim?"

Mata Jeongin membulat, "Serius?!"

"Iya, yeay akhirnya satu langkah lagi kamu bisa jadi dokter tetap di rumah sakit!" Chan mencubit cubit pelan pipi Jeongin.

Entah saat ini Jeongin harus merasa senang atau sedih, ini kesempatan Jeongin untuk menjadi dokter tetap tapi juga Jeongin ga yakin bisa mengesampingkan perasaannya.

-🌻-

Hyunjin lagi duduk di cafetaria rumah sakit sambil memandang kearah luar jendela.

"Apa yang mengasyikan dari menatap jendela?" Felix duduk di hadapan Hyunjin.

Hyunjin menatap Felix tapi pandangannya kembali kearah luar jendela, "Ga kerja?"

"Inget, gue duduk disini sebagai temen lo. Bukan apa apa, gue juga kangen temen gue yang udah 5 tahun ga ketemu" ucap Felix.

Hyunjin tersenyum pahit.

"Anak lo, gimana? Sehat?"












To be continue...

Ex ; Hyunjeong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang