Ex ; Hyunjeong✔️

#9

Jeongin bisa ngeliat Hyunjin diluar sana yang lagi duduk termenung sambil ngerokok.

'Apa gue terlalu kasar ke dia?'

'Ga! Dia berhak di kasarin kaya gini! Gaboleh goyah Yang Jeongin!'

'Tapi...bukan Yang Jeongin kalo suka ngasarin orang'

Ya kira kira begitulah isi otak Jeongin sekarang sampe sampe Felix harus ngelambaiin tangan di depan muka Jeongin supaya Jeongin berhenti melamun.

"Makan Je"

Jeongin kembali fokus ke makanannya.

"Jadi ini gaada yang mau jelasin gitu hubungannya kak Changbin sama Hyunjin itu apa?" tanya Jisung sambil ngeliatin Felix dan Jeongin.

Hampir aja Felix keselek, bisa bisanya ni anak cuma mikir Hyunjin ada hubungan sama Changbin.

"Hyunjin mantan lo? Eh tapi kak Changbin bilang adek kak Changbin, berarti lo dong Je?" tanya Jisung.

Bisa bisanya Jisung mikir Hyunjin mantan Felix.

Untung otaknya langsung dibenerin.

"Hyunjin mantan Jeongin" ucap Felix dengan singkatnya.

Jisung ngangguk, "Pantesan pas itu lo gamau ngambil kasus ini sendirian ya"

"Ya jelaslah! Kalo lo diposisi Jeongin gimana coba?" tanya Felix.

"Iya juga sih, yaudah ayo makan"

-🌻-

Operasi berjalan selama 5 jam dan Jeongin langsung dipanggil ke ruangan Mingyu.

"Saya selama ini kagum sama keterampilan kamu, tapi apa tadi? Kenapa berulang kali kamu melamun seperti tadi?" tanya Mingyu pada Jeongin yang tertunduk.

"Maaf, dok" balas Jeongin.

"Saya ga cuma butuh permintaan maaf kamu doang, saya butuh penjelasan. Kamu berusaha mencelakai adek saya?" tanya Mingyu lagi.

Jeongin langsung menggeleng, "Tidak dok, hanya saja kondisi saya sedang tidak bagus"

Mingyu menghela nafas, "Tolong jangan buat kesalahan lagi, operasi berarti kamu memegang nyawa seseorang. Ini peringatan pertama kamu, sudah sana kamu pergi"

Jeongin memberi salam, "Baik dok"

Jeongin keluar dari ruangan dengan lesunya, tapi kata kata kondisinya yang sedang tidak bagus. Itu bukan cuma kata kata, buktinya badan Jeongin gaenak sekarang.

Kepalanya pusing dan pandangannya agak kabur.

Jeongin memutuskan untuk jongkok di koridor dan memejamkan matanya.

"Hey, kamu gapapa?"

To be continue...