Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Sarada sudah tidur dari pukul sembilan setelah ia membacakan sebuah dongeng pengantar tidur. Anak perempuan yang sebentar lagi menyandang status sebagai anaknya itu mengatakan kebiasaannya yang tak bisa tidur malam.
Ia terbiasa seperti itu karena Kakek dan Neneknya mengajarkannya untuk tak begadang, selain karena kesehatan mereka tidak mau Sarada punya lingkaran hitam seperti panda dibawah matanya. Sakura tak bisa untuk tak terkekeh kalau melihatnya.
Sebentar lagi ia akan menjadi Ibunya, dan berharap Sarada masih ingin terus dibacakan dongeng olehnya karena tanpa sadar Sakura menyukainya. Menutup pintu kamarnya dengan sangat pelan takut membangunkan calon anaknya, Sakura lupa kalau hari ini Kizashi dan Sasori akan pergi ke Osaka karena ada pertemuan penting.
Walaupun hanya sehari, rumah ini sudah begitu sepi. Biasanya ia mendengar ocehan Kakaknya yang selalu mengatakan jangan tidur malam. Juga Ayahnya yang selalu mengingatkan krim malamnya. Huh! Sakura jadi merindukannya. Tadi siang mereka juga sudah memperingatkannya untuk tak lupa mengunci pintu rumah. Kalau digerbang depan dan belakang sebenarnya tak usah khawatir karena ada tiga security yang berjaga.
Sakura duduk santai memakai gaun tidur yang lumayan terbuka. Iseng-iseng ia memfoto dirinya sendiri dengan rambut kuncir kuda. Hasil pertama dan kedua lumayan. Apakah ia harus mempostingnya di media sosial miliknya?
Sarada bilang ia sangat cantik saat menguncir rambutnya. Maka dari itu dengan percaya diri ia menguncir rambutnya dan mempotret dirinya. Jarang sekali ia melakukan foto , biasanya ia berfoto kalau ayahnya juga Sasori baru membeli jas baru. Atau photoshoot keluarga dengan fotografer terkenal.
Ngomong-ngomong photoshoot dengan fotografer terkenal, Apakah nanti ia akan melakukan prawedding? Tidak! Menggelengkan kepalanya dengan keras ia lupa dengan fakta bahwa Sasuke saja susah sekali diajak mengukur cincin apalagi ia harus melakukan prawedding. Sakura tidak mau kalau harus dimarahi oleh pria kejam itu lagi.
Tak mau terlalu jauh memikirkan Sasuke yang tak punya perasaan, Sakura menyalahkan televisi mencoba mengusir rasa bosan. Baru saja ingin meraih remote untuk mengganti channel telinganya menangkap suara bel yang berbunyi. Siapa yang datang malam-malam? Apakah tamu itu lupa pakai jam tangan?
Sakura mengecilkan volume televisi, mengapa disaat orang rumah tidak ada malah ada tamu tengah malam? Dengan mengendap-endap Sakura mendekati jendela untuk mengintip. Dan yang tak disangka-sangka adalah pria itu Sasuke. Jantungnya langsung berdegup kencang, apakah Sasuke mau minta maaf?
Menepuk jidatnya , ia melupakan fakta kalau Sarada ada disini. Jangan-jangan Sasuke mau menjemputnya? Kenapa tidak besok saja? Malah datang tengah malam dan mengagetkannya. Sakura memutar kunci pintunya , membuka pintu dan langsung disuguhi pemandangan pria tampan nan jahat bin kejam yang sebentar lagi menjadi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...